Ponselku berdenting ....

10 2 0
                                    

Ponselku berdenting, aku tersadar sudah mengetik terlalu lama. Notifikasi itu membuatku tersadar dan makin tak enak hati. Sebab dia mengirimkan pesan susulan yang membuatku tak keruan. "Tak usah dijawab, Git, jika kamu kurang nyaman." Tanpa panjang lebar pun segera jemariku mengetikkan sebuah balasan yang ia tanyakan.

Beralih dari percakapan kami WhatsApp waktu itu, grup kepenulisan sudah aktif kembali. Ditambah Guitara yang mulanya menghilang tanpa kabar, kini sudah hadir tanpa harus mencari kabar. Sembari menanti tugas yang diberikan, nyatanya percakapanku dengannya masih berlanjut. Dia berusaha mencairkan suasana lewat pertanyaan tugas apa kiranya akan diberikan nanti. Kami pun bermain tebak-tebakan perihal tema apa yang akan diberikan nanti. Suasana percakapan mulai terkendali, aku sudah bisa mengimbangi. Meskipun tetap ada batas yang masih kupegang sampai saat ini.

Deg! Tugas rupanya sudah diumumkan. Aku bersyukur, tema kali ini sangat ingin kubahas. Persahabatan. Namun, yang membuatku bergeming tak lain bukan perihal tema. Apa yang ingin ditunjukkan semesta? Apa ini nyata? Aku masih tak memercayainya. "Gita dan Guitara." Ini permainan apa lagi?

Aku dan dia ada dalam satu kelompok untuk menuliskan cerita tentang persahabatan. Aku masih tak menyangka, bagaimana tidak?  Dari puluhan anggota, kenapa harus dia?

Tak kupungkiri, ada percikan aneh dalam diriku. Tidak! Ini hanya pikiranku yang terlalu berkelana jauh.

Tulungagung, 7 Agustus 2021

Aku dan Ragu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang