Part 44

2.1K 157 4
                                    

(Peringatan: part ini mengandung unsur 21+ nya yah!)

-----

Sohee berjalan santai melewati taman rumah sakit sembari menghirup udara segar di sekitarnya. Ia memandangi bunga-bunga yang telah bermekaran dengan berbagai warna cantik menghiasi tepian taman. Senyumnya mengembang. Bunga-bunga segar itu seolah menggambarkan suasana hatinya yang sedang bahagia.

Ia melanjutkan langkahnya menyusuri lorong dan kemudian berhenti tepat di depan lift. Saat pintu lift telah terbuka, ia masuk ke dalam dan tangannya menekan angka tiga.

Tak menunggu lama, pintu lift pun terbuka. Ia menuju suatu ruangan yang mana terdapat pajangan papan nama tepat di bagian atas pintunya.

Dr. Joshua Hong

Tanpa rasa ragu Sohee mengetuk pintu ruangannya. Berharap sang pemilik ruangan menyambut kedatangannya.

Dan benar saja, tanpa menunggu lama Joshua telah membukakan pintunya. Kedua alisnya terangkat karena terkejut saat melihat Sohee sudah berdiri di depannya.

"Annyeong, Josh!"

"Sohee.. Bagaimana bisa kau tau ruanganku?"

"Itulah fungsi adanya bagian informasi di rumah sakit ini Josh.."

"Hahaha benar sekali. Masuklah.."

"Wah ruanganmu besar ya.. Dua kali lebih besar dari ruangan Tzuyu. Kau pasti sangat nyaman berada di sini", seru Sohee sembari mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan Joshua.

Rapi dan bersih adalah dua kata yang tepat untuk mendeskripsikan ruangan Joshua. Ia tak menyimpan banyak barang di dalamnya. Hal itu membuat ruangannya terlihat lebih simple dan luas.

"Justru tidak. Dengan ruangan sebesar ini, malah membuatku kesepian. Di lantai tiga ini tidak begitu banyak ruang kerja yang digunakan oleh para dokter. Saat keluar dari lift pasti suasananya menjadi sangat sepi. Untuk itu saat memiliki waktu luang, aku pasti menuju lantai dasar karena aku lebih menyukai berada di tempat yang ramai", jawab Joshua. "Ah! Mingyu juga sering mengajakku keluar. Dia benar-benar penolongku. Aku selalu meminta agar ruanganku bisa dipindah di lantai dasar, tapi dia bilang jika dokter senior harus berada di lantai atas. Padahal aku tidak mempermasalahkan itu", lanjutnya.

"Pantas saja banyak dokter muda yang mengenalmu, ternyata kau sering berkeliaran di lantai dasar.. Ngomong-ngomong dari sekian banyak dokter wanita, apa kau tidak tertarik untuk mendekati salah satu diantaranya?", tanya Sohee sembari mendudukkan dirinya di sofa.

Joshua menatap langit-langit ruangannya sembari berpikir sejenak atas pertanyaan yang Sohee berikan, "Untuk saat ini aku sedang tidak ingin mendekati siapapun. Mungkin nanti..", jawabnya tersenyum.

Melupakan wanita yang dicintai bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Tak sedikit orang yang bahkan membutuhkan waktu lama untuk bisa melupakan seseorang yang disayangi. Dan Joshua adalah salah satunya. Sejujurnya, ia masih memendam sedikit perasaannya pada Sohee. Namun kali ini dirinya berusaha menutupi agar Sohee tetap merasa nyaman saat berada di dekatnya.

"Hmm begitu.."

"Kau mau minum apa?"

"Tidak perlu repot-repot.. Ehmm Josh?"

"Ya?"

"Terima kasih banyak.."

"Untuk apa?"

"Membantuku bicara dengan appa.. Karenamu.. Appa merubah keputusannya. Appa jadi tidak melarangku untuk dekat dengan Wonwoo. Appa bahkan memberiku kebebasan untuk.. memilih jalan masa depanku sendiri. Aku sangat bahagia karena akhirnya bisa berhubungan dengan Wonwoo tanpa harus menyembunyikannya pada appa.."

Daddy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang