[Fannyya#20]

362 11 0
                                    

Cinta itu menjebak kamu harus hati hati
•••

Satu bulan berlalu ia hadapi bersama sama dengan Septian, lebih tepatnya cuma Septian bukan Fany. Mana ada pacaran tanpa rasa cinta. Bullshit yang ada, mungkin kah?.

Wanita itu sedang duduk di sebelah aura, sahabatnya yang sedang fokus pada ponselnya.

"Kalo gue putus sama Septian boleh gak ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Tapi kan ini emang rencana awal gue" sambungnya.

"Ra" panggilannya pada aura.

"Hmmmmmm?" Gumam aura yang masih fokus pada layar handphonenya.

"Gue keluar dulu, kalo ada guru izinkan" ujarnya lalu keluar kelas tanpa menunggu respon dari aura.

Wanita itu berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi hanya beberapa siswa yang terlambat yang masih berkeliaran di sekolah. Kini ia mencari Septian.

"Septian" panggilannya saat laki laki itu hendak memasuki kelasnya.

"Kenapa?" Ucapnya dan menoleh ke arahku.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, ayo ikut" Ujarnya lalu menarik tangan Septian jauh dari depan kelasnya.

Setiap di halaman Belakang Sekolah. Fany menarik nafasnya dalam dalam buat mengatakan sesuatu yang sangat amat penting bagi keputusannya.

"Kenapa fan?" Tanya Septian membuyurkan lamunannya.

"Aku mau kita putus" Hanya satu kata itu mampu membuat senyum Septian pudar.

"Kenapa fan?" Tanyanya.

"Aku bilang kita putus sep, kamu harus ngerti aku" Ujarnya sambil membelakangi Septian, sebenarnya rasanya ngak tega tapi ia tidak cinta jadi harus bagaimana lagi?

"Aku nggak mau kita putus" Hanya itu jawab dari Septian tapi tidak bakal membuat keputusan Fany runtuh.

"Lo pikir gue benaran cinta sama Lo Septian? Sadar men gue bukan tipe cewek yang gampang jatuh cinta!" ucap Fany meninggi kepada septian.

"gue gak peduli Sekarang Lo itu pacar gue dan tugas gue buat jagain lo!" ucapnya ngak kalah meninggikan suaranya.

"trus gue peduli? Lo harus sadar gue itu bukan tipe Lo bangat dan gue jujur gue hanya memanfaatkan Lo aja goblok!" ucapnya lagi.

"gue gak peduli!"

" please doang sep! Gue mau kita putus!"

" kalo pacaran itu harus dua sepihak apa mungkin putus harus satu sepihak? Gue gak setuju kalo Lo mutusin gue!"

" i don't care! " wanita itu pergi meninggalkan laki laki itu sendiri.

"gue tulus menyukai Lo fan!" suara laki laki itu tidak membuat fany peduli.

Karena itu lah rencana awal Fany hanya bersenang senang.

***
Setelah perdebatan di halaman belakang tadi membuat Fany sedikit naik darah akibat sikap Septian yang ngak bakal memutuskannya.

"Lo nggak mau ke kantin?" Tanya aura yang hendak beranjak dari tempat duduknya. Aura sudah tau semuanya dan Fany juga udah menceritakannya, sebenarnya aura kasihan pada Septian yang sudah di permainkan tapi ia bisa apa?

"Ngak, gue mau tidur" Ujarnya lalu menenggelamkan kepalanya di atas meja dan mulai menutup matanya. Setelah ngak ada respon dari Fany aura keluar dari kelas.

"Gilak Lo fan! Main putus putus seenak jidat lo aja" Ujar zikro yang ntah dari mana datangnya. Fany yang menyadari itu mengangkat kepalanya.

"Ngagetin aja lo!" Ucapnya kesal atas ke datangannya tiba tiba.

"Tau dari mana Lo?" Sambungan. Perasan baru tadi ia putus tapi udah menyebar secepat itu.

"Dari mulut ke mulut" Ucapnya santai sambil menyenderkan tubuhnya di belakang kursi.

"Lo kan the most wanted siapa sih yang nggak tau kalo Lo itu baru putus sama Septian, pacaran aja mereka tau, kenapa Lo putusin Septian?" Tanyanya.

"Bawel lo! Gue nggak suka sama dia" Hanya itu jawab dari Fany membuat zikro bakal banyak pertanyaan yang akan di sampaikan.

"Ngak suka? Dari mananya Lo nggak suka? Udah 1 bulan pacaran kok nggak suka?sakit Lo ya?"

"Banyak tanya lo! Ganggu orang tidur aja! Lo keluar atau gue yang keluar?" Ujarnya kesal.

"Iya iya gue keluar tapi hati hati loh kalo Lo itu bakal nyesel sama keputusan Lo" Ucap zikro lalu keluar dari kelas Fany.

"Gilak ni orang! Baru putus sebentar langsung menyebar aja!" Katanya pada diri sendiri.

***

Bel pulang sekolah udah 5 menit yang lalu berbunyi kini Fany dan aura sudah di tempat parkir.

"Gue pulang dulu ya ra" Ucap Fany lalu di balas oleh anggukkan dari aura, dan Fany memasuki mobilnya. Menghidupkan mobilnya dan keluar dari perkarangan sekolah.

Saat ini pikirannya tenang bukan kacau atau sejenisnya ia tidak merasa sakit hati saat memutuskan Septian karena tujuan awalnya hanya bermain main dalam hubungan tidak serius.

" Assalamualaikum aku pulang" Ucapnya memasuki rumahnya. Rumahnya tetap sama sepi tidak berpenghuni.

***

Fuck girl vs sweet boy  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang