Part 42

1.9K 166 14
                                    

"Kau masih mencintai Wonwoo kan?"

Sohee menoleh ke arah Joshua. Tak mengerti bagaimana Joshua tahu jika dirinya masih memiliki perasaan pada Wonwoo.

"Dugaanku benar.. Kau masih mencintainya", ucap Joshua yang kembali menatap manik mata Sohee. Dirinya masih tersenyum, dan tak menunjukkan perasaan kecewa yang ia sembunyikan.

"Maafkan aku.."

"Apa kau tidak ingin melupakannya dan mencoba untuk menjalin hubungan denganku? Aku berjanji akan membahagiakanmu bahkan lebih dari yang dia berikan.."

"Josh, ini bukanlah tentang dia atau kau yang berlomba memberikan kebahagiaan besar untukku. Dia adalah orang pertama yang membuatku kembali merasakan kasih sayang setelah bertahun-tahun merasa hampa sepeninggal suamiku. Sampai saat ini pun perasaanku sama seperti saat kita masih bersama. Aku mencintainya. Sangat mencintainya.."

"Kau tidak ingat dengan kesalahan yang dia lakukan padamu?"

"Aku mengingatnya. Sampai kapanpun kesalahan itu tidak akan terhapus dari ingatanku. Tapi dia sudah menyesal dan bertanggung jawab terhadap semua kesalahannya. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak memaafkannya, Josh. Aku harus bisa menerima masa lalunya, seperti dia yang bisa menerima masa laluku.

Jika dia mau, dia bisa mencari wanita yang belum pernah berkeluarga sepertiku. Belum pernah memiliki anak sepertiku. Tapi melihatnya yang bisa menerima diriku apa adanya, membuatku tidak bisa berhenti mencintainya.."

"Sohee.."

"Kumohon maafkan aku.. Aku tidak bisa memaksakan perasaanku untuk mencintaimu.. Sekali lagi, aku minta maaf"

Joshua menunduk dan terdiam. Hatinya kecewa karena Sohee telah menolak perasaannya. Ia tak bisa menahan wanita yang jelas-jelas tak menaruh perasaan yang sama dengannya. "Baiklah, aku menghargai perasaanmu. Aku akan membantumu bicara pada ayahmu."


"Benarkah?"

Joshua tersenyum, meski pahit. "Tentu, apapun ku lakukan untuk membuatmu bahagia"

"Terima kasih..", ucap Sohee lalu memeluk Joshua erat.

"Ini adalah pertama kalinya kau memelukku, dan mungkin akan menjadi yang terakhir", ucap Joshua tersenyum sembari membalas pelukan Sohee dan membelai rambutnya.

Sohee menyunggingkan senyum. Telapak tangannya menepuk pelan punggung Joshua sembari mengatakan, "Berjanjilah kau akan tetap menjadi teman baikku. Aku tidak mau kau menjauh dariku setelah ini. Kumohon.."

"Mungkin aku akan memerlukan waktu untuk menyembuhkan hatiku. Jangan terlalu sering menghubungiku karena kau akan membuatku kesulitan untuk menghapus perasaanku padamu", jawab Joshua terkekeh.

"Baik.. Sekali lagi terima kasih, Joshua.", balas Sohee menunjukkan perasaan leganya.


-----


"Daddy lihat! Adik kecilnya menggeliat", celetuk Suji sembari menatap Daeshim yang mulai mengerjapkan mata setelah bangun dari tidur pulasnya.

Daddy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang