[Fannyya#17]

359 14 0
                                    

Gue bakal rebut kembali milik gue yang telah hilang.

Di lorong sekolah gue melihat Septian dengan baju kaus basket dan sepatu olahraga. Ganteng banget anjir.

"septian" panggil gue dengan nada tinggi. Namun laki laki itu tidak memberhentikan langkahnya.

"septian!"

"septiannnnnnn!"

"WOI SEPTINA LO PEKAK YA? GUE PANGGIL GAK DENGAR DENGAR!" geram gue pada laki laki itu namun langkahnya berhenti.

"apa?" tanyanya tapi masih posisi membelakangi gue.

"gue mau ngomong" ucap gue hendak mendekatinya.

"gue sibuk" jawabnya cuek.

"sibuk apa? Sibuk dengan yang lain? Sibuk menjauhi gue? Lo kenapa sih sep? Karena gue Lo itu berubah kenapa? Gue salah apa? Kalo Lo ada masalah sama gue bilang! Gue gak suka diginiin! Asal Lo tau ya sep! Jika gue udah muak, gue gak bakal peduli lagi!" ucap gue di sampingnya namun laki laki itu masih fokus menghadap ke depan.

"udah selesai? Gue mau latihan basket jangan ganggu gue atau pun ngikutin gue" ucapnya hendak pergi.

" bangsat Lo!" ucap gue meninggalkan laki laki itu namun sepertinya tangan gue ada yang menghalang Hinga akhirnya gue tertarik dalam pelukan.

"jangan marah fan, gue minta maaf, gue gak ingat Lo menghindari dari gue,tapi asal Lo tau gue masih cinta sama lo" ucap Septian dengan nada lembut dan pelan namun masih bisa gue denger. Aroma tubuh laki laki itu sangat harum dan membuat gue tidak ingin jauh jauh dari pelukannya.

***

"SERIUS LO DIPELUK SEPTAIN?" ucap aura histeris.

"lo bisa gak ngomong dikecilkan? Jangan besar besar nanti ada yang dengar" ucap gue di samping aura saat ini gue dan aura sedang ada di ruang tamu rumah gue,setelah pulang sekolah gue langsung pulang dan menyuruh perempuan itu kerumah gue. Macam biasa dirumah gue tidak ada orang selain gue dan pembantu gue.

" iya"

"trus trsu gimana? Apa respon Lo?" tanyanya lagi. Alay.

"yah gue diam aja lah anjir,gue terkejut saat septain narik tangan gue keperluannya" Jujur gue.

"gue pingin..." ucapnya menyenderkan tubuhnya di sofa.

"alay amat Lo"

"bodoamat"

***

Malam ini sesuai perkataan septain ia ingin menjemput gue. Tepat di depan pagar rumah gue, gue melihat laki laki itu duduk diatas motor hitam miliknya dengan kaus hitam dan jaket jeans dilengkapi dengan celana berwarna Crema. Ganteng banget.

"udah siap?" tanya septain pada gue saat gue keluar dari dalam rumah.

Gue gak pernah melihat cewek secantik fany, siapa yang tidak suka padanya? Cantik, putih, imut, mungil, lucu, rambut pendek dengan badan yang mungil sangat cocok. -batin septain.

" udah, gimana penampilan ku sep? Biasa aja?" tanya ku menatap laki laki itu.

"iya biasa aja" bohongnya, tapi nyatanya ia tidak ingin berpaling dari wajah Fany.

"gitu ya?" jawabnya lesuh.

"udah ayo jangan lama lama nanti keburu malam" ucapnya dengan sifat dinginnya.

***

Malam membawa kedinginan di setiap tubuh Hinga membuat orang terlena. Itulah yang gue rasakan aneh ntah apa yang merasuki gue. Sangat aneh bersama septain.

"septian kita mau keamanan?" tanya gue saat motor Septian berhenti di taman dekat kota.

"jalan jalan" jawabnya.

"iya gue tau,tapi kemana?"

"lo gak liat kita di mana? Kita itu ditanam itu artinya kita bakal jalan jalan di taman"

"gue tau kali ini taman yang bilang ini kuburan siapa ah?" jawab gue ngeyel.

Kita turun dari motor mengelilingi taman kota layaknya orang orang normal lainnya.

"fan" panggil septain,gue pun menoleh.

"apa?" jawab gue pada Septian,laki laki itu menyelipkan rambut ku ke belakang telinga.

"lo cantik" pujinya. Namun hati gue terasa melayang layang.

"gue bakal tanya sekali lagi fan"

"apa?" jawab gue masih bingung dengan pertanyaan septain.

" pertanyaan yang sama waktu gue nembak Lo di sekolah,Lo mau jadi pacar gue?" ucapnya membuat hati gue semakin tidak terkontrol.

"gue gak maksa Lo buat jawab sekarang karena gue tau jawab Lo" gue bisa melihat jelas di bola mata septain ia sangat setia dan jujur. Ketulusan di matanya tidak mungkin bohong, gue masih ingat kata kata Dylan " belajar mencintai seseorang" itulah mungkin akan membuat kita semakin bahagia.

"septian" panggil gue gugup dan tak sanggup menatap bola matanya.

"gue mau jadi pacar Lo,karena gue tau Lo itu baik dan tidak akan mengkhianati gue,tapi jika itu yang Lo lakukan ke gue maaf gue gak bisa bantu Lo dari serangan sahabat sahabat gue" ujar gue.

"gue gak bakal mengkhianati Lo fan,gue janji sama diri gue sendiri" ucapnya dan tiba tiba ada satu pelukan hangat yang menyelimuti tubuh gue.

"gue cinta sama Lo fan"

"gue juga sep, always"

***

Haii haii gaes makasih udah baca cerita fuck girl vs sweet boy!! Jangan lupa vote ya!! Dan jangan lupa juga bagi yang belum buat follow akun aku di wattpad dan di Instagram!!
Bagi kalian yang ingin menambahkan atau ada ide ide lainnya bisa comen ya!!
Segitu dulu dari aku happy reading!! Love you all
Jangan lupa baca trus part part selanjutnya!!
Salam dari aku Wilda Delvira.

Fuck girl vs sweet boy  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang