Nice to meet you

27.1K 807 40
                                    




Dan untuk pembaca karyaku. Pastikan kalian mengikuti Syarat membaca di lapakku yaitu : FOLLOW DAN VOTE.

Follow Instagramku : @Weena_young

Oh ya, kalau kalian ingin membaca versi yang sudah lengkap bisa langsung ke : Dreame / Innovel

===========================

Lalu dengan badan membungkuk bapak sopir taxi itu mengucapkan terimakasih kepada  Vania, dan pamit meninggalkan rumah sakit untuk melanjutkan mengais rejeki.
  " Mba kalau begitu terimakasih banyak ya mba semoga kebaikan mba hari ini di balas Allah, saya permisi mba "
  Dengan sopan Vania menjawab  " Baik pak hati – hati di jalan pak, semoga banyak rejeki hari ini, Aamiin..."
  Setelah menatap kepergian sopir taxi itu, Vania bergegas menuju IGD dan bertanya mengenai korban kecelakaan sebelah mana dengan menunjukkan ciri-ciri dari korban yang ia temui pagi ini kepada salah seorang perawat. 
   " Sus...mau nanya, tadi ada korban kecelakaan yang baru dibawa pagi ini dengan ciri-ciri pria dengan umur sekitar 40 tahunan wajah brewokan, katanya di tangani dokter Gibran gitu..??"
  Sang perawat berfikir sejenak lalu menjawab seraya berlalu meninggalkan Vania dan membantu pasien yang lain. " Pasien dengan ciri-ciri seperti yang ibu maksud ada di bed paling ujung yang tengah di tangani dokter.."
  Setelah mendengar jawaban perawat itu Vania berjalan menuju bed paling ujung.
  Sesampainya di bed itu Vania bertanya kepada dokter yang tengah menanganinya. " Dok bagaimana kondisi pasien? Karena tadi saya periksa masih bernafas dok..., Tolong selamatkan pasien ini ya dok..." Mendengar ucapan dari seseorang sang dokter menoleh dan menjawab " Ibu keluarganya?? Syukurlah pasien segera dibawa ke rumah sakit, jadi masih bisa segera di selamatkan, karena pasien mengalami kehilangan banyak darah dari kepalanya, dan sebaiknya akan segera di lakukan MRI atau CT SCAN untuk pemeriksaan secara intensif. Ibu saat ini silahkan ke bagian administrasi terlebih dahulu, ibu agar bapaknya dapat ditangani lebih lanjut..." Vania mendengarkan penjelasan sang dokter dengan seksama lalu menjawab
  " Bukan dok, saya bukan keluarganya. Hanya saja saya menemukan korban saat saya sedang melintas di tempat itu untuk tujuan ke kantor, karena korban saya periksa masih bernafas maka saya langsung beranikan diri menghubungi polisi dan membawa ke rumah sakit dok..." sang dokter mengangguk tanda memahami situasi Vania. " Saya mengerti posisi ibu saat ini, hanya saja ini sudah menjadi peraturan rumah sakit setelah pasien mendapat pertolongan pertama maka untuk tindakan selanjutnya harus memenuhi persyaratan administrasi terlebih dahulu."
  Dengan ragu Vania berjalan menuju meja pendaftaran untuk mengurus administrasi, seraya memutar otak berfikir keras bagaimana mengenai biayanya, sedangkan Vania saat ini harus ekstra berhemat untuk membayar hutang rumah sakit operasi sang ayah dan biaya sekolah sang putri ditambah cicilan rumahnya yang masih kredit 10 tahun lagi.

  Sesampainya di pendaftaran, Vania dengan ragu melirik dompet dalam tasnya dengan pura - pura melihat ponselnya, lalu ia mendongakkan kepalanya dan bertanya kepada petugas yang berjaga pagi itu. " Mba..., sayakan bawa korban kecelakaan dan saat ini sedang ditangani oleh dokter, nah dokter tadi bilang kalau saya harus kesini dulu untuk mengurus administrasi..." Lalu sang petugas dengan ramah menjawab Vania.
  " Apakah ibu sudah mencoba menghubungi pihak keluarganya? "
  Vania menepok jidatnya dan menghela nafas " Ohh, iya ya..., Kenapa saya tidak kepikiran dari tadi ya mba? Yasudah deh mba saya coba cari tahu dulu kontak keluarga korban, Coba saya cek ponsel dan dompetnya..." Ujar Vania seraya meninggalkan meja pendaftaran dengan sang petugas yang tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah polos Vania.

  Sesampainya di bed korban, Vania dengan menatap seluruh tubuh pasien korban kecelakaan itu yang masih berbalutkan pakaian denga bercak darah. Dan kemudian dengan dengan ragu ia meraba badannya dan mencari saku dengan mata terpejam untuk memastikan apa yang ia cari. Tapi ia tak menemukan apa yang tengah ia cari, Hingga akhirnya ia mengecek bagian celana olahraga tersebut, Vania membuka matanya karena merasakan ada saku disana,  ia merogoh saku tersebut lalu dahinya berkerut karena ia tak menemukan apapun disana.

Antara aku kau dan 5 Miliar ( PROSES REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang