"Tiket pesawatnya sudah saya pesan"
Minghao melirik kepada Mingyu yang hanya terdiam memandangi layar laptopnya lalu memberi isyarat pada seorang pria yang berdiri didepan meja kerja Mingyu agar bisa kembali ke tempatnya bekerja. Pria itu membungkuk kepada Mingyu dan Minghao lalu keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan sepasang sahabat itu didalamnya.
"Lo yakin mau pergi berdua sama Chaeyeon kesana?" Tanya Minghao.
Tak ada balasan.
Mingyu mengangkat kedua tangannya dari atas pangkuannya keatas keyboard laptopnya dan mengetikan beberapa kalimat disana. Melihat itu Minghao hanya menghela nafas panjang karena tak habis pikir dengan pemikiran sahabatnya yang satu ini.
"Lo gak mikir kalau Tzu--"
"Kita berangkat satu tim, bukan cuman gua dan dia" potong Mingyu langsung tanpa mengalihkan setitikpun pandangannya dari layar benda berbentuk perseri panjang dihadapannya. "Ya memang satu tim, tapi rekan kerja lo kan si Chaeyeon?"
"Ya lalu kenapa? Tzuyu juga gak masalah sama proker ini, gua tahu kok bagaimana bekerja dengan profesional"
"Ah, baguslah" Minghao mengambil tablet diatas meja hias ruangan tersebut "...yaudah, gua lanjut kerja lagi ya, dah!" Pamit Minghao seraya berjalan meninggalkan Mingyu diruangan itu seorang diri.
***
Sementara itu di kediaman Mingyu dan Tzuyu, terlihat satu mobil yang tampak asing terparkir disana, entah milik siapa. Sepertinya Tzuyu tak seorang diri dirumah siang ini.
Shuhua berjalan memasuki kamar Tzuyu dengan membawa semangkuk bubur, segelas teh hangat dan air mineral serta beberapa strip obat yang diminta nyonya Chou untuk dibawakan. Benar saja, didalam kamar itu ada Nyonya Chou yang tengah memijat kaki sang putrinya pelan dengan penuh kasih sayang tentunya.
"Padahal yang waktu itu hujan-hujanan itu Mingyu... tapi kenapa aku yang sakit ya?" Gumam Tzuyu yang sepertinya agak ngelantur akibat demam. Nyonya Chou yang mendengar itu hanya tersenyum dan menoleh kepada Shuhua yang berdiri tak jauh dari tempat tidur Tzuyu sekarang.
"Tzuyu memang begini, sejak kecil.. kalau kecapekan pasti bakalan sakit. Bahkan pernah sampai di opname" ujar sang mama tercinta yang dibalas Shuhua dengan cengiran cantiknya dan anggukan kepala yang menandakan ia paham akan hal itu. Ya wajar saja, siapa juga manusia yang tahan untuk kelelahan?
"Apa perlu saya hubungi Tuan, Nyonya?" Tanya Shuhua pada Tzuyu yang wajahnya sudah pucat sekali.
"Gak usah, dia gak usah tahu... sebentar lagi juga sembuh kok"
"Ah, baiklah.."
Tzuyu tersenyum tipis lalu beralih menoleh kepada mamanya, "Mama pulang jam berapa?" Tanya Tzuyu, suaranya terdengar parau, sepertinya ia benar-benar kelelahan akhir-akhir ini. "Mama mungkin pulang sebentar lagi karena papa ada pertemuan di kantor. Tapi mama sudah telepon Yuqi untuk temani kamu disini" Tzuyu mengangguk paham dan menyamankan posisi tubuhnya agar berbaring dengan nyaman.
Begitu mata Tzuyu terpejam, nyonya Chou sontak menoleh kepada Shuhua dan bertanya, "Shuhua sudah hubungi Yuqi?" Tanyanya yang dijawab dengan anggukan kepala wanita itu, "Sudah nyonya, katanya Nyonya Yuqi akan datang setelah toko tutup. Nyonya mau berangkat sekarang kah?" Tanya Shuhua saat menyadari ibu dari majikannya itu tengah bersiap-siap mengambil tasnya diatas meja dan memakai sepatunya kembali.
"Iya, saya takut macet. Kalau kamu yang jaga Tzuyu, gak apa-apa kan?" Tanya Nyonya Chou yang hendak berdiri dari posisi duduknya sembari dibantu Shuhua karena faktor usia mungkin hal ini agak sulit untuk ia lakukan seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's so Heartless
FanfictionIni bukan hanya kisah perjodohan biasa... Seorang wanita bertemu seorang pria dan mulai mengenal... Tapi ini jauh lebih luar biasa dimana Tzuyu harus menghadapi pria tak punya hati seperti Mingyu. Bukan karena Mingyu jahat, hanya saja ia tak tahu b...