Part 1

10.5K 468 4
                                    


"Akhhhh.. Mingyu! Sakit..."

"Sebentar lagi, tahan dulu."

"Aku tidak kuat lagi!"

"Aish! Sabar dulu.."

Yoon Sohee menarik segala benda yang menempel pada tubuh lelaki tinggi besar bernama Kim Mingyu. Tak hanya jas yang ia pakai, tetapi rambut, wajah, tangan, semua ia tarik hingga tak lagi berbentuk.

Dengan tergesa Mingyu mengambil ponsel dalam sakunya, menatap layar dengan sorot mata tajam kemudian menekan satu nomor untuk dihubungi.

"Hyung! Cepatlah kesini. Aku sudah tidak tahan lagi. Badanku pegal semua karena ulah adikmu.", keluh Mingyu pada kakak Sohee, Yoon Jeonghan.

"Tunggu sebentar, aku masih menyiapkan keperluan untuk Sohee dan bayinya. Ini sangat mendadak. Seungcheol dan Sohee belum menyiapkan apapun untuk kelahiran bayi mereka."

"Aish! Baiklah. Aku juga sudah menghubungi Seungcheol hyung. Dia akan mengambil jadwal penerbangan tercepat."

"Hm, aku akan segera kesana."

Setelah menutup panggilannya, Mingyu kembali memeriksa keadaan Sohee. Kepanikannya memang tak bisa disembunyikan karena ini adalah pengalaman pertamanya melihat langsung seseorang yang kesakitan saat akan melahirkan. Tak banyak yang bisa ia lakukan selain menggenggam erat tangan Sohee dan membisikkan kalimat menenangkan.

"Bertahanlah sedikit lagi Sohee, kau pasti bisa.", bisik Mingyu sembari mengusap pelan dahi sahabatnya yang penuh dengan keringat.

"Mingyu, kapan suamiku datang.."

"Seungcheol hyung sedang dalam perjalanan kesini. Dia akan segera sampai, tidak perlu khawatir.", sahut Mingyu.

Wajah Sohee tampak semakin pucat. Tak disangka hari ini dirinya begitu merindukan sang suami, Choi Seungcheol. Perasaannya kini campur aduk. Di satu sisi Sohee merasa bahagia karena akan melahirkan bayi pertama yang dirinya dan suami nantikan, namun secara bersamaan timbul perasaan takut dan sedih hingga membuatnya meneteskan air mata tanpa alasan.

"Hey! Kau ini kenapa?! Jangan menangis. Kau membuatku tambah khawatir!", celetuk Mingyu tiba-tiba panik setelah melihat sahabatnya menangis tanpa sebab.

"Mingyu.. Aku merindukan suamiku..", gumam Sohee yang mengeratkan genggamannya pada tangan Mingyu.

"Ya ampun, kau ini seperti anak kecil saja. Seungcheol hyung kan sudah sering pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis. Dia pasti kembali.", tegas Mingyu.

Tak lama kemudian seorang dokter perempuan beserta asistennya datang dan bersiap memasuki ruang persalinan. Langkahnya tampak terburu-buru, mata tajamnya menatap ke satu arah yang tak lain adalah Sohee. Dengan sigap para asisten membawa Sohee masuk ke dalam ruang persalinan, sedangkan ia masih memiliki satu tanggung jawab sebelum masuk ke dalam ruangan itu, yaitu meyakinkan Mingyu untuk tak merasa takut dan khawatir.

"Mingyu, tenanglah. Sohee adalah perempuan yang kuat. Percaya padaku, dia akan baik-baik saja. Berdoalah..", ucap dokter perempuan bernama Tzuyu dengan senyum manisnya.

Kini Mingyu merasa lebih tenang berkat nasehat teman sekolahnya itu.

Benar, ia tidak perlu mengkhawatirkan Sohee. Selama sembilan bulan mengandung, Sohee memang terlihat kuat saat mengurus suami dan dua bayi kembar di dalam perutnya. Sohee tak pernah memperlihatkan sisi dari dirinya yang lemah di hadapan orang lain, termasuk Mingyu.

Dari kejauhan tampak Jeonghan dan orangtuanya berlari kecil menyusuri koridor rumah sakit. Beruntung Jeonghan bisa membatalkan acara liburannya sehingga tak perlu merepotkan banyak orang untuk mengurus sang adik.

Daddy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang