너, 나, 그리고 사랑

2.2K 46 3
                                    


Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 malam. Tapi itu tidak mempengaruhi seorang Namja cantik yang duduk di salah satu kursi taman dari 2 jam yang lalu.

Menunggu sang kekasih datang menemuinya membuat dia rela menunggu lama. Mencek handphone  berulang kali tapi tidak ada balasan satupun dari sang kekasih. Hingga di mendengar langkah kaki seseorang yang menghampirinya.

Dia, kekasihnya datang dengan napas memburu dan keringat di sekitar muka tampannya.

“Maaf aku terlambat, Daehwi memintaku untuk menemaninya belanja.”

“Tak apa aku mengerti, dia adikmu.”

“Sekali lagi maafkan aku Jihoon-ah.”

“Tak apa woojin-nie.”

“Sebagai gantinya aku akan menginap di tempatmu malam ini, dan besok pagi mari kita pergi ke karnaval, bagaimana?”

“Call!!!”

“Kalau begitu kita pulang sekarang, aku lapar. ”ujar woojin, berjalan sambil merangkul pundak sempit sang pujaan hati.


♡♡♡


Sesampainya di Apartment milik Jihoon, Woojin mulai memasak di dapur untuk dirinya dan sang pujaan hati.

Mungkin kalian bertanya, kenapa Woojin yang memasak? Kenapa tidak Jihoon yang memasak? Karena Woojin sangat khawatir jika Jihoon yang memasak. Saat Jihoon mencoba memasak untuk dirinya dan Woojin, ia hampir saja membakar dapur dan itu sebabnya Woojin selalu memasakan makanan untuk Jihoon.


♡♡♡


Setelah acara memasak Woojin tadi merekan makan dengan penuh tawa, hingga mereka selesai makan Jihoon mencuci piring bekas mereka makan. Mencuci pring dengan sangat telaten di temani Woojin yang memperhatikan setiap geraknya di meja makan.

Hingga di sini lah mereka sekarang, dikamar Jihoon berbaring sambil berpelukan dengan Tv yang menyala menontonkan Drama kesukaan sang Namja cantik.

“Kau tidak bosan menonton hal yang seperti ini?” Woojin memecah keheningan yang terjadi di kamar itu.

“Tidak.” Jawab Jihoon seadanya.

“Lebih baik menonton film dewasa, agar kita bisa mencoba lebih banyak gaya saat bercinta."

“Yakk! Mesummm!” Teriak Jihoon sambil mencubit perut sang kekasih.

“Kita akan pergi ke Karnaval besok kan, lebih baik kita tidur sekarang.” Lanjut jihoon.

“Baiklah, tapi sebulum tidur beri aku ciuman terlebih dahulu.”

“Hanya ciuman.”

Chup!

Satu ciuman lembut mendarat di bibir tebal Woojin, dan mereka mulai tertidur sambil berpelukan mesra seperti pengantin baru.


♡♡♡


Paginya mereka pergi ke Karnaval sesuai janji Woojin semalam, mereka berangkat pukul 08.00 pagi sampai sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 sore. Menaiki banyak wahana dan membeli banyak makanan juga barang. Dan sekarang mereka sedang duduk di bangku pinggir sungai dengan di temani pemandangan senja sore yang sangat idah.

“Kau bahagia?” Tanya Woojin sambil memainkan rambut Jihoon yang sedang bersandar di pundaknya.

“Sangat, terima kasih.” Balas Jihoon sambil menenggelamkan kepalanya di ke perpotongan leher Woojin.

“Kalau begitu mari pulang, aku ingin sesuatu dari mu.”

“Apa it...” sebelum menyelesaikan perkataannya tangan nya sudah ditarik lebih dahulu olah sang kekasih menuju halte bis.


♡♡♡


Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke Apartement Jihoon. Bahkan sekarang Jihoon sudah mandi dan memakai piama bebeknya. Sedang Woojin ia memasak terlebih dahulu untuk makan malam.

Setelah makam malam Woojin dan Jihoon duduk di balkon menikmati pemandangan malam kota seoul, dengan Jihoon yang duduk di pangkuan Woojin sambil mengalungkan tangannya di rahang kokoh sang kekasih.

“Tak terasa ya, kita sudah 5 tahun bersama” ujar Jihoon memecahkan keheningan keduanya.

“Eumm, tidak mudah melalui semua ini dan waktu berjalan sangat cepat bukan” jawab Woojin.

“Terima kasih.”

“Untuk?”

“Semuanya, segalanya. Maaf aku terkadang egois.”

“Tidak apa.”

“...”

Hening kembali menyelimuti mereka.

“Jihoon-ah...”

Ne

“Eum... mari menikah.”

“HAH?! Kau pasti bercanda.”

“Tidak aku serius benar-benar serius, kau mau kan menjadi istriku?” gugup itu yang Woojin rasakan saat ini.

“Iya...iya, aku mau”

Woojin mendekatkan kepalanya pada Jihoon hingga kedua belah bibir mereka bertemu.

Dari hanya kecupan lembut dan sarang sampai saat ini menjadi ciuman penuh nafsu dari keduanya.

“Kita harus memulai pengalaman baru.” Ucap Woojin setelah melepas tautan mereka.

“Mari kita coba bercinta di balkon” pernyataan yang membuat Jihoon terkejut dan membulatkan kedua matanya.

Sebelum memberontak dan menentang Jihoon sudah di bungkam kembali oleh ciuman brutal Woojin, dan berakhir pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya.

Mari do’a kan saja mereka semoga tidak ada yang melihat adegan tak mengenakan mereka.


♡♡♡

너, 나, 그리고 사랑 (END).
011219

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang