Part 24

2.1K 169 1
                                    

"Jeonghan-ah.. Yoon Jeonghan.. Yoon Jeonghan-ssi.."

"Hmm"

"Kau selalu saja bermalas-malasan. Pergilah dari hadapanku dan kembalilah ke ruanganmu"

"Tidak mau"

"Aku benar-benar tidak mengerti kenapa ayahmu bisa memberikan tanggung jawab besar perusahaan ini kepadamu", ucap Sowon yang kesal pada Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku benar-benar tidak mengerti kenapa ayahmu bisa memberikan tanggung jawab besar perusahaan ini kepadamu", ucap Sowon yang kesal pada Jeonghan.

"Aku benar-benar tidak mengerti kenapa ayahmu bisa memberikan tanggung jawab besar perusahaan ini kepadamu", ucap Sowon yang kesal pada Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau mau makan malam denganku?", tanya Jeonghan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Tidak.", jawab singkat Sowon tanpa menatap Jeonghan.

"Ayolah.."

"Tidak, Tuan Jeonghan"

Jeonghan beranjak dari kursinya, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan mendekati Sowon, "Kau yakin? Aku tau restaurant sushi yang baru dan menurut orang-orang rasa sushinya enak. Lihatlah review ini", Jeonghan menunjukkan beberapa foto review sushi dari restaurant tersebut.

"Jeonghaaaaan! Kau benar-benar ya!", Sowon memukuli lengan Jeonghan. Ia sangat lemah terhadap sushi. Sushi adalah makanan favoritnya sejak kecil sehingga ia tidak pernah bisa menolak Jeonghan yang mengajaknya untuk pergi makan sushi.

"Waah, mudah sekali membujukmu", ucap Jeonghan dengan tawa kencang membuat beberapa karyawan yang melintas di ruangan Sowon memperhatikan tingkah mereka.

"Kumohon berhentilah seperti itu..", Sowon meletakkan kepalanya dengan lemas di atas meja.

Jeonghan mengelus rambut Sowon. "Aku akan menunggumu di lobby. Kabari aku jika pekerjaanmu sudah selesai", katanya tersenyum melihat Sowon menidurkan kepalanya.

"Hm..", Sowon menganggukkan kepalanya.


Pria itu, aku mencintainya.
Batin Sowon yang memandang punggung Jeonghan.




-----




"Sayang, bangunlah."

"Hmmmm.."

Daddy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang