Paman

742 14 3
                                    


♡♡♡




Jihoon sedang menunggu seseorang lebih dari 2 jam, yang kata papanya akan bertemu dengannya. Duduk sendiri tanpa memesan apa pun membuatnya benar-benar bosan. Hingga saat ia akan pergi dari restoran itu, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari Jauh.


Jihoon yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah orang yang memanggil namanya, betapa terkejutnya ia mendapati sahabat dari ayahnya yang memanggil namanya.


“Maafkan aku terlambat, kau pasti sudah menunggu sangat lama.” Katanya sambil tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.


“Tidak apa-apa paman, bagaimana kabarmu?” tanya Jihoon.


”Ya, seperti yang kaulihat. Kamu baik? Bagaimana dengan ayah ibumu apa mereka baik?” tanyanya setelah menjawab Jihoon.


“Ayah dan ibu baik, aku juga baik” jawab Jihoon sambil tersenyum manis.


“ah...syukurlah kalau begitu, sudah lama sekali rasanya tidak bertemu dengan mereka. Kau juga sekarang tambah desa dan semakin cantik” katanya membuat pipi Jihoon merah merona.


Mereka berbincang-bincang sampai tak terasa hari sudah semakin larut malam, Woojin mengatakan akan mengantar Jihoon pulang sekalian bertemu dengan ayah dan ibunya. Jihoon sangat menyukai sahabat ayahnya ini pria yang kini berusia 32 tahun itu benar-benar membuatnya nyaman.



Sesampainya dirumah Jihoon, Woojin disambut dengan hangat oleh kedua orang tuanya. Mereka terus mengobrol membicarakan segala hal, bahkan tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul 11.15 malam. Saat Woojin hendak berpamitan untuk pulang ia di larang oleh kedua orang tua Jihoon dan menyuruhnya untuk menginap saja.





Paginya, Woojin memang memiliki kebiasaan untuk berolahraga pagi, iya berlari sekitar rumah Jihoon. Sementara Jihoon bersiap untuk pergi ke kampus, tapi saat ia akan mandi tiba-tiba keran airnya macet. Tanpa berpikir panjang ia pergi ke kamar mandi tamu dengan alat-alat mandi di tangannya, saat masuk kamar alangkah terkejutnya Jihoon melihat seorang pria yang berdiri di depan kaca dengan handuk melingkar di pinggangnya.


“Apa kau tengah memperhatikanku Jihoon-ah?” tanya Woojin sambil berjalan mendekati Jihoon.


“A-aku minta maaf paman, aku ti-tidak tau jika ada orang di sini. Kamar mandiku rusak jadi aku kemarin” kata Jihoon sedikit gugup karena Woojin kini berada di depanya.


Woojin terus memajukan wajahnya ke wajah Jihoon, Jihoon menutup matanya saat tidak ada jarak antara keduanya. Woojin mulai menempelkan bibirnya pada bibir jihoon, hanya sebuah kecupan kemudian  Woojin menjauhkan kembali wajahnya.


“ kau mandilah, aku ingin mengantar mau ke kampus” kata Woojin sabil mengusak rambut Jihoon sayang.


Jihoon hanya terdiam sambil menatap Woojin yang kini memilih baju untuk ia pakai, saat Woojin membalas tatapan Jihoon dengan terburu-buru Jihoon masuk ke kamar mandi.





Setelah sarapan bersama kedua orang tuanya, Woojin mengantarkan Jihoon ke kampus menggunakan mobilnya. Di dalam perjalanan Jihoon berusaha tenang mengatur kitab jantungnya saat mengingat bibir Woojin menciumnya tadi pagi.


“Maaf salah tadi pagi” kata Woojin, matanya masih fokus pada jalan di depanya.


“Tidak apa-apa paman, aku juga salah” balas Jihoon.


“nanti pulang jam berapa? Biar aku jemput0” tanya Woojin melirik Jihoon sebentar lalu kembali pokus pada jalanan di depanya.


“Jam 4 paman.”


“ berhenti memanggilku paman Jihoonie.”


“ lalu aku harus menangilmu apa?” Tanya Jihoon.


“Panggil aku hyung atau oppa.” Jawabnya



Setelah sampai di kampus, saat akan turun dari mobil tiba-tiba Woojin menahan tangannya lalu mengambil hp di tangan Jihoon dan menuliskan nomor teleponnya di sana. Ia juga mencium kening Jihoon, membuat pipi Jihoon merah merona.





Kuliah telah berakhir, Jihoon berlari menuju perkiraan saat mendapatkan pesan dari Woojin yang telah menunggunya dari tadi. Jihoon langsung masuk ke dalam mobil dan tak lama monbil Woojin pun melaju ke rumah Jihoon.




Saat sampai dirumah, Jihoon baru ingat jika kedua orang tuanya pergi ke jepang untuk perjalanan bisnis. Woojin memutuskan untuk menginap di rumah Jihoon, iya memasak untuk makan malam keduanya.


Saat Woojin sedang memasak tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Woojin yang terkejut langsung memberikan badannya dan ia mendapati Jihoon yang menatapnya dengan tatapan sangat menggoda, ditambah lagi Jihoon menggunakan baju over size dan celana ketat pendek yang tertutup oleh baju.


Woojin memengangkat tubuh Jihoon dan mendudukkannya atas meja dapur, lalu jarak diantara keduanya semakin menipis hingga bibir keduanya menempel dan lumatan demi lumatan terjadi. Ciuman terhenti saat Jihoon memukul-mukul dada bidang menandakan bahwa ia kehabisan napas.


“Apa kau mau melanjutkannya?” goda Woojin, membuat pipi Jihoon memerah dan Jihoon  menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Woojin.


Woojin mengangkat tubuh Jihoon ke kamar setelah ia mematikan kompor, setelah sampai dikamar ia kembali mencium bibir Jihoon dengan penuh cinta dan nafsu. Tangannya meraba-raba kedalam baju Jihoon dam memainkan tonjolan kecil di dada Jihoon memberikan rangsangan.



Entah kapan pakaian keduanya sudah terlepas dari keduanya, kamar yang tadinya sepi sekarang berisik penuh dengan suara desahan dan geraman kenikmatan di setiap penjuru kamar.


“ahkk...yah...hyu-nghhh...” desah Jihoon saat Woojin menggerakkan pinggulnya dengan brutal dan terus menerus mengenai titik kenikmatannya.


“Sangathh...sempithhh...Jihooniehh” geram nikmat Woojin sambil menaikkan kembali kaki Jihoon yang merosot ke pundaknya.


Woojin terus menggeram karena lubang Jihoon yang sangat sempit, Woojin menyatukan kembali bibir keduanya tapi pinggulnya terus bergerak semakin cepat.


Jihoon bisa merasakan penis Woojin berdenyut di lubangnya, ia ikut membatu Woojin menggerakkan tubuhnya berlawanan arah dengan tubuh Woojin yang semakin cepat.


“Ahk...” desah Woojin saat menyemburkan spermanya di lubang anal Jihoon.


“Aku mencintaimu” bisik Woojin di telinga Jihoon.


“Aku lebih mencintaimu.” Balas Jihoon, lalu dengan sengaja mengetatkan kembali lubangnya untuk menggoda penis Woojin.


Dan terjadilah kembali pertarungan tubuh di atas ranjang hingga pagi menjelang.


♡♡♡
Paman [END]
010320.



S

ee u next chap><


2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang