Brother in Love.

865 22 8
                                    


Park Woojin dan Park Jihoon, saat mendangar nama kedua orang itu pasti semua orang tahu bahwa mereka adalah sepasak kakak-beradik yang selalu bersama tapi memiliki sikap yang berbeda jauh.

Woojin adalah pria yang dingin, cuek dan kasar. Sementara Jihoon kebalikan dari itu, ia pria yang polos, lembut dan manis.

Jihoon itu adik tiri Woojin, ayahnya menikah dengan ibu Jihoon saat ia masih kecil, Woojin dan Jihoon hanya berbeda 1 tahun. Mereka juga memiliki adik kembar, ayah, ibu, dan kedua adiknya tinggal di Amerika, semetara Woojin dan Jihoon harus menetap di Korea untuk melanjutkan sekolah.

Ada satu hal yang semua orang tidak ketahui adalah kedunya sering berhubungan badan walaupun mereka tau bahwa mereka itu adik dan kakak. Tapi mereka saling membutuhkan satu sama lain untuk menuntaskan hasrat yang menggebu dalam diri keduanya.

Jihoon yang sebenranya adalah pria yang binal, ia bersikap polos dan imut hanya di depan umum. Tapi jika berdua dengan Woojin ia sangat binal dan haus akan sentuhan, bahkan Jihoon sengaja membeli banyak persediaan kondom.

Ini sudah 5 tahun terjadi, semua bermula saat Woojin dan Jihoon pertengahan kelas 1 SMA, dimana ayah dan ibunya sudah pindah ke Amerika saat kedunya pertama masuk SMA.

Woojin tidak tahu apa yang Jihoon tonton bersama teman-temannya sampai Jihoon tiba-tiba datang ke mamarnya dengan telanjang. Saat itu Woojin tau bahwa Jihoon pergi bersama teman-temannya pulang sekolah, tapi kenapa saat pulang ke rumah Jihoon menjadi binal. Dimana Jihoon yang selalu bersikap polos di depannya? Woojin benar-benar bingung.






♡♡♡




Hari ini Woojin dan Jihoon sedang ada materi yang sama dan menjadi teman sebangku, Woojin dan Jihoon memang berbeda jurusan. Woojin mengambil Jurusan seni semtara Jihoon mengambil jurusan desain, dan entah kenapa kedua Jurisan itu selalu ada jadwal gabungan setiap minggunya.

Woojin terua menggit bibir bawahnya, tubuhnya terus mengeluarkan keringat, di bawah sana tangan Jihoon tidak diam ia terus meremas milik Woojin dari luar celana. Bahkan sekarang dengan beraninya ia memasukkan tanganya ke dalam celana dalamnya lalu menggenggam milik Woojin kuat, membuat Woojin terus bersaha menahan desshanya agar tidak terdengar oleh yang lain. Mata Jihoon memang memperhatikan dosen yang sedang memberi materi tapi tanganya sedari tadi sebung mengocok milik Woojin dari dalam.


"Woojin, kenapa kau sakit?" Tiba-tiba doesenya bertanya membuat semua mata menatap ke arahnyadan membuat Jihoon langsung mengeluarkan tangannya.

"Iya pak, sebenarnya tadi pagi Woojin merasa pusing dan tidak enak badan. Aku menurunya untuk tidak masuk tapi ia terus memaksa untuk masuk." Itu Jihoon yang menjawab dengan alasan yang di buat-buat, dan jangan lupakan wajah polos dan imutnya membuat semua orang di ruangan itu gemas.

"Kalau memang sakit jangan di paksakan, lebih baik sekarang kau pulang di temani Jihoon. Aku akan bilang ke dosen yang lain nanti." Kata-kata yang keluar dari mulut dosen itu membuat Jihoon tersenyum kecil.



♡♡♡



Kini keduanya sudah di rumah, setelah berlasan tadi. Wojiin langsnung menarik Jihoon untuk menyatukan bibir mereka, saling berperang lidah dan bertukar saliva satu sama lain. Tangan keduanya kini sibuk membuka pakaian lawannya hingga menyisakan celana dalam mereka.

Woojin mendorong Jihoon ke bawah hingga kini sudah sejajar dengan miliknya. Jihoon yang mengerti maksud Woojin mulai membuka celana dalam Woojin dan mengeluarkan kejantanan besar milik Woojin.

Jihoon terus menghisap milik Woojin seperti sedang menikmati ice cream di musim panas, dan mengocok sebaian yang tidak masuk kedalam mulutnya.

Woojin yang sudah tidak tahan menarik Jihoon ke sofa dan menyurunya untuk menungging, Woojin akan pergi kekamar untuk mengambil pengaman tapi di tahan Jihoon yang meminta tidak memakai benda plastik itu.



"Jangan pernah menyuruhku berhenti, Park Jihoon!" Kata Woojin yang mulai menggerakan pinggangnya setelah memasukan miliknya kedalam lubang Jihoon.

Woojin memang kasar dalam bermain di ranjang tapi entah kenapa Jihoon sangat menyukainya, menyukai bagaimana Woojin menggempur lubannya secara brutal yang sesekali menampar pantat berisinya dan membuatnya tambah bersemangat.

Benar-benar binal.


Woojin terus mengeluar-masukan miliknya menikmati lubang Jihoon yang selalu sempit walaupun sudah sering ia masuki, benar-benar nikmat.

Woojin mendapat pelepasan pertamnya, ia langsung mendudukan diri di sofa itu dengan jihoon di pangkuanya tanpa melepas kejanntanya. Ia memajamkan matanya menikamti pelepasannya di dialam lubang Jihoon, tanpa rasa lelah Jihon menaik-turunkan tubuhnya di atas Woojin membuat sangempu mendesah demgan mata tertutup.




Hampir seharian mereka melakukanya tanpa rasa lelah, di setiap penjuru rumah mereka melakukannya mulai dari ruang tamu, dapur, kamar, wardrope, kamar mandi, kolam berenang, bahkan balkon kamar Jihoon.


♡♡♡

Ini sudah 2 minggu setelah mereka melakukan hal intim tanpa pengaman. Keduanya sebenarnya sempat melakukannya lagi, tapi itu menggunakan pengaman.

Jihoon hari ini tiba-tiba jatuh sakit membuat Woojin izin tidak masuk kuliah untuk menjaga Jihoon, Jihoon terus muntah-muntah dari pagi membuat Woojin cemas.

Btw, mereka sudah saling ngungkapin cinta 3 hari setelah kejadian itu. Mereka sadar sumuanya salah, tapi mereka tidak bisa berebohong bajwa mereka saling mencintai satu sama lain.

Woojin menunggu Jihoon di depan kamar mandi, setelah sebelumnya memaksa membeli tespack ke apotek terdekat dan sedikit memaksa Jihoon untuk mengeceknya.

"Woojin, aku hamil." Kata Jihoon setelah keluar dari kamr mandi dengan air mata yang terus keluar dari matanya dan tangan kanan yang memegang tespack. Membuat Woojin langsnung memeluk eret tubuh Jihoon, dan mengucapkan makasih berulang kali.


Woojin bahagia, sangat bahagia. Tapi apa yang harus di katakan kepada kedua orangtuanya, apa Woojin dan Jihoon harus jujur atau mereka pergi dan menghilang? Itu tidak mungkin, karena pasti ayahnya akan mencarinya.

Woojin dan Jihoon melepaskan pelukannya saat tiba-tiba headphone Woojin berdering, Woojin langsung menganggkatnya tanpa membaca nama kontak sang penelepon. Lalu tiba-tiba matanya membulat sempurna saat mendengar suara sang penelepon.

"Woojin-ah, eomma dan appa sedang di bandara untuk kekorea, kita akan sampai besok pagi jadi jangan lupa untuk menjemput."

"Habislah kita." Kata Woojin sambil menatap Jihoon yang juga menatapnya binggung.









♡♡♡
Brother in Love.[END]
281219.


Aku back hehe...

Ada yang rindu 2park???

Aku kemarin sempet mikir buat lanjutin next capt nya pas kalo udah new years aja, tapi temen aku bilang 'buat aja dulu siapa tau ada yang kanget Chamwink' jadi aku putisin buat. Ini juga dengan ide seadanya kareana aku bener-bener kehabisan ide ㅠㅠ. Dan ga tau kenapa jadi kurang ga mood gitu:(, ini chap terakhir di tahun 2019.

See u next chap di tahun baru:))

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang