영원히.

822 21 5
                                    

⚠️⚠️⚠️

Hari ini Woojin akan pergi pulang ke kampung halamannya, Busan. Kali ini ia di temani sang kekasih karena ibunya sangat merindukan kekasih imutnya ini.


Mereka sudah berda di Seoul stasiun, menunggu kereta yang akan membawa mereka menuju Busan. Woojin sengaja memesrn kereta pukul 05.30 pagi agar mereka bisa bersenang-senang seharian sebelum kembali lagi ke Seoul besok pagi.

Dengan pakaian samaran mereka masuk ke dalam kereta dan duduk di kursi yang sudah di pesan. Tanpa melepas topi mereka menikmati perjalannannya.


Setelah 2 jam menempuh perjalannan akhirnya mereka sampai di Busan tempat kelahiran Woojin.

Woojin dan Jihoon sangat bahagia saat melihat ayah dan ibu Woojin yang sudah menunggu mereka di depan stasiun.

"Eomma, dari kapan kalian menunggu kami datang?" Tanya Woojin.

"Mungkin 30 menit sebelum kalian tiba."

"Kenapa tidak tunggu di rumah saja, Eommanim?" Tanya Jihoon.

"Tidak bisa Jihoon, Eomma sangat merindukanmu jadi Eomma harus cepat. Eomma tidak bisa menunggu."

"Eomma tidak merindukan aku?" Tanya Woojin lagi.

"Tidak." Sangat singkat tapi membuat mereka tertawa.



Setelah sampai Woojin membatu Jihoon membawakannya ke dalam rumah. Sedangkan Jihoon sudah berada di dapur membatu Eommanya membuat sarapan.

"Appa, dimana yerim?"

"Di kamar, sepertinya masih tidur. Sana bangunkan ini sudah hampir siang."


Woojin berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kakamar adiknya Park Yerim. Woojin membuka perlahan pintu kamar bercat putih.

Woojin melihat adiknya masih tidur dengan nyenyak, ia awalnya membangunkannya dengan lembut tapi itu tidak berhasil membangunkan adiknya itu. Hingga ide jail melintas di pikiran Woojin.



Jihoon terkejut mendengar teriakan nyaring Yerim. -Pasti Woojin menjailinya.- batin Jihoon.

"Eomma, kenapa orang itu ada di sini?" Tanya Yerim yang sudah turun, menju dapur sambil menunjuk Woojin dengan mata yang setengah terbuka.

"Woojin-ah kau jail sekali." Kata Jihoon membuat Yerim yang masih mengantuk langsung membulatkan matanya.

"Jihoon oppa!!!" Terik Yerim, langsung berlari ke arah Jihoon dan memeluknya.

"Kau tumbuh dengan cepat Yerim-ah, aku merindukanmu." Kata Jihoon yang masih memeluk Yerim.

"Aku juga merindukan oppa." Balas Yerim sambil mengeratkan pelukannya.

"Kau tidak merindukan kakak tampanmu ini, Yerim?" Tanya Woojin.

"Tidak." Jawab Yerim tanpa melepaskan pelukkannya.

"Aish Jinja." Geram Woojin, membuat mereka tertawa.

♡♡♡

S

etelah sarapan pagi tadi, Woojin berencana mengajak Jihoon berkeliling kota Busan berdua, tapi niatnya ia urungkan karena Yerim merengek ingin ikut dan dengan terpaksa Woojin mengajaknya karena takut kena amuk Jihoon.


2park OneshortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang