Bitch

758 17 2
                                    

Jihoon itu anak yang sangat ramah di kampusnya, ia anak juga di kenal karena kecantikannya bagai seorang wanita. Ia juga sangat menggemaskan dan polos.

Dari kepolosannya tidak ada yang tahu bahwa ia adalah seorang jalang di salah satu bar terkenal di kawasan Seoul. Ia melakukan ini semua karena nafsunya yang selalu menggebu-gebu, dan itu sebabnya ia menjadi langganan para pejabat atau orang kalangan atas untuk menuntaskan nafsu mereka.


Malam ini Jihoon harus pergi ke bar karena ia akan di sewa oleh orang yang sangat penting di negerinya, itu membuatnya sangat bahagia dan tidak sabar, Jihoon tentu tahu siapa orang itu.

Dia Park Woojin dia adalah orang nomor 1 paling kaya di Korea, Jihoon tahu ia baru saja bercerai dengan istrinya 1 bulan yang lalu. Karena istrinya ketahuan berselingkuh di belakangnya, apa itu penyebab dirinya mencari jalang seperti Jihoon? Jihoon pun tidak tahu.


Jam sudah menujukan pukul 22.30 malam, Jihoon disuruh atasannya untuk mendatangi pria itu di ruang VVIP di lantai 4.

Jihoon sudah memakai pakaian terbaiknya malam ini, celana rok pendek merah muda tanpa dalaman  dan baju ketat tanpa lengan yang memperlihatkan tonjolan kecil di dadanya.

Jihoon mengetuk pintu sebelum masuk, tanpa perlu di jawab dari dalam ia membuka pintu dan masuk membuat orang-orang yang sedang tertawa tadi berhenti saat tahu siapa yang masuk.

Jihoon melihat 5 pria di sana, dengan jalang mereka masing-masing. Hingga matanya melihat pria yang sedang duduk sambil merokok, mata mereka bertemu dan saling tatap mantap satu sama lain.

“Kemarilah.” Kata Woojin sambil menepuk pahanya, menyuruh Jihoon untuk duduk di pangkuannya.

Tanpa pikir panjang Jihoon berjalan ke arah tuan Park itu, berjalan dengan angkuh dan sexy, membuat teman dari pria berkulit tan itu menatap lapar Jihoon.

“Siapa namamu Baby?”  tanya Woojin setelah mematikan rokoknya, lalu mengecup singkat bibir Cherry Jihoon yang sedang mengalungkan tangannya di tengkuk Woojin.

“Park Jihoon.” Jawab Jihoon dengan suara imut seperti anak kecil, membuat Woojin menggigit kecil hidung mancung Jihoon karena gemas.

“Marga kita sama, kurasa kita berjodoh.” Membuat teman-temannya tertawa geli mendengar gombalan Woojin. 

“Sudah sana habiskan malam panjang kalian.” Kata salah satu teman Woojin, yang Jihoon kenal karena pernah menyewa dirinya 1 tahun yang lalu.

Mendengar itu Woojin menggendong Jihoon ke kamar yang sudah di sediakan di sana.

Woojin menidurkan tubuh Jihoon di kasur King size di kamar itu, Woojin berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

Woojin mulai menindih Jihoon, membelai pipi lembut pria di bawahnya dan sesekali mengecup singkat bibir Cherry nya. 

“Kau sangat cantik.” Kata-kata itu membuat Jihoon tersipu malu dengan kedua pipi yang memerah seperti tomat.

Woojin kembali mencium bibi Jihoon dengan nafsu tapi terkesan lembut, ciuman itu mulai turun ke leher putihnya.

Jihoon meremas pelan rambut Woojin saat pria itu menjilat tonjolan keci di dadanya. Jihoon sedikit menekan kepala Woojin agar menghisap lebih dalam.

Woojin membalikkan tubuh Jihoon menjadi menungging, kedua sudah sama-sama telanjang.

Woojin sedikit mengocok miliknya dan mulai mengarahkannya ke lubang anal milik Jihoon.

AKHHH” Jihoon berteriak saat Woojin memasukkan miliknya dalam satu kali hentakan kuat membuat dirinya kesakitan.

“Maaf aku menyakitimu.” Woojin merasa bersalah saat mendengar teriakan kesakitan Jihoon, tapi dengan cepat Jihoon menggeleng. Karena Jihoon rasa ini salahnya, sebab tadi ia ingin langsung ke inti daripada pemanasan terlebih dahulu.

Move.” Kata Jihoon sambil menolehkan kepalanya ke belakang, menimbulkan senyuman leber dari Woojin.

Dengan perlahan Woojin mulai menggerakkan miliknya dari lubang Jihoon.

Lebihhh...cepathhh...uhhh...” desah Jihoon, membuat Woojin menggerakkan miliknya lebih cepat dan membuat Jihoon mendesah kenikmatan saat Woojin mengenai titik lembut di dalam.

Kenapahhh kau begituhh sempithh” tanya Woojin sambil memukul lembut pantat bulat Jihoon.

Lebihhh...dalamhhh...ahhh

Keduanya terus mendesah sampai mereka merasa akan pelepasan sebentar lagi. Jihoon bisa merasakan milik Woojin berdenyut di dalam lubanya, ia dengan sengaja mengetatkan lubangnya membuat Woojin menggeram kenikmatan.

Akhhh~” keduanya mendapatkan pelepasan pertamanya secara bersamaan, Woojin ambruk di samping Jihoon yang sudah membalikkan badanya lemas.

“Benar-benar nikmat.” Kata Jihoon sambil menenggelamkan kepalanya di dada bidang Woojin.

“Kau juga nikmat sayang, aku rasa aku harus membelimu dan menikahimu. Lalu aku akan menghamilimu setiap tahun.” Kata Woojin sambil terkekeh membuat Jihoon ikut terkekeh kecil.

“Jika kau mau aku layani setiap hari boleh, tapi kau harus turuti semua yang aku ingin.” Woojin menangkup pipi Jihoon membuat keduanya saling bertatapan.

“Apa pun untukmu aku tidak keberatan.” Kata Woojin lalu mengecup bibir Jihoon.

“Aku mencintaimu Park Woojin, aku ingin menjadi istrimu dan hidup bahagia denganmu dan anak-anak kita nanti.” Jihoon berbicara melemas sambil menatap Woojin dengan polos dan membuat Woojin gemas.

“Aku akan membelimu, dan besok pagi aku akan menelepon atasanmu untuk menanyakan hargamu baby boy.” Kata-kata Woojin membuat Jihoon tersenyum lebar dan naik ke atas tubuh Woojin.

Ayo! Ronde ke 2!” bahkan dengan sengaja ia menggerakkan bokongnya di atas kejantanan Woojin untuk menggodanya.



♡♡♡
Bitch [END]
180120.


AKU BACK!!!

Rindu g sama 2park ini?

Aku tanggal 29 mulai tryout jadi takut tambah sibuk aku uplod hari ini😁.


Aku udah buat beberala cerita, tinggal di revisi aja dan di uplod, jadi tunggu nextnya^^




See u next chap><

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang