Bantu

1.9K 206 21
                                    

Tzuyu berjalan dibelakang Mingyu, pria itu meminta untuk memilih sendiri bunga yang akan dirangkai untuk kelulusan sepupunya, dan dengan senang hati Tzuyu mempersilahkan. Sejauh ini tak ada yang aneh dari Mingyu dimata Tzuyu, dia hanya pria yang irit ekspresi namun tetap terlihat normal seperti orang-orang pada umumnya.

"Ini" Mingyu meletakan 6 tangkai bunga berbeda kepada Tzuyu. Langsung saja gadis itu menerimanya dan melihat bunga apa saja yang dipilih seorang Kim Mingyu untuk acara kelulusan sepupunya.

Ada bunga gerbera, bunga anggrek, bunga gardenia, bunga hydrangea, bunga daffodil, dan bunga.. gladiol?

"Kamu seriusan mau pakai bunga ini? Ini bunga Gladiol.." tanya Tzuyu pada Mingyu yang tidak menoleh kepadanya sama sekali namun membalas pertanyaanya dengan anggukan kepala. "Memangnya kenapa? Warnanya bagus.." ujar Mingyu seraya kembali melangkahkan kakinya menuju bunga-bunga lain diruangan tersebut.

"Ini bunga untuk belasungkawa, masa kamu ngasih bunga belasungkawa untuk seseorang yang baru lulus? Gak masuk akal kan?"

Tiba-tiba pria bertubuh tegap tu berbalik badan dan menatap Tzuyu dalam-dalam, membuat gadis itu kikuk sendiri sehingga ia melempar pandangannya ke sembarang arah. "Oke, silahkan bayar DP dikasir, nanti tanggal 28 akan diantar.." katanya dengan penuh rasa mengalah.

"Oke" Mingyu berjalan menuju kasir meninggalkan Tzuyu yang masih memandang nanar bunga Gladiol yang ada ditangan kirinya sementara bunga yang lain ada ditangan kanannya. Wanita itu menoleh ke arah kasir dan melihat Mingyu tengah membayar disana lalu pergi meninggalkan toko bunganya.

Jadi, pertemuan pertama mereka seperti itu? Tidak ada ketawa-ketiwi atau basa-basi sama sekali?

Luar biasa.

***

Mingyu memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah café dimana Minghao sudah duduk didalam sana dengan segelas minuman dingin. Pria berkulit putih itu melambaikan tangannya seraya Mingyu datang dan duduk dihadapannya. Hari ini adalah hari dimana project mereka sukses sehingga Mingyu berencana mentaktir Minghao makan siang selama seminggu kedepan sebagai hadiah.

"Kenapa telat? Kan cuman pesen bunga?"

"Gua abis pdkt"

"Pfft!" Minghao menutup mulutnya dan tertawa lepas membuat Mingyu hanya bisa menundukan kepala antara malu atau lelah menghadapi sahabatnya ini yang selalu bersikap memalukan didepan umum. Yah intinya dia malu.

"Pdkt? Emang pdkt tu apa?" Tanya Minghao dengan ekspresi dilebay-lebaykan membuat Mingyu seratus kali lipat menjadi lebih kesal dengan sahabatnya satu ini. Jelas lah dia tahu pdkt, siapa juga yang gak tahu? Bahkan anak SMP sekarang sudah gencar melakukan hal seperti itu pada orang yang mereka suka.

"Gua berinisiatif milihin bunga untuk karangan yang gua pesen..." jawab Mingyu

Minghao tersenyum cukup lama dengan menampilkan seluruh deretan gigi rapinya, "..udah? Gitu aja? HAHAHHA" dia kembali tertawa seolah Mingyu baru mengeluarkan lelucon abunawas kepadanya.

"Memangnya gimana? Semua orang kan punya caranya sendiri-sendiri buat pdkt!" Protes Mingyu yang tetap setia dengan raut wajah datarnya. "Yaampun Gyu, kapan-kapan lo gua ajarin deh cara yang tepat untuk pdkt.. gua jamin lo gak bakalan keliatan kaya orang bodoh didepan Tzuyu" Mingyu melengos panjang dan mengambil buku menu diatas meja, "siapa juga yang bakal terlihat bodoh?" gumamnya pelan.

Namun tiba-tiba tragedi bunga Gladiol tadi siang kembali terlintas dibenak Mingyu. Pria itu menahan nafasnya sejenak sebelum akhirnya kembali bernafas seperti biasa, ia menggelengkan kepalanya cepat untuk menghapus kenangan yang baru tercipta itu, tidak tidak.. ia tidak terlihat bodoh hanya gara-gara memilih bunga Gladiol.

He's so HeartlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang