[Fannyya#9]

459 13 0
                                    

Malam ini adalah tempat penenang gue setelah hari melelahkan di sekolah. Masih di tempat biasa klub langganan.

"jadi Lo Tadi di tembak Septian?" tanya wanita yang duduk di samping gue. Kesya.

"iya"

"kenapa Lo gak terima aja sih!"

"gue gak nolak dia kok,tapi gue masih berfikir aja dulu"

"kenapa harus pakai dipikirkan? Dia kan baik ganteng juga" ucapnya memuji Septian.

"gue bilang sama Lo ya kesya! Pasang kuping lo! Gue itu baru kenal dia, baru!,gue gak tau sifat aslinya, gue juga gak ada rasa sama dia" jelas gue.

"tapi tentang gosip yang Lo jalan itu?"

"iya sih gue jalan sama dia,tapi bukan berarti gue ada rasa sama dia,Lo kan tau kalo gue itu mudah bergaul sama siapa aja jadi ya so,gue jalan sama dia"

" mungkin dia berharap lebih sama Lo atau dia berfikir kalo Lo suka juga sama dia"

"dia tu laki laki tergila yang gue temui, satu dia nembak gue di depan teman teman gue, asal lo tau itu! satu sekolah tau! Dua dia cepat banget jatuh cinta sama gue, sedangkan gue? Gak sama sekali malah sekarang gue benci dengan caranya tadi, tiga gue kayak di permaluin, empat tu cowok kayak ga pernah jatuh cinta aja,sekali dekat langsung aja suka, bodoh kali tu ya??"

"coba dong tenagangkan pikiran Lo,mau minum?" tawarnya.

"dikit aja" jawab gue.

"bukan gitu ya fan,saran gue sih Lo coba buka hati lo, mungkin Tuhan kirim dia buat Lo yang terbaik, untuk ngisi hari hari Lo lebih bermanfaat"

"kok Lo dukung gue sama dia sih? Lo teman gue apa bukan? Kalo lo teman gue seharusnya Lo harus kasih gue saran yang baik" sewot gue.

"bukan gitu anjg,Lo emang kawan gue plus sobat gue tapi bukan berarti gue gak dukung Lo, gue setuju Lo sama Septina anaknya baik ganteng manis juga yang lebih dia kaya"

"matre Lo ahh, duit aja Lo cepat"

" bodoamat,Lo kira hidup tanpa duit itu bisa ha? Gak kali! "

"iya sih, tapi gue gak berfikir sampe ke harta"

"trsu? Coba deh Lo buka hati buat dia dan mulai hidup yang indah bersama orang yang bisa bikin Lo bahagia,lupakan lah alusinasi Lo dan juga khayalan Lo yang gak bakal terwujud"

"kok Lo lebih pinter nasehatin gue sih?" tanya gue.

"yah.. apa salahnya kali"

" mungkin benar,besok gue bakal temui Septian, minta maaf duluan lebih baik dari pada terlambat" batin gue.

***

Disekolah yang sama gue datang lebih awal buat ngomongin masalah yang semalam.

"lo gilak ya fan? Udah buat hati Septian sekarang Lo masih tetap tenang dan santai? Kesambat apa sih Septina bisa suka sama cewek kayak lo! Gak tau diri banget jadi orang" suara itu datang dari Tiara yang tiba tiba berdiri di samping gue.

"mau Lo apa sih tir? Ini gak ada urusannya sama Lo,jadi jangan ikut campur!" protes gue.

" emang ini gak ada urusannya sama gue tapi jika Septian di sakiti hatinya sama cewek kayak lo! Gue gak terima!" wanita itu menunjuk muka gue.

" emang Septian siapa lo?"

" gue suka sama Septian"

'deg'

"kalo Lo suka sama dia kenapa Lo gak perjuangin dia? Dan kenapa Lo buat dia ngejar wanita lain? Lo goblok? Atau bodoh?" ucap gue.

" gue bakal perjuangin Septian dan gak boleh menyukai lo!" wanita itu pergi dari hadapan gue.

"vino" panggil gue saat vino dan alfiro datang memasuki lorong sekolah.

"apa fan?" tangannya.

" Septian mana? Belum datang?"

" kayaknya gak datang deh fan" ucap vino.

"kenapa? Gara gara gue?" tanya gue.

"maybe" jawab alfiro.

"kita ke kelas dulu ya" pamit mereka berdua.

" serius dia semarah itu? Apa gara gara gue diammin dia trsu gue lari keluar makanya dia merasa malu? Serius? Gue sekarang harus ngapain?" batin gue bingung.

***
"ra!" panggil gue pada wanita Yang duduk disebelah gue.

"apa?"

"lo tau kabar Septian?"

"kenapa Lo nanya dia?"

"yah.. gue khawatir lah" kini aura mengehentikan catatannya dan menoleh kesal pada gue.

"lo khawatir? Semalam lo kemana? Lo juga gak ada cerita ke gue,Lo malu semalam? Lo marah? Jangan MUNAFIK" aura menekankan Kalimat terakhir di telinga gue.

"kok Lo bilang gue munafik?"

"iya jelas gue bilang Lo munafik,semalam Septian nembak Lo tapi Lo kabur, sekarang Lo cari cari dia! Gak munafik namanya tuh?" sewot wanita yang ada di samping gue.

"gue bukan kabar tanpa ada alasan yang jelas ra---"

"trus?" potongnya saat gue bicara.

"jangan bohong! Gue sebenarnya sakit hati sama kayak Septian tapi karena Lo sahabat gue, gue orangnya gak tegaan, mendingan Lo cari aja dia kerumahnya mana tau dia frustasi gara gara lo!"

"sampai segitunya?"

"maybe, i don't care"

" bukan Septian yang frustasi tapi gue! Saat dimana satu sekolah menjauhi gue karena kejadian semalam. WTF" batin gue.

***
Pulang sekolah gue mengikuti kata-kata aura mendatangi rumah Septian. Rumah yang besar tapi tampak sepi.

Gue menekan tombol bel rumah. Tak berapa lama ada wanita paruh baya yang keluar.

"eh.. fany" ucap mama Septian.

"iya Tante"

"mau cari Septian Fany?"

"iya Tante, septiannya ada Tante?"

"baru aja keluar"

"kemana tan?"

"gak tau juga, mungkin bentar lagi pulang,ayo masuk dulu" tawar beliau.

"gak usah Tante, Fany pulang dulu aja,nanti fany tlpn Septian aja,yaudah fany pamit ya tan" pamit gue dan buru buru meninggalkan perkarangan rumah Septian.

"kemana lagi gue cari tau anak?! Tukanga ngambek! Gitu aja ngambek! Udah ngambek bikin orang susah lagi!" kesal gue.

***

Haii haii gaes makasih udah baca cerita fuck girl vs sweet boy!! Jangan lupa vote ya!! Dan jangan lupa juga bagi yang belum buat follow akun aku di wattpad dan di Instagram!!
Bagi kalian yang ingin menambahkan atau ada ide ide lainnya bisa comen ya!!
Segitu dulu dari aku happy reading!! Love you all
Jangan lupa baca trus part part selanjutnya!!
Salam dari aku Wilda Delvira.

Fuck girl vs sweet boy  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang