"Mingyu, aku ingin memeluk suamiku sekarang."
Tubuh Sohee tiba-tiba melemas. Penglihatannya menjadi kabur.
Mengantuk.
Gelap.
Dan kini tak bisa melihat apapun.
Hanya suara Mingyu yang semakin pelan terdengar.
"Sohee!! Sohee!! Sadarlah kumohon!"
-----
"Mommy! Kita akan pergi kemana?"Suara mungil penuh dengan rasa keingintahuan itu terdengar oleh Sohee.
"Sama seperti tahun lalu, sayang. Hari ini kita akan bertemu dengan daddy..", jawab Sohee tersenyum.
Sohee melajukan mobilnya pelan, menyusuri ramainya jalan dengan sesekali berbincang dan bernyanyi bersama kedua putri kembarnya yang kini telah berusia lima tahun, Sua dan Suji. Sohee sangat bahagia melihat kedua putrinya tumbuh dengan baik menjadi anak-anak yang pintar dan aktif.
Sua, memiliki sifat pendiam dibandingkan dengan Suji. Ia sangat senang mengoleksi buku dongeng dan segala permainan yang mengasah kecerdasan otak. Ia tak begitu suka berfoto. Berbanding terbalik dengan Suji, yang memiliki sifat lebih banyak bicara. Ia sangat senang menjadikan kembarannya sebagai korban untuk ia dandani menggunakan peralatan make up milik ibunya. Tak jarang ia sering meminjam ponsel ibunya untuk menonton video tutorial make up dan kemudian dipraktekkan pada wajah ibunya ataupun Jeonghan, pamannya.
Memiliki dua anak sekaligus dengan sifat yang berbeda membuat Sohee harus lebih ekstra memperhatikan perkembangan kedua putrinya. Meski memegang peran sebagai orang tua untuk pertama kalinya, Sohee berharap usahanya berhasil dalam mendidik Sua dan Suji menjadi anak yang baik sesuai keinginan suaminya, Choi Seungcheol sebelum pergi meninggalkan dunia untuk selamanya.
Pagi ini Sohee mengajak Sua dan Suji pergi jalan-jalan, namun sebelum itu ia membawa mereka mengunjungi suatu tempat yang wajib didatangi saat kedua putrinya berulang tahun.
Pemakaman.
Choi Seungcheol yang merupakan suami Sohee sekaligus ayah dari Sua dan Suji ditemukan meninggal akibat kecelakaan pesawat yang menimpanya saat perjalanan pulang ke Seoul untuk menemui Sohee yang baru melahirkan kedua putri kembarnya.
Hari ini adalah tahun kelima Seungcheol pergi meninggalkan keluarga kecilnya untuk selamanya. Setiap tahun, Sohee selalu bingung dengan perasaannya. Bagaimana tidak? Hari kelahiran Sua dan Suji bersamaan dengan hari kematian suaminya. Antara bahagia dan sedih, ia harus terbiasa dengan hal itu.
Kali ini, Sohee harus menunjukkan perasaan bahagia di hari ulang tahun Sua dan Suji. Ia tak ingin melihat anak-anaknya turut bersedih karena sewajarnya hari ulang tahun, tentu harus dirayakan dengan kebahagiaan. Bukan kesedihan.
Dengan menggandeng tangan mungil kedua putrinya, Sohee berjalan menuju salah satu gundukan yang masih terlihat bersih dan hijau. Namun tiba-tiba Sohee memperlambat langkahnya saat melihat ada sosok pria tinggi dengan setelan jas berwarna hitam tengah berjongkok meletakkan bunga mawar sebagai tanda penghormatan di makam suaminya.
"Mommy, paman itu siapa?", tanya Sua menunjuk sosok itu.
"Kenapa paman itu ada di makam daddy?", sahut Suji ikut penasaran.
"Mommy tidak tahu, sayang. Ayo kita mendekat.", ucap Sohee sembari melanjutkan langkahnya. Berjalan mendekat hingga pria bertubuh jangkung itu menoleh setelah sadar akan keberadaan tiga orang asing yang mendatanginya. "Permisi, boleh aku bertanya Anda siapa?", tanyanya sembari membungkukkan tubuh untuk memberi salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy! ✔
Romance[Completed] Yoon Sohee. Seorang wanita yang harus menjalankan peran sebagai 'ibu' sekaligus 'ayah' bagi kedua putri kembarnya. Jeon Wonwoo. Seorang pria yang dipaksa menikah dengan wanita yang bukan pilihannya. Berawal dari pertemuan yang tak terdug...