Selamat menikmati kisah Agatha, Finnick, serta Al dan Ann
Dari penulis,
Risyantia_____
KLAUT 1
{[Agatha]}APA YANG BIASA anak yatim piatu yang bekerja sebagai penjaga binatang berpikir sebelum tidur? Pekerjaan, makanan, atau orangtuanya sendiri? Orang-orang biasa akan menjawab salah satu dari tiga hal konvensional itu, karena anak perawat binatang memang kelaparan. Tapi gadis itu tidak memikirkan binatang yang telah dia rawat, atau makanan yang enak, bahkan keluarganya yang sudah tiada. Dia memikirkan satu hal yang selalu mengganggu pikirannya. Dia berpikir, dan sekaligus bertanya; kebahagiaan macam apa yang bisa didapatkan dalam keabadian?
Ia bertanya pada banyak orang di kotanya. Sebagian besar dari mereka menjawab; mereka bisa menikmati kebahagiaan selamanya. Dan gadis malang itu semakin bingung, apa definisi kebahagiaan? Banyak orang juga menjawab; mereka dapat memiliki kebebasan untuk mencoba banyak hal, serta waktu tanpa batas untuk memperbaiki kesalahan. Dan sisanya, mereka menjawab hal-hal yang tidak penting. Jawaban di atas adalah jawaban dari masyarakat rakyat yang kaya.
Pikiran berikutnya; apa jawaban dari kalangan kelas bawah? Sebagian besar orang menjawab; kesulitan. Dan beberapa yang lain menjawab; tekanan, bahkan penderitaan.
Tapi kemudian, dia menemukan satu-satunya jawaban yang tertambat di hatinya. Jawaban itu dari seorang laki-laki muda yang mengenakan pakaian dan penampilan lusuh yang ia temui sebulan lalu di Taman Pusat. Dia menjawab; “Menikmati hal-hal kecil yang tak terhitung jumlahnya dan jika kita kumpulkan akan menjadi hal yang besar. Yang kudapatkan dari menjadi anak miskin adalah kesempatan untuk bisa menjadi kaya. Dimana bagian mengasyikkannya jika kau kaya begitu saja karena keturunan leluhurmu? Hidup akan membosankan jika kita hanya merasakan kebahagiaan. Tetapi, hal-hal tak terduga yang terjadi ketika kita di bawah lah yang membuat dunia kita lebih berwarna.” Ah, gadis yatim piatu itu tidak bisa mengambil inti dari apa yang dikatakannya. Tapi ia ingat setiap kalimatnya.
Dia bertanya-tanya, kapan kehidupan akan lebih mudah baginya?
Lamunannya diinterupsi oleh serangkaian suara binatang yang meraung. Di depannya adalah binatang berkaki empat yang besar; hibrida yang memiliki gen singa dan kuda jantan. Orang-orang menyebutnya leostall. Mereka cepat, kuat, dan berani. Agatha bersyukur mengenal para binatang ini. Mereka teman yang baik.
Agatha mengumpat dalam hatinya. Dia selalu bermimpi untuk melepaskan makhluk-makhluk itu. Warga kota yang tinggal di tempatnya tinggal menggunakan mereka sebagai salah satu mainan mereka. Mereka memaksa para leostall itu untuk lari padahal mereka tidak mau. Mereka mencambuk leostall untuk hiburan. Dan bagian terburuknya adalah Agatha tidak bisa menolong para leostall tersebut selain menyembuhkan luka yang mereka dapatkan setelah pertandingan. Jika Agatha berani macam-macam, para penduduk yang kaya itu mengancam Agatha untuk menendangnya keluar kota, atau lebih buruk lagi, dia akan disiksa. Lagipula jika ia keluar kota, dia tidak punya tempat lain untuk pergi.
Arena tempat permainan leostall itu adalah stadion berbentuk setengah lingkaran. Sisi lurusnya merupakan gerbang masuk. Sisi melengkungnya dibagi menjadi tiga gerbang yang terhubung ke kandang leostall. Ada tiga kandang besar di setiap gerbang. Setiap kandang memiliki lima belas partisi ganda untuk setiap leostall. Total ada delapan puluh satu leostall. Kamar gadis itu berada pada penghujung kandang tengah.
Gadis itu berdiri dan ia membelai surai makhluk itu. “Ketika waktunya tepat, kau akan menjalani hidupmu, dan akupun juga,” dia tersenyum samar. Dia menempatkan kepalanya pada makhluk itu.
Dia berjalan menuju jendela dan membiarkan angin lembut membelai pipinya yang mulus. Angin sepoy-sepoy mengelus rambut putih titanium keperakkannya yang mengilap. Rona merah dan oranye angkasa mengabur menjadi biru kelabu saat matahari mulai terbenam. Cahaya bulan mulai bersinar di atasnya, membuat rambut putih gadis itu bersinar. Pemandangan kota itu cukup indah. Tetapi ternyata orang-orang yang tinggal di sana tidak seindah alamnya. Kota ini penuh dengan orang-orang kaya di mana mereka menjual penemuan atau persediaan perang mereka atau upaya mereka ke Kekaisaran Samar. Gadis itu biasa berkata bahwa dia tinggal di kota yang penuh dengan dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODIGI dan Belati Kuno
Fantasy[1] : Belati Kuno Negeri Zourtanzi adalah negeri dimana Prodigi--orang-orang pemilik kekuatan--hidup. Adalah Agatha, seorang anak yang tidak mengetahui potensinya. Ketika ia menjadi murid di sekolah Akademi Irvifetha, ia dihadapkan pengalaman-pengal...