🧑+🧑+👼=💖

1K 26 6
                                    


"Enghh~~"

"Sttt... sayang pelankan suaramu Eunsang bisa bangun."

Jihoon melirik ke arah box bayi di sudut ruangan, ia melihat anak pertamanya dengan Woojin setelah 5 tahun menikah. Bayi mungil berusia 4 bulan itu sedang tertidur sangat lelap.

"Woojinhhh, palli. Eunsang bisa akan bangun dan menangis karena haushh."

Woojin yang mendengar itu mulai mempercepat gerakan pinggulnya, mengeluar-masukan miliknya di lubang kenikmatan Jihoon.

Woojin menghentakan miliknya lebih dalam dan menyemburkan spermanya di lubang Jihoon. Membuat Jihoon merasa hangat di dalamnya.

Woojin mencium bibir Jihoon, takut membuat Eunsang terbangun karena desahan keras Jihoon.

Jihoon berdiri dari ranjang dengan tubuh polosnya, mendekati box bayi mengecek Eunsang takut bayi itu terusik. Tapi Jihoon yang melihat Eunsang masih tertidur pulas kembali ketempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya di samping Woojin yang lemas.

"Eunsang ga bangunkan sayang?" Tanya Woojin.

"Engga, dia tidurnya pules banget kayak kamu, kekeke." Jawab Jihoon sambil tertawa kecil.

"Kamu sama Eunsang adalah hal yang paling berharga di hidupku." Kata Woojin sambil mencolek dagu Jihoon, membuat Jihoon malu dibuatnya.

"Berharga? Lebih dari apapun?" Tanya-nya dengan pipi merah, membuat Woojin gemas dan menggit kecil pipi merah Jihoon.

"Lebih dari apapun, pegang kata-kataku." Jawab Woojin, mencium bibir Jihoon singat.

"Ga kerasa ya kita udah 5 tahun aja." Kata Woojin.

"Iya, aku masih inget banget dulu nolak kamu dan lebih milih Guanlin. Tapi kamu selalu ada buat aku, ada di sisi aku walaupun aku selalu sakitin hati kamu." Kata Jihoon sambil menegelus pipi Woojin dengan lembut.

Woojin memengang tangan Jihoon yang ada di pipinya, menatap Jihoon dengan lembut dan menarik Jihoon secara perlahan kepelukan hangatnya.

"Kamu tau cinta pandangan pertama? Aku ngersain itu pas kita ga sengaja tubrukan di kantin waktu itu. Aku pikir cinta pertama itu bohong adanya, tapi setelah ngeliat kamu aku mulai yakin tentang cinta pada pandangan pertama." Kata Woojin, menglus rambut Jihoon lembut dan sesekali menciumnya.

"Dulu kamu orang pertama yang nyamperin aku kalau aku lagi sedih, bahkan kamu juga siap jadi sandaran aku kalau aku nangis. Kamu orang pertama yang ngehapus air mata aku, kamu juga orang pertama yang ngasih aku solusi buat nyelesain masalah-masalahku. Sampe aku bisa buka hati buat kamu dan nerima kamu yang tiba-tiba ngelamar aku de dapan banyak orang, padahal waktu itu aku baru putus sama Guanlin." Kata Jihoon dengan kekehan.

"Karena waktu itu aku percaya kalau kamu bisa, bisa jadi istriku, bisa jadi ibu yang baik buat anak-anak kita. Dan satu hal yang membuat aku makin jatuh cinta adalah, kamu bisa muasin aku." Kata Woojin dengan tidak tau malunya hingga mendapat cibitan cinta dari Jihoon.

"Yak! Park Woojin!" Bentak Jihoon dengan suara pelan karena kalau keras-keras bisa buat Eunsang bangun.

"Tapi kamu romantis aku suka, gimana kalau....

Ronde 2?" Lanjutnya, sambil mengelus pelan milik Woojin, membuat Woojin menggigit bibir bawahnya untuk meredam desehannya.

"Mau ga nih?" Tanyanya dengan mempercepat kocokanya dan membuat milik Woojin menjadi keras kembali.

"Kamu jangan suruh aku buat berhenti." Bisik Woojin di telinga Jihoon.

Woojin mulai melingkarkan kaki Jihoon di pinggangnya dan mulai mendekatkan miliknya ke lubang Jihoon.

Tapi tiba-tiba,

"Oekoekoek~~"

Eunsang bangun karena haus. Memebuat keduanya menghelah napas kasar, karena gak jadi melanjutkan ronde ke 2.



♡♡♡
[END]
111219

Pendek ya? Aku lagi tiba-tiba ga mood, padahal tadi siang mood bangat pengen buat ㅠㅠ.

Next aku akan usahain buat yang panjang^^

Btw, makasih yang mau nyempetin baca. Aku seneng banget ><

See u next chap>.<

2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang