Vampire

681 20 2
                                    

♡♡♡

Jihoon tidak tahu siapa yang menghamilinya, ia benar-benar merasa tidak pernah bersetubuh dengan pria lain.


Hanya saja ia ingat saat 1 bulan yang lalu ia terbangun di kamarnya dengan pakaian yang sangat kusut juga lubang analnya sangat sakit, sampai ia tidak pergi ke sekolah selama 1 minggu karena tidak bisa berjalan.


Ibu yang sudah mengandung dan merawatnya bahkan mengusirnya dari rumah saat dokter mengatakan bahwa Jihoon sedang mengandung 2 minggu.


Jihoon kini tinggal di apartemen bekas temannya yang sudah tidak di tempati, ia bahkan bekerja paruh waktu di sebuah restoran di depan sekolahnya.


♡♡♡



Ini sudah 1 bulan semenjak Jihoon bekerja, kandungnya juga sudah masuk 7 minggu dan itu membuatnya sedikit kesulitan karena ia mulai mulai mengidam.


Malam ini Jihoon baru saja selesai bekerja, tiba-tiba saja ia merasa sangat haus. Ia merasa tenggorokannya seperti terbakar karena haus, ini bukan haus bisa ia membutuhkan darah manusia untuk menyegarkan tenggorokannya. 


Saat mulai mengidam Jihoon terkadang merasa stres, karena mengidamnya sangat aneh. Ia selalu ingin daging mentah dan darah segar, bahkan terkadang ia selalu ingin bercinta dengan ayah anak yang di kandungnya.



Jihoon melihat seorang pria tinggi sedang melihat ke arahnya, ia melihat Jihoon dengan intens dan nafsu. Naluri Jihoon mengatakan bahwa ia harus menghampiri pria itu dan membawanya ke apartemennya, tapi harinya mengatakan ia tidak boleh melakukan itu.


Tanpa pikir panjang Jihoon memilih mengikuti nalurinya dan ia berlari sangat cepat ke arah pria tinggi itu, Jihoon menerjang pria itu dan tiba-tiba tubuh keduanya menghilang dengan dari begitu saja dari tempat terakhir.


Kini keduanya sedang berada di sebuah kamar luas dan mewah, mereka sedang berada di tempat tidur yang luar dengan Jihoon di atas pria itu.


Jihoon terus menggigit leher sang pria, berharap mendapatkan darah segar untuk ia minum. Tapi setetes darah pun tidak mengalir ke tenggorokannya, dan itu membuatnya sangat kesal.


Instingnya mengatakan ada satu cara untuk menghilangkan hausnya, ia harus bercinta dengan ayah dari bayi yang ia kandung. Tapi Jihoon benar-benar tidak tahu siapa ayah dari anak yang sedang ia kandung.


Sampai akhirnya Jihoon berdiri dari tubuh peria itu dan mulai membuka pakaiannya di depan pria itu, membuat sang pria yang tengah berbaring tersenyum lebar memperhatikan gigi gingsulnya.


Jihoon menaiki kembali tubuh pria itu dan mulai membuka baju sang pria dengan terburu-buru, hingga kini keduanya telanjang.


AKH-aku sudah tidak tahan...” Jihoon mulai mengocok penis pria itu dengan cepat, sesekali menjilat dan mengecupnya. Membuat penis itu semakin mengeras dan membesar.


Saat dirasa cukup ia mulai memposisikan lubanya di atas penis pria itu dan memasukkannya dengan sekali hentakan, membuat Jihoon berteriak kesakitan.


Dirasa suah mulai membaik Jihoon mulai menaik-turunkan tubuhnya di atas pria yang sedang mendesah kenikmatan.


Ahhh...ahhh~


Yahhh...disanahhh~


Kini Jihoon posisinya menungging di belakang sang pria menggempur lubangnya sangat brutal dan cepat, membuat kamar besar itu dipenuhi desahan kenikmatan keduanya.





Keduanya kini berbaring setelah menghabiskan 7 ronde, Jihoon melirik ke arah jam yang menujukan pukul 03.15 pagi. Ia kembali melirik ke arah pria yang tengah menatapnya lembut, dan rasa hausnya hilang begitu saja.


“Sebenarnya kau siapa? Mengapa aku tidak merasa haus lagi setelah bercinta dengan mu?” tanya Jihoon penasaran.


“Karena aku, adalah ayah dari anak yang kau kandung.” Jawaban itu membuat Jihoon terkejut, karena orang yang menghamilinya ada di depanya dengan wajah tanpa mersa bersalah sedikitpun.


“Aku akan menikahimu setelah bayi itu lahir, dan mulai sekarang kau akan tinggal di istanaku. Kau bersedia?” lanjutnya sambil bertanya dan di angguki cepat oleh Jihoon.


“T-tapi namamu siapa?” tanya Jihoon lagi.


Park Woojin.” Jawabnya sambil tersenyum lembut ke arah Jihoon, membuat Jihoon merasa hatinya menghangat.


Woojin menarik Jihoon perlahan dan memeluknya hangat membuat Jihoon menjadi sangat nyaman di pelukannya, sesekali Woojin juga mengusap lembut perut Jihoon yang mulai membuncit. Mencium dan sesekali saling berciuman lembut.





♡♡♡
Vampire[END]
1

00120.


Aku back hehe...

Aku kemarin itu udah ngetik cerita ini, tapi kehapus dan terpaksa ngetik ulang. Padahal niatnya mau ngaplod kemarin:)


Aku udah mulai sibuk untuk ulangan-ulang, maklum kelas akhir. Kemungkinan aku bakalan jarang uplod karena sibuk:(, jadi aku harap kalian masih stay nunggu aku uplod next chap:)

Btw, makasih untuk 1k nya, makasih udah mau nyempetin baca sampe aku ada di posisi 3 untuk #chamwink hari ini, aku bener-bener ga yangka:)

Makasih juga yang udah nyemangatin, ngedukung meskinpun aku selalu ngluh:)

Makasih sekali lagi, love u🙆‍♀️❤


See u next chap^^

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang