Banyak yang sudah berubah di kamar Mingyu dan Tzuyu sejak beberapa bulan yang lalu. Bukan perubahan besar, namun cukup terasa perbedaanya, membuat semua orang yang melihat ruangan tersebut akan menyadari bahwa sepasang suami istri itu akan memiliki bayi mereka sebentar lagi.
Tzuyu terlihat tengah dibantu mamanya untuk mempersiapkan tas siaga jika sewaktu-waktu ia harus dilarikan kerumah sakit. Rencananya Ia akan melahirkan normal, dengan jenis kelamin sang bayi yang dirahasiakan oleh dokternya, itu semua karena permintaan Tzuyu dan Mingyu sendiri.
"Udah selesai nih, mama langsung pulang yah?"
Tzuyu menganggukan kepalanya dan dibantu sang mama untuk bangkit berdiri dari kursi yang ia duduki. "Makasih ya ma, besok kalau udah mules aku suruh Shuhua telepon mama. Tapi kalau sampai malem gak ada yang telepon mama, mama dateng aja malamnya kerumah sakit..." Tzuyu mengantarkan sang mama sampai ke lift lantai dimana kamar Tzuyu berada.
"Soalnya Mingyu bilang, besok aku mulai nginep dirumah sakit aja... takutnya aku kontraksi pas dia lagi gak ada dirumah"
"Oh begitu ya, yaudah besok mama bakal kosongin jadwal deh... fokus buat kelahiran kamu aja"
"Oke ma"
Pintu lift pun terbuka dan Nyonya Chou masuk kedalam kotak tersebut, tak lama kemudian pintu lift tertutup dan Tzuyu langsung berbalik badan untuk duduk diatas sofa ruangan.
Ceklek!
Pintu ruang kerja Mingyu terbuka dan keluarlah Mingyu dari dalam sana. Pria itu sempat menoleh ke kanan dan ke kiri berulang kali lalu berjalan menghampiri istrinya nan tengah hamil besar diruang tengah ruangan ini.
"Mama mana?" Tanya Mingyu
"Barusan pulang. Aku udah bilang kok kalau besok aku bakal kerumah sakit, terus mama nanti dateng..."
Mingyu mendudukan tubuhnya disamping Tzuyu dan menghadap kearah wanita itu sembari menganggukan kepalanya pelan. Arah pandangan matanya tertuju pada perut besar sang istri dimana buah hati mereka masih bersemayam didalam sana sekarang.
"Aku bakal kangen lihat badan kamu yang lagi hamil kayak gini..." ia tersenyum tipis dan mengusap perut Tzuyu pelan, "...perasaan kemarin pas aku usap-usap perut kamu masih rata, sekarang udah segede ini aja"
Tzuyu tertawa dan menepuk bahu suaminya itu pelan, "Aku kira kamu bakalan gak sabar ketemu dia, tapi malah bahas perut aku!? Gimana sih!" dumel Tzuyu dengan wajah cemberut yang dibuat-buat.
Mingyu terkekeh mendengarnya, "Kalau itu udah pasti, siapa sih yang gak mau ngelihat dia?" Mingyu tersenyum dan mengadahkan telapak tangannya kepada Tzuyu sehingga wanita itu menyerahkan tangannya kepada Mingyu untuk dipijat-pijat kecil.
"Besok-besok kamu udah gak bakalan kebas-kebas lagi ya kan? Kamu udah bisa bebas jalan kesana-kemari, manjat sana manjat sini, kabur kesana kabur--"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's so Heartless
FanfictionIni bukan hanya kisah perjodohan biasa... Seorang wanita bertemu seorang pria dan mulai mengenal... Tapi ini jauh lebih luar biasa dimana Tzuyu harus menghadapi pria tak punya hati seperti Mingyu. Bukan karena Mingyu jahat, hanya saja ia tak tahu b...