klaut 20

20 4 0
                                    

Selamat menikmati kisah Agatha, Finnick, serta Al dan Ann.

_____

KLAUT 20
{[Agatha]}

BUKAN RUANGAN TEPATNYA. Di sana hanya hitam. Tidak ada apa-apa, secara harfiah. Agatha seperti hanya melayang di sebuah kehampaan gelap pekat. Tanpa apa pun. Tak terkecuali.

Agatha dibuat semakin bingung di sini.

“Halo?” suara Agatha menggema.

“Ya?” jawab sebuah suara. Oke, sebenarnya bukan sebuah suara. Suara itu berbeda-beda namun seperti terucap dari satu orang. Suaranya bermacam-macam; seperti bapak-bapak genius, wanita muda energik, wanita bijak, dan kakek misterius.

Kemudian sesosok orang datang di hadapan Agatha. Awalnya Agatha tidak dapat mengenal siapa dia. Tapi orang itu kian dekat dan Agatha sadar, orang itu adalah Agatha. Fisiknya sama persis, dan pakaian yang dikenakannya juga sama persis. Orang itu bukan refleksi, sebab Agatha sudah menggerak-gerakkan tangannya tapi orang itu tidak mengikuti geraknya. Seakan-akan Agatha memiliki kembar begitu identik.

Agatha #2 tersenyum. “Halo, Agatha,” kata suara itu. Nah! Ini bagian mengagetkan-nya! Suaranya sama sekali bukan suara Agatha. Suara itu sama dengan suara yang menyuruh Agatha untuk berdamai. Teduh, keibuan, damai, dan tentram. Agatha tidak mungkin salah menebak.

Agatha langsung tahu ujiannya di sini ia harus menebak siapa pemilik suara itu. Timer hologram kembali muncul, kali ini di atas kepala Agatha #2.

02:29. Ia diberi 2 menit 30 detik.

“Kau… Siapa kau?” tanya Agatha.

Agatha #2 tersenyum. Agatha langsung mengerti ia tak akan menjawab pertanyaan yang jawabannya bukan ‘ya’ atau ‘tidak’.

Agatha berusaha berpikir dengan kapasitas otaknya yang tidak sebesar otak Al dan Ann. Bagaimana Agatha bisa tahu suara itu milik siapa kalau dia saja bahkan tak pernah mendengarnya di kehidupan nyata.

Sebuah tebakkan gila muncul di benaknya. “Apa kau… Apa kau ibuku?”

“Tidak,” kata suara itu, si Agatha #2, yang sekarang suaranya mulai serak.

Kali ini Agatha benar-benar buntu. Ujian macam ini?

Agatha berpikir hingga terlewat bebera-pa puluh detik lamanya. Lagipula, bagaimana Agatha bis tahu suara siapa yang mengisi tubug Agatha #2?

00:52. Bagus… Agatha diberi waktu banyak dan tersia-siakan. Padahal sedari tadi ia selalu berharap waktunya lebih dari satu menit.

“Jangan-jangan…” satu tebakan gila muncul lagi di benak Agatha. “Emerald? Kau kah itu?”

Lantas Agatha #2 menggeleng tegas. “Tidak,” suaranya mulai berubah lagi, menjadi lantang sekarang.

Agatha sudah pasrah dengan keadaan. Yang membuatnya agak kesal adalah, ia tidak dapat menyelesaikan perkara ini di dunia nyata. Ia pasti tidak akan mengingat kejadian-kejadian yang terjadi di alam bawah sadarnya ini.

00:38

“Haduh… Jadi kau ini siapa?” Agatha menggeram karena kesal. Ia pun mencari jawaban di sekelilingnya tetapi di sana hanya hitam. Tidak ada apa-apa sama sekali.

00:21

“Apa kau Profesor Elvis?” tanya Agatha.
Agatha #2 kembali menggeleng. “Tidak,” suaranya kini lemah.

Teka-teki kali ini benar-benar clueless bagi Agatha. Tidak ada apa-apa. Satu-satunya yang ada hanyalah Agatha #2 dan suaranya yang suka berubah-ubah nada dan ekspresi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRODIGI dan Belati KunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang