klaut 14

15 3 0
                                    

Selamat menikmati kisah Agatha, Finnick, serta Al dan Ann.

_____

KLAUT 14
{[Agatha]}

AGATHA DENGAN ANN bertemu Al di taman. Mereka banyak mengobrol sampai jam tangan Al menunjukkan kepadanya bahwa sudah jam 14.45.

Mereka bertiga menuju ke halaman depan sebagaimana wanita berambut putih kebiruan itu telah menginstruksikan para siswa baru. Ketika mereka tiba di depan kantor depan, Agatha dapat melihat melalui kaca bening bahwa wanita itu sudah ada di sana. Dia duduk di bangku tunggu bersama dua siswa—setidaknya dia mengira mereka siswa.

Siswa laki-laki itu memiliki rambut hitam pendek bergelombang, hidung runcing, dan mata teduh. Siswi perempuan itu memiliki rambut pirang lurus, mata hijau zamrud dan dia mengenakan bandana. Mereka berdua berbicara dengan wanita berambut putih-kebiruan itu; mungkin tentang siswa baru sekolah.

Para siswa mulai berkumpul. Pada saat itu, Agatha dapat melihat Finnick, mengobrol dengan anak lelaki yang sama dengan laki-laki yang berjalan dengannya di stasiun. Pandangan Finnick juga bertemu mata Agatha, tapi dia memalingkan muka sesaat kemudian.

Arloji di pergelangan tangan Al menunjukkan pukul 15.00. Wanita berambut putih kebiruan itu bangkit dari tempat duduknya dengan dua siswa, dan berjalan menuju siswa yang berkumpul. “Perhatian, siswa baru! Aku di sini sekarang dengan senior kalian. Aku yakin aku belum memperkenalkan diri. Aku Aerwyna, penjaga keamanan di sekolah ini. Aku di sini bersama senior kalian; ini Frank dan Carina,” dia menunjuk anak laki-laki dan perempuan itu.

“Kita akan memulai tur keliling sekitar sekolah ini sampai jam 4 sore, supaya kalian tidak bingung untuk memulai kelas kalian besok. Setelah kita menyelesaikan tur ini, kalian memiliki tiga jam untuk mendapatkan panduan subjek kalian di perpustakaan, dan untuk mendapatkan seragam kalian di kantor depan,” Aerwyna menjelaskan apa yang akan mereka lakukan. “Kalau waktunya tidak cukup untuk kalian semua, masih ada waktu seminggu untuk mendapatkan panduan subjek dan seragam kalian. Tetapi minggu depan sudah harus lengkap.”

Carina melangkah maju. "Sekarang tolong, bagi menjadi dua kelompok, satu akan bersamaku dan yang satunya lagi akan bersama Frank," katanya.

Agatha, Al, dan Ann merapat ke kelompok kanan yang akan didampingi seorang senior bernama Frank. Ketika Al dan Ann tidak memperhatikan, dia melihat Finnick juga bergerak lebih dekat ke kelompok kanan. Selama Finnick tidak mengganggu, tidak apa-apa.

Frank tersenyum ketika siswa baru sudah membentuk dua kelompok. “Ayo, adik-adik… mari kita keliling ke sekolah kalian yang baru. Kalian akan menyukainya,” katanya. “Juga kita akan berjalan di sepanjang tur, karena portalight tidak akan efektif,” dia memimpin kelompok yang tepat berjalan melewati kantor depan.

Frank menuntun para adik kelasnya itu di jalan setapak yang lumayan lebar. “Sekolah kita itu luas lahannya. Gedungnya juga ada beberapa. Kantor depan tadi biasanya tutup di hari biasa. Biasanya sih dibuka kalau hari-hari pertama masuk sekolah begini, atau hari penting.” Frank terus menuntun mereka. Di samping kanan kiri jalan setapak adalah padang rumput yang rapi. Lalu ada lapangan untuk olahraga.

“Sekolah kita memiliki beberapa gedung. Yang pertama kalian sudah lihat; gedung kentor depan, juga asrama putra dan asrama putri. Kemudian ada gedung utama—gedung yang paling besar, sangat besar malah. Di situ pusat kehidupan sekolah kita. Di dalamnya ada Aula Utama, Aula Makan, kelas-kelas dimana kalian akan belajar, serta ruang temu setiap jurusan—kecuali ruang temu Thassar. Satu gedung lainnya adalah ruang temu Thassar—di Danau Besar,” kata Frank panjang lebar. Kemudian ia melihat adik-adik kelasnya kebingungan mendegar kata Thassar.

PRODIGI dan Belati KunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang