OY_10

455 36 0
                                    

"Mianhae Tae menunggu lama, tadi ada urusan mendadak" ucap Mark sesampai di cafe.

"Aniyo Hyung, aku juga baru sampai" ucap Taehyung.

Taehyung dan Mark sekarang berada di cafe. Kemarin mereka sepakat untuk bertemu di cafe pada siang hari. Pelayan cafe menghampiri mereka.

"Aku pesan caramel macchiato... Kau pesan Tae?" Mark menatap Taehyung.
"Hmmm... Pesan susu cokelat saja"

"Baik... Jamsiman gidariseyo" ucap pelayan cafe ramah. Tak lama pelayan cafe itu membawa pesanan mereka.

"Jadi Hyung?"tanya Taehyung menghentikan ke heningan diantara mereka berdua.

Mark pun mengeluarkan secarik kertas yang menampilkan foto Taehyung. Bagian kolom keterangan tertulis Korban Meninggal. Taehyung melihatnya lalu tersenyum.

"Ne... Ini memang aku Hyung" ucap Taehyung tanpa keraguan dan kebohongan.

"Bagaimana bisa?!"Mark terkejut atas perkataan Taehyung.

Taehyung mengangkat kedua bahunya "Nan molla... Aku juga bingung"

"Hmm... Mungkin aku belum tenang Hyung atas kematianku yang terasa janggal" lanjutnya.

"Apa maksudmu? Bukannya pelakunya sudah tertangkap, ia juga sudah mengakui kesalahannya" ucap Mark.

"Aniyo Hyung" Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Karna sebelum aku tertabrak aku melihat truk itu dari posisi terparkir dipinggir jalan lalu melaju sangat cepat kearah Jimin saat ia menyebrang. Seperti sengaja menunggu Jimin, jadi kusimpulkan bahwa yang tertangkap itu bukan pelaku yang asli Hyung" jelas Taehyung sangat yakin.

"Setelah menabrakmu, pelaku itu melarikan diri. Namun selang berapa jam ia datang ke kantor polisi dan mengakui kesalahannya bahwa ia menabrakmu lantaran mengantuk" ingat Mark.

"Geuraeyo? Apa Hyung tak merasa ada kejanggalan?"

"Hmm... Mendengar dari ceritamu tadi, Hyung mulai merasa janggal. Kalau kita menemui Ahjussi itu pasti ia tetap akan mengatakan bahwa ia pelakunya. Mungkin Hyung akan coba mencari informasi dari beberapa cctv disekitar kejadian"

"Aku ingin membantumu, jadi apa yang harus kulakukan Hyung?"

"Untuk sekarang, kamu tanyakan dulu dengan orang-orang terdekatmu. Dua hari lagi kita bertemu di sini diwaktu yang sama bagaimana?" Taehyung tampak berpikir.

"Mianhae Hyung, hari itu akan menjemput Hyungdeul di Bandara. Bagaimana besoknya lagi Hyung?"

"Hmm... Baiklah tak masalah"

"Gomawo Hyung atas bantuannya"

"Tidak perlu berterimakasih Tae. Jika benar pelakunya orang lain, Hyung merasa sungguh tak becus dalam pekerjaanku. Aku harus bertanggung jawab dan mencari kebenarannya"

"Aniyo Hyung, kau polisi terbaik yang kukenal" senyum Taehyung sembari menunjukkan 2 ibu jarinya dihadapan Mark. Mark pun terkekeh pelan.

"Sekarang sudah sore, mari Hyung antar kau pulang" Taehyung mengangguk.


Dua hari kemudian

"Seharusnya kalian berdua tidak usah ikut dengan kami ke Bandara. Kalian sungguh berisik, membuat Hyung malu diperhatikan oleh orang lain" kesal Yoongi.

"Bukan salahku Hyung, salahkan saja Hyung bantet ini karna melarangku memeluk Taetae hyung" ucap Jungkook.

"Mwo?! Bantet?! Yakk! Aku bukan bantet hanya pertumbuhanku saja yang melambat" omel Jimin tak terima dengan ucapan Jungkook.

One YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang