[Fannyya#10]

426 13 0
                                    

Apa mungkin menolaknya buat hati gue terluka? Tapi buat apa?gue gak ada rasa sama sekali. Mungkin ini takdir tuhan mempertemukan gue sama orang yang gak gue suka sama sekali.
-fannyya-

Bintang bintang memenuhi langit malam yang sangat indah untuk kota kecil ku. Saat ini yang ada dipikiran ku hanya satu, kemana aku harus mencari dia? Apa mungkin dengan sifatku tadi membuat hatinya terluka. Tapi aku tidak bermaksud. SUMPAH.

"ngapin Lo sendiri disini?" tanya carlos berjalan di samping gue tiba tiba. Saat ini gue berjalan ntah kemana arah tujuan,yang gak jelas.

"ehh..eh carlos? Ngapain Lo disini?" tanya gue balek saat terkejut melihat laki laki itu ada di samping gue secara tiba tiba tanpa di undang.

"gue yang harusnya nanya sama lo? Ngapain Lo jalan sendiri? Ini kan dah malam bentar lagi turun hujan,yuk gue anter pulang" ucap laki laki itu hendak memegang pergelangan tangan gue,tapi secara cepat gue tolak.

"gak los,gue bisa pulang sendiri,Lo pulang aja duluan,gue masih ada urusan yang lain"

"lo cari Septian?" tanya tiba tiba.

"septian? Ya gak lah, ngapin gue harus cari dia" bohong gue.

"fan! Hati bisa bohong tapi mata Lo gak bisa,gue tau Lo mungkin ada rasa sama Septian sama seperti rasanya ke lo,jangan bohong fan! Lo harus tau, Septian itu teman baik gue dan dia gak pernah seberani ini buat ngunkapi perasaannya sama orang yang dia cinta" jelasnya.

" maksud lo? Gue gak ngerti"

" dia itu kalo udah cinta sama seseorang gak bakal di lepasnya,gue baru tau saat kemaren dia nembak Lo,itu artinya dia cinta sama Lo, dan asal Lo tau dia sebelumnya gak pernah kayak gini sama cewek, boro boro nembak,saat ada cewek yang dekati dia, langsung diam sok cool dan gak sama sekali peduli" jelasnya sekali lagi.

"jadi maksud Lo dia cinta sama gue? Gitu? " tanya gue masih bingung.

"iya"

" serius?" tanya gue penasaran sekali lagi.

"iya fannyya"

"jelas kan? Sebagai teman yang baik buat Septian dan buat Lo, mendingan Lo susul dia deh, di klub tempat Lo ketemu dia"

"Ha? Serius Septian kesana? Kok bisa?" tanya gue kaget.

"yah.. bisa lah,Lo kira itu klub punya BAPAK LO APA AH? Itu umum kali! Jadi lo bisa kesana kalo mau nyusul Septina sih,CUMA SARAN GUE" jelasnya.

" yaudah los,Lo harus antre gue kesana!" paksa gue dan menarik tangan laki laki itu menuju motornya.

"yauadh tapi jangan tarik tarik juga kali" kesalnya.

"iya maap kali, gue khawatir" cemasnya.

***

Memang benar kata Carlos mobil bewarna hitam milik Septian terparkir disana bersama mobil yang lain.

"gue samperin dulu ya los, makasih udah anterin gue, sori ya ngerepotin" ucap gue dan meninggalkan Carlos yang masih di atas motor tanpa mendengar ocehannya.

Langkah demi langkah gue masuk keruangan yang terang dengan lampu klub, musik yang mengema dimana mana dan juga banyak orang yang berseberangan, membuat gue sulit menemukan Septian. Gue telusuri orang orang yang berjoget ria di lantai dasar membuat gue menemui Septian bersama wanita wanita lain di sampingnya.

" emang gila tuh cowok! Bisa bisanya main sama wanita lain untuk penenang" batin gue, mendekati Septian.

"septian" panggil gue,dan laki laki itu menoleh, dengan wajah yang kusut dan mabuk.

"ngapin Lo disini ah?" bentaknya.

"gue cari lo" ucap gue gugup.

"buat apa? Buat permaluin gue? Iya?" laki laki itu mabuk keras, membuat berdirinya tidak normal.

"ayo kita pulang" ajak gue mengambil tangannya,namun ia menepis.

"jangan sentuh gue! Lo dasar wanita gak tau diri!" ucapnya,namun itu sangat gue maklumi kerna dia sedang mabuk.

"gue minta maaf"

"buat apa? Udah gak penting lagi kata kata maaf lo" sejujurnya hati gue sakit namun gue tetap kuat.

" please sep,ayo kita pulang" ajak gue sekali lagi.

"pergi Lo dari hadapan gue" laki laki itu mendorong gue hingga gue terjatuh,namun ada yang menahan gue. Kesya, pemilik klub ini.

"lo jangan macam macam sama teman gue" ucapnya menahan tubuh gue biar berdiri normal.

"apa mau lo ha?" ucapnya mabuk.

"kalo lo macam macam sama teman gue mendingan Lo keluar dari klub gue!" ucapnya emosi.

"ah bodoamat!"

"gue ingatin sama Lo ya Septian! Jangan cari ribut disini kalo Lo gak mau babak belur nantinya!"

"udah key, ngertin dia,dia lagi mabuk Lo tau sendiri kan kalo orang mabuk kayak mana?" gue mencoba menenangkan kesya.

"tapi fan! Dia udah kelewatan,dia hampir celakin Lo! Asal Lo tau dia itu emang pantas gak Lo terima cintanya!"

"KESYA! CUKUP KEY! GUE TAU ITU!"

"SEP! ayo kita pulang" paksa gue untuk menarik tangannya untuk keluar.

Tiba tiba satu pelukan menghantam tubuh wanita kecil itu.

'deg' rasanya hangat banget,tiba tiba Septian memeluknya dengan kelembutan.

"maafkan gue fan! Gue egois sama perasaan gue sama lo" ucapnya serius,ini gak boong.

"lo gak mabuk kan SEP?" tanya gue di balik punggung besar laki laki itu.

"gue gak mabuk fan, gue cuma minum sikit,gue reflek kepancing emosi mendorong Lo tadi,maaf gue fan" ucapnya sungguh sungguh.

"iya sep, gue percaya"

"ayo kita pulang" ajaknya merangkul gue keluar dari klub itu.

Entah mengapa aneh rasanya. Itulah yang di rasakan Fany saat ini,cowok dingin itu berubah menjadi so sweet. Gue merasa bersalah.

***

Haii haii gaes makasih udah baca cerita fuck girl vs sweet boy!! Jangan lupa vote ya!! Dan jangan lupa juga bagi yang belum buat follow akun aku di wattpad dan di Instagram!!
Bagi kalian yang ingin menambahkan atau ada ide ide lainnya bisa comen ya!!
Segitu dulu dari aku happy reading!! Love you all
Jangan lupa baca trus part part selanjutnya!!
Salam dari aku Wilda Delvira.

Fuck girl vs sweet boy  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang