PRODIGI dan Belati Kuno

klaut 3

Selamat menikmati kisah Agatha, Finnick, serta Al dan Ann.

_____

KLAUT 3
{[Agatha]}

KETIKA PIKIRANMU ADALAH satu-satunya pikiran yang berbeda di antara gerombolan kota, itu menyebalkan. Perbedaan adalah sesuatu yang membuat persatuan menjadi lebih kuat. Tetapi bagi sebagian yang pemikirannya lemah, perbedaan adalah bencana, malapetaka, bahkan abnormal.

Hidup itu payah bagi Agatha dan Estelle.

Agatha dan Estelle tinggal di sebuah negara yang disebut Zourtanzi, di mana beberapa orang lahir dengan kekuatan Klaut, orang-orang memanggil mereka sebagai Prodigi. Tetapi tidak semua orang senang dengan keberadaan Prodigi. Para Pemercaya percaya bahwa para Prodigi berusaha melindungi orang-orang biasa, tetapi para Pembenci membenci para Prodigi karena menyebabkan kehancuran. Sayangnya untuk Agatha dan Estelle, mereka tinggal di kota yang penuh dengan Pembenci.

Naasnya lagi, kota mereka—Kota Pusat—banyak dihuni oleh Rakyat Samar. Rakyat Samar adalah sebutan untuk para pengikut Alam Gelap, sedangkan komunitas mereka disebut Kekaisaran Samar. Mereka adalah anarkis yang sangat mengagungkan alam. Namun mereka sangat brutal, bahkan dulu sering sekali membantai para Prodigi dan rakyat-rakyat biasa. Tapi saat Alam Gelap tiba-tiba menghilang, para Rakyat Samar mengurung diri mereka sendiri. Kecuali kalau para Pemberontak datang untuk menangkap mereka.

Sebagai anak yatim, Agatha tidak punya siapa-siapa. Orang tuanya meninggal ketika dia masih kecil. Ketika Agatha berumur satu setengah tahun, ayahnya meninggal. Delapan bulan kemudian, ibunya meninggal. Agatha tidak pernah tahu mengapa, tetapi kemudian walinya membawanya ke kota ini. Tetapi walinya malah meninggalkannya di arena leostall dengan kamar kumuh untuk menjadi perawat binatang ketika dia baru berusia tujuh tahun.

Estelle diserahkan ke panti asuhan. Wanita yang mengelola panti asuhan itu disebut Ibu Tiri. Setelah Ibu Tiri meninggal, anak-anak asuhnya tersebar di seluruh negara; beberapa dari mereka didopsi oleh orang-orang, beberapa dari mereka pergi ke bagian lain dunia, tetapi beberapa dari mereka menetap, hidup penuh kemiskinan. Estelle adalah salah satu dari opsi terakhir. Dia melamar pekerjaan untuk membiayai hidupnya, tetapi tidak ada yang dia usulkan menerimanya. Kemudian pilihan terakhir adalah menjadi perawat binatang dengan seorang gadis yang setahun lebih tua darinya bernama Agatha. Dia pergi ke istal dan melamar untuk menjadi pengurus istal. Wali Agatha menerimanya tanpa alasan, dan dia akan dibayar juga, serta berbagi kamar dengan Agatha. Meskipun gajinya tidak banyak, dia bisa hidup sederhana dengan itu.

Di sini, di kota ini, penduduk kelas atas memandang rendah mereka.

Agatha sedang pergi ke pasar ketika Estelle tersandung di seberang jalan. Dia dicegat oleh seorang anak laki-laki bandel sekitar usianya dengan gengnya. Ayahnya bukan pria super kaya, tetapi jelas gaya hidupnya jauh lebih baik daripada dia.

Agatha membayar belanjaannnya dan pergi menghampiri Estelle. Dia menyipitkan matanya untuk menantang bocah itu. “Apa lagi sekarang, Finnick?! Kita saja sudah susah hidup untuk diri kita sendiri. Jangan kau memaksanya untuk memberimu uang!”

Finnick mengerutkan keningnya, kesal. “Aku tidak butuh itu,” dia menyeringai sedikit. “Kita hanya bersenang-senang.”

Geng Finnick tertawa seolah-olah Agatha dan Estelle adalah lelucon. Salah satu dari mereka menendang barang-barang Estelle yang tergeletak di trotoar. Lalu mereka pergi.

Agatha melotot kesal dan dia menatap Estelle. “Kau harus melawan! Kau tidak bisa hanya diam dan membiarkan mereka menginjak-injakmu. Kau lebih dari sekadar lelucon mereka. Lawan saja!”

Estelle menatapnya dengan terluka. Air mata mulai menggumpal di matanya. Mungkin Agatha terlalu kasar padanya. “Aku… B-bukan kau…”

Agatha menghela napas bersalah. “Maaf,” katanya, menghapus air mata yang mengalir di pipi Estelle. “Ayo pergi saja.”