Special Part [Daeshim]

2.1K 142 23
                                    


"Hati-hati ya sayang.."


Sohee mencium puncak kepala Sua, Suji dan Daeshim bergantian.

"Dadaaah mommy!", seru Suji yang melambaikan kedua tangannya. Sedangkan Sua dan Daeshim hanya tersenyum sembari masuk ke dalam mobil.

"Anak kita sudah besar ya.", ucap Wonwoo dengan merangkul pinggang istrinya.

"Melihat Sua dan Suji sudah memakai seragam SMA, begitupun dengan Daeshim yang sudah hampir naik kelas 5 membuatku berpikir kalau ternyata kita sudah cukup tua kkkk"

"Tapi kau tetap cantik."

"Kau ini.. Cepat berangkat. Ini sudah siang, mereka tidak boleh terlambat"

"Hm. Apa kau ada kegiatan hari ini?", tanya Wonwoo yang berjalan menuju mobilnya.

"Sepertinya aku akan pergi ke cafe untuk memeriksa pekerjaan karyawan baruku.."

"Baiklah, hati-hati sayang.", Wonwoo mencium kening dan bibir Sohee.

"Kau juga sayang..", balas Sohee tersenyum sembari mengusap punggung Wonwoo.




-----



"Ara."

"Daeshim oppa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daeshim oppa.."

Daeshim tak sengaja melihat Ara duduk termenung memeluk kedua lututnya. Ia mendongak dengan wajahnya yang sedih dan membuat Daeshim langsung berjalan mendekatinya.

"Kau kenapa?"

"Mereka mengejekku.. Mereka bilang kalau aku jelek dan tidak pantas sekolah disini.."

"Siapa?"

Jari Ara menunjuk beberapa teman perempuan di kelasnya yang kini sedang bergerombol menatapnya.

"Berdirilah.", Daeshim menarik tangan Ara.

"Oppa aku takut.. Jangan kesana.."

"Diamlah."

Segerombolan teman Ara kini menatap Daeshim ketakutan. Tak heran karena Wonwoo telah mewarisi wajah seramnya pada Daeshim, sehingga tak sedikit anak yang merasa takut saat bertatapan langsung dengannya.

"Jangan mengganggunya lagi atau kalian akan ku laporkan ke kepala sekolah. Sekarang kalian harus minta maaf pada Ara.", tegas Daeshim yang membuat suasana kelas Ara seketika menjadi hening.

"T-tapi..", sahut salah satu anak yang tak terima.

"Tiga.. Dua.. Sa-", ancam Daeshim.

"I-iya iya! Ara.. Kita minta maaf ya"

"Sebenarnya kau sangat cantik.."

"Iya, itu membuatku iri"

Jawab ketiga anak sembari menundukkan wajahnya karena merasa bersalah. Lalu ketiganya mengulurkan tangan untuk meminta maaf pada Ara.

Daddy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang