"Jackson-ah, bantu Hyung untuk mengecek seluruh CCTV disekitar Busan Hospital" pinta Mark saat ia dan Taehyung sampai ketempat tujuan.
Teman Mark bernama Jackson ini adalah seorang Hacker handal. Jackson dan Mark adalah patner dikepolisian.
"Apa bayarannya Hyung? Didunia ini tak ada yang gratis" ucap Jackson.
Mark memutarkan bola matanya "Oke... Hyung akan belikanmu sepatu Limited Edition yang kau incar itu"
"Geuraeyo? Assa! Akan ku bantu!" Jackson langsung menatap komputernya. Mengetik sesuatu yang Taehyung bahkan Mark tidak tahu dengan sangat cepat. Terlihat banyaknya huruf maupun angka yang memenuhi layar komputer Jackson.
Klik...
"Dapat!" seru Jackson dengan bangga, Taehyung hanya melongok memperhatikan layar komputer dengan menampilkan beberapa rekaman CCTV disekitar rumah sakit. Taehyung dapat melihat berbagai aktivitas yang dilakukan dokter, pasien, maupun lainnya di rumah sakit pada layar komputer.
"Wahhh... Daebak Hyung!" puji Taehyung tanpa mengalihkan tatapan pada layar komputer. Sedangkan yang dipuji menampilkan senyum lebar penuh bangga seperti mendapatkan sebuah penghargaan.
"Jack coba kau cari rekaman saat satu tahun yang lalu" pinta Mark.
Jackson pun mengklik beberapa folder hingga menemukan folder yang dicari lalu memindai salah satu rekaman CCTV. Rekaman itu menampilkan seorang namja berpakaian serba hitam keluar dari rumah sakit menuju halte dekat rumah sakit.
"Hyung... Ini orangnya" Taehyung menunjuk layar komputer.
Mark mengangguk "Jack coba kau perlihatkan CCTV disekitar halte"
Dengan lihai Jackson mulai mencari dan menekan beberapa tombol pada keyboard.
Klik...
Tertampillah aktifitas yang dilakukan beberapa warga Busan yang sedang menunggu bus.
"Dia menaiki bus Hyung"
Tiga namja itu fokus menatap layar komputer yang menampilkan rekaman CCTV. sudah banyak sekali rekaman CCTV yang mereka lihat untuk mengikuti kemana namja yang melukai Jimin itu pergi. Hingga suara Taehyung terdengar.
"Stop Hyung! " teriak Taehyung.
Jackson secara refleks menekan keyboard untuk mempausekan rekaman tersebut.
"Ada apa Tae?" tanya Mark bingung.
"Lihat Hyung itu namja yang tadi, ia telah melepaskan masker dan topinya" tunjuk Taehyung di layar komputer.
Mark mempertajamkan penglihatannya di layar komputer "Kau benar Tae ini orangnya. Hyung bisa melihat tato di lehernya"
Jackson juga memperhatikan layar komputer "Hyung... Bukankah ini Hyeonwon? Penjahat yang kita tangkap waktu itu dan baru keluar dari penjara sekitar 2 tahun yang lalu"
Mark memperhatikan wajah namja itu "Kau benar Jack"
"Hyung mengenal Namja ini?" tanya Taehyung, Mark mengangguk.
"Gomawo Jackson-ah, mari Tae kita cari keberadaan Hyeonwon" ucap Mark.
Mark dan Taehyung mencari keberadaan Hyeonwon di sekitar Geumgeong. Hingga larut malam mereka belum menemukan Hyeonwon. Mereka masih berpencar menelusuri jalanan sekitar sana.
'Kau sama sepertiku' dengan senyum misterius memperhatikan punggung Taehyung yang mulai menjauh.
.
.
."Hyung sudah bertanya kepada Jimin dan Kookie tentang keberadaan Taehyung?" tanya Namjoon cemas.
"Sudah Joon, tapi mereka pun tak tahu. Ini sudah larut malam Joon, Hyung takut terjadi apa-apa dengan uri Taehyungie" cemas jin.
Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka cukup keras.
"Hyung, apakah Taehyung sudah pulang?" tanya Jimin cemas.
Jiminlah yang membuka pintu apartemen dengan keras diikuti Yoongi dan Jungkook. Setelah Jin menelepon mereka tentang Taehyung yang belum pulang membuat mereka khawatir dan langsung menuju apartemen Kim bersaudara.
"Belum Jim" jawab Namjoon.
"Apa Hyung sudah melaporkan ke pihak polisi?" tanya Jungkook tak kalah khawatir.
"Belum 24 jam Kook, jadi tidak bisa" jawab Jin.
Mereka pun larut dalam pikiran masing-masing, mereka sangat cemas takut jika terjadi apa-apa dengan Taehyung.
Tak lama...
Ceklek
Terdengar suara pintu terbuka membuat semua orang menoleh dan langsung menghampiri pintu depan dengan tergesa-gesa akibat cemas menunggu. Jimin berlari cukup kencang dan langsung memeluk Taehyung.
Bingung... Itu yang dirasakan oleh Namja yang baru memasuki apartemen.
"Kenapa kalian disini?"
"Dasar pabo... Kami sangat mengkhawatirkanmu Tae" jawab Yoongi.
Taehyung menatap bingung, "Mengkhawatirkanku? Aku baik-baik saja?"
Jimin melepaskan pelukannya "Tadi Jin hyung menelepon kami karna kau belum pulang. Hpmu bahkan tidak aktif membuat kami khawatir" jelas Jimin.
Taehyung merogoh sakunya dan mengecek Hpnya "Eoh... Hpku mati. Mian telah membuat kalian khawatir" ucap Taehyung penuh penyesalan.
"Kau harus mengabari kami dulu sebelum kau pergi Tae agar kami tak khawatir" ucap Namjoon.
"Mian" Taehyung menundukkan kepalanya.
"Gwaenchana, sekarang kau sudah disini Tae" ucap Jin sambil mengusap kepala Taehyung lembut.
"Karna Tae sudah pulang kami pamit pulang dulu. Ayo Kook kita pulang" ucap Yoongi tak lupa ia memeluk singkat Taehyung.
"Mian Hyung" lirih Taehyung.
"Gwaenchana, jangan kau ulangi lagi... Hyung pamit pulang" Yoongi tersenyum.
"Ne" ucap Taehyung sembari tersenyum.
"Hyungdeul aku pamit pulang... Taetae hyung jangan diulangi lagi ya" Jungkook memeluk singkat Taehyung, Taehyung mengangguk.
"Ne... Hati-hati"
"Kau tidak pulang?" tanya Namjoon menatap Jimin.
"Aniyo... Aku ingin tidur bareng Taehyung. Hyung kabarin Eomma ya" ucap Jimin yang langsung menarik tangan Taehyung menuju kamar.
"Akan Hyung kabari... Tae bersihkan diri dulu baru tidur" ucap Jin.
"Ne!"
--------------------
One Year update lagi....
Maaf untuk keterlambatannya
Semoga kalian suka dengan chapter ini...
Jangan lupa voment nya
Gomawo😊
KAMU SEDANG MEMBACA
One Year
Fanfiction"Jimin-ah Saengil Chukhahae" "Taehyung-ah, kau adalah hadiah yang paling istimewa untukku. Gomawo telah kembali" "Gomawo untuk satu tahunnya Tae" "Jimin-ah Annyeong" Seperti halnya aku kembali ke dunia secara tiba-tiba, mungkin aku juga bisa menghil...