Air mata Tzuyu terus mengalir dipipinya. Namun kakinya terus melangkah tanpa alas memasuki hotel dimana ia telah berjanji untuk menemui Mamanya disana. Tak peduli betapa dinginnya marmer lantai hotel ini, tubuhnya seolah sudah mati rasa sekarang.
Banyak pasang mata yang memperhatikan Tzuyu aneh saat wanita itu berlari memasuki kawasan restaurant dengan pakaian hoodie usangnya dan riasan wajahnya yang luntur. Tzuyu mengitari segala sisi meja yang mulai tak berpenghuni dan melihat jam besar ditengah ruangan yang sudah menampilkan pukul 11 malam.
Yap. Ia terlambat.
"Mencari siapa Nyonya?" Tanya seorang pelayan padanya.
Tzuyu menggelengkan kepalanya dan masih terisak berjalan meninggalkan ruangan restaurant mewah tersebut.
Didepan pintu resataurant ada Mingyu yang sudah berdiri menatapnya dengan tatapan datar. Pria itu sudah mengantarkan Tzuyu dari gedung pertemuan tadi ke hotel ini dan sekarang mereka akan pulang ke apartemen tempat tinggal mereka.
"M-mama udah pulang.." kata Tzuyu dengan suara serak sehabis menangis.
"Sekarang kita yang pulang." kata Mingyu yang dijawab dengan anggukan kepala Tzuyu.
***
Sekarang keduanya sudah masuk kedalam gedung apartemen mereka. Mingyu yang berajalan didepan sontak menghentikan langkah kakinya dan kembali berjalan kebelakang menghampiri Tzuyu yang kini sudah melepaskan hoodie temuannya itu lalu berganti dengan jas milik Kim Mingyu yang dilampirkan pada tubuh kecilnya.
Mingyu berjongkok didepan Tzuyu membuat wanita itu bingung sendiri. "Kenapa?" Tanyanya
"Sini aku gendong, kaki kamu luka" kata Mingyu tanpa menoleh pada istrinta itu sama sekali. Mendengar itu Tzuyu hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan tubuhnya digendong oleh Mingyu. Walaupun sebenarnya ia agak malu digendong seperti ini, tak dapat dipungkiri bahwa ia juga sudah tak kuat untuk berjalan dengan kondisi kaki seperti ini.
Merekapun berjalan memasuki lift, lalu Mingyu menekan salah satu tombol dan pintu lift tertutup.
***
Mingyu membawa jeruk peras hangat kedalam kamarnya dan menghampiri Tzuyu yang sudah duduk dengan kaki berselanjar diatas tempat tidur. Pria itu langsung memberikan gelas ditangannya kepada Tzuyu dan diambil alih oleh wanita tersebut. "Makasih Kim" kata Tzuyu lemah
"Sama-sama Chou"
Tzuyu mendongkakan kepalanya menatap Mingyu karena terkejut saat pria itu ikut-ikutan memanggilnya dengan marga sementara Mingyu masih menatap wajah Tzuyu hangat dan tiba-tiba mengusap puncak kepala Tzuyu sekilas dan mengambil kotak P3K diatas meja rias Tzuyu.
Sosok berkaos hitam itu duduk didekat kaki istrinya dan mengangkat kaki Tzuyu diatas pangkuannya. "Tahan ya, mungkin agak sakit" Tzuyu menganggukan kepalanya sembari menikmati minuman yang suaminya berikan.
"Mingyu.." panggil Tzuyu
"Hmm?"
"Kenapa kamu bisa ada di sana tadi?"
"Waktu jam 8 aku cari-cari kamu, tapi aku gak lihat kamu ada dimana. Padahal aku sudah cari sampai setiap sisi, tapi semua orang malah mengajakku interaksi dan aku tidak menemukan kamu," Mingyu menghela nafasnya panjang, "...akhirnya aku pulang sendirian karena aku yakin kalau kamu bakal pulang naik taksi."
Tzuyu terdiam mendengar ucapan Mingyu yang duduk menyamping dihadapannya, "..sekalipun kita datang terpisah, setidaknya aku bisa datang ke acara makan malam keluargamu.. hanya itu yang aku pikirkan tadi. Tapi siapa sangka? aku ngelihat kamu disisi jalan"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's so Heartless
FanfictionIni bukan hanya kisah perjodohan biasa... Seorang wanita bertemu seorang pria dan mulai mengenal... Tapi ini jauh lebih luar biasa dimana Tzuyu harus menghadapi pria tak punya hati seperti Mingyu. Bukan karena Mingyu jahat, hanya saja ia tak tahu b...