Don't go again (1).

693 24 0
                                    


Jihoon memperhatikan kedua anak kembarnya yang sedang tertidur di kamarnya. Membuat Jihoon meneteskan air matanya setelah mengingat pertanyaan yang keluar dari anaknya.

"Mom, dimana daddy? Kenapa jarang pulang?"

Umur mereka akan menginjak 5 tahun bulan depan, pasti membuat keduanya ingin mereyakan ulangtahun bersama sang ayah. Dimana tahun-tahun sebelumnya mereka tidak pernah merasakan ulang tahun bersama sang ayah.

Jihoon terus memperhatikan setiap sudut muka anaknya, sanagat mirip dengan orang yang mencampakkannya 5 tahun yang lalu. Kekasih yang selalu ada di sisinya, selalu membuatnya tertawa, yang berjanji tidak akan pernah meninggalnya. Tiba-tiba mencampakkannya begitu saja saat di beritahu bahwa ia sedang mengandung anaknya.

Prak (Cha) Junho & Park (Lee) Eunsang adalah harta yang paling berharga di hidupnya, nama yang selalu ia ingat dimanapun, kapanpun. Malaikat yang selalu membuat hari-hari nya berwarna, dan selalu membuatnya semakin merindukan kepada orang yang telah mencapakkanya.




Jihoon terkejut saat dokter mengatakan bahwa dirinya hamil, mungkin bagi orang lain itu hal yang sanagt membahagiakan tapi tidak untuk Jihoon, itu semua mimpi buruk yang tidak pernah Jihoon harapkan.

Usianya sangat muda untuk hamil, bahkan dia baru saja lulus sekolah bulan lalu, lalu sekarang dokter mengatakan bahwa dirinya hamil. Bagaimana respon kedua orang tuanya? Bagaimana keluarganya? Bagaimana masa depannya? Bagaimana jika ia gagal menjadi seorang ibu? Bagaimana cara ia mengurus anaknya nanti? Memikirnya saja membuat Jihoon pusing. Kepusingannya tidak sampai di situ, ketika pria yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab, atas apa yang dia perbuat.

"Woojin, i'm pregnant."

"What are you saying honey, you must be kidding right?"

"No, I'm serious. Look at this, doctor said i was 2 weeks pregnant."

"Tidak mungkin, itu pasti anak orang lainkan?"

"What! Apa yang kau katakan? Kau yang pertama, kau orang pertama dan itu terjadi bulan lalu saat kelulusan. Dan sekaramg kau mengatakan bahwa ini bukan anakmu?"

"Yah bisa saja, kau melakukannya dengan orang lain setelah kita melakukannya. Kau...kau bisa saja bercinta dengan Guanlin atau Jinyoung, kan siapa yang tau?"

"Kau gila? Mana mungkin aku bercinta dengan sepupuku sendiri!"

"Aku...aku tidak bisa menikahimu Jihoon, kita masih muda. Kita masih harus melanjutkan mimpi kita, aku benar-benar tidak bisa menikahimu."

"Lalu bagaimana aku harus mengatakan kepada kedua orang tuaku bahwa aku hamil. Dan orang yang menghamiliku tidak mau bertanggung jawab."

"Bagaima...bagaimana kalau kau menggugurkan nya saja lalu kita kembali bersama menjalani semuanya dari awal lagi."

"Kau benar-benar gila, kau ingin membunuh janin ini yang jelas-jelas tidak bersalah."

"Jihoon, ingat kita masih 18 year's old. Hidup kita masih panjang, kita masih bisa untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita kita, oke aku memberikanmu dua pilihan. Kau mau
menggugurkannya atau kita putus."

"Kau benar-benar gila! Aku tidak akan pernah menggugurkan bayi ini sampai kapanpu."



Park Woojin, orang yang selalu membuat kita bahagia sekaligus orang yang membuat hidupnya menderita.

Jihoon tidak bisa menyebutnya pria brengsek karena ia masih merindukannya sampai saat ini. Dan point utama adalah dirinya masih sangat mencintai Woojin, Jihoon tidak hanya merindukan sosoknya tapi juga sentuhan-sentuhanya.

♡♡♡

"Hati-hati sayang nanti jatuh!" Teriak Jihoon, saat melihat anak-anaknya berlari di tangga.

"Mom cepat kita terlambat!" Teriak Eunsang setelah menghabiskan sarapanya.

"Tunggu dulu, kita masih punya 30 menit. Kenapa kau tidak sabaran." Balas Jihoon sambil membereskan mainan-mainan yang berserakan di ruang keluarga.

"Lebih baik kau bantu Mommy dulu, lihat ini! Kenapa tidak di bereskan lagi?"

"Lupa mom, hehehe." Kata Junho yang mulai membantu Jihoon membereskan mainannya.

Saat dirasa sudah rapih, Mereka memasuki mobil untuk menju sekolah Juhno dan Eunsang. Di sepanjang perjalannan Eunsang terus membicarakan banyak hal.

"Mom, hari ini sepulang sekolah kita akan main kerumah Dongpyo dan Dohyon. Dohyon bilang kalo uncle meraka baru saja pulang setelah 2 tahun perjalannan bisnis." Junho yang dari tadi diam kini mulai bicara.

"Oke, kalian perlu mommy jemput pukul berapa?" Tanya Jihoon.

"Tidak perlu, uncle Dongpyo dan Dohyon akan mengantarkan kita pulang jadi mommy tunggu saja di rumah." Jawab Eunsang.

"Tapi ingat jangan nakal, jangan membuat uncle nya menjadi kesusahan." Kata Jihoon dan di angguki cepat oleh kedua anaknya.

"Sudah sampai, belajar yang benar. Dengar apa kata ibu gurunya, jangan main terus. Mengerti?"

"Mengerti kapten!" Kata mereka berbarengan sambil menunjukan gestur hormat kepada Jihoon.

Setelah mecium Jihoon, Junho dan Eunsang keluar dari mobil dan berlari ke arah teman-temannya. Lalu melambaikan tangannya ke arah Jihoon.


♡♡♡

Hari mulai malam, tapi tidak ada tanda-tanda kepulangan kedua anaknya. Itu membuat Jihoon khawatir, Jihoon berusaha untuk terus berpikir positif. Sampai Jihoon mendangar suara Junho dari luar.

"Junho, dimana Eunsang?" Tanya Jihoon saat melihat Junho, Dongpyo dan Dohyon di depan rumah.

"Oh Eunsang, itu. Tadi tertidur di mobil." Kata Dongpyo sambil tersenyum.

Jihoon memperhatikan pria yang sedang mengangkat tubuh Eunsang dari mobil. Jihoon bahkan memperhatikannya saat pria itu berjalan ke arahnya, dan Jihoon terkejut saat melihat pria yang menggendong Eunsang.

Park Woojin, pria yang selama 5 tahun ia rindukan kini ada di depannya dengan wajah sama terkejutnya dengan dirinya.

Kenapa dunia se sempit ini?


♡♡♡
Don't go again (part1)
231219

Tbc...

Kali ini aku buat 2part karena panjang banget. Awalnya mau post kemarin cuman aku pikir kepanjangan jadi aku post pagi ini><

Mungkin untuk part2 nya aku post siang, jadi stay tuned^^


See u next chap🤗

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang