OY_4

565 45 0
                                    

"Mianhae Taehyung-ah, bukannya kau sudah meninggal 1 tahun yang lalu"

Chapter ini masih lanjutan dari flasback sebelum Taehyung dan Jimin ketemu.

Selamat membaca... 😊


-------------------

Taehyung pov

Sungguh aku sangat terkejut dengan perkataan Yoongi hyung. Aku sudah meninggal, apa itu benar? Seketika kepalaku sangat sakit bagaikan tertusuk ribuan jarum.

"Akkhh...!" teriakku, sebelum mataku terpejam aku sempat melihat raut wajah kekhawatiran mereka.

"Taetae/Hyung!" teriak Yoongi hyung dan Kookie. Setelah itu, hanya kegelapan yang menghampiriku.
Taehyung pov end

Yoongi pov

Kubaringkan tubuh Taehyung diatas kasur Jungkook, aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat. Kulihat jungkook menggenggam tangan Taehyung, ia menangis. Aku tahu pasti dia sangat terkejut begitu pun denganku.

Tuhan jika kau mengirim kembali Taehyung kepada kami, aku mohon jangan ambil kembali Taehyung dari kami.

1 jam berlalu, kami masih setia menunggu Taehyung bangun. Hingga suara lemah pun menggema.

"Hyung... "

Aku pun menatap Taehyung lalu ku usap kepalanya.

"Apa kau merasakan sakit Tae?" Taehyung menggelengkan kepalanya tanda ia tak merasakan sakit.

"Hyung, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi" pinta Taehyung.

Sudah ku duga ia akan menanyakan hal itu. Aku menengok kearah Jungkook, ku lihat ia menganggukkan kepalanya.

"Hmm... Baiklah. Sebenarnya Hyung tak tau secara detailnya, mungkin hanya Jimin yang tau. Tapi intinya kau meninggal pada hari ulang tahun Jimin tepatnya 1 tahun yang lalu karna menyelamatkan Jimin yang hampir tertabrak truk"

Kulihat Taehyung masih terdiam, mungkin ia mencoba mengingat kejadian saat itu.
Yoongi pov end

Taehyung pov

Aku ingat sekarang, benar saat itu Jimin hampir tertabrak truk dan aku menyelamatkannya. Ternyata aku benar-benar sudah meninggal, tapi kenapa aku hidup kembali? Tuhan apa rencanamu kali ini?

"Tapi kenapa aku kembali?" tanyaku. Kulihat mereka saling bertatapan, mungkin mereka juga bingung.

"Mianhae Hyung, aku dan Yoongi hyung tak tau" jawab Jungkook.

Kulihat Jungkook menundukkan kepalanya sambil memandang tanganku yang digenggam olehnya.

Aku pun tersenyum "Tak apa Kookie-ah, mungkin Tuhan memberikan kesempatan agar aku hidup dan kembali bersama kalian"

"Taetae hyung.. " Jungkook langsung memelukku dengan erat. Aku merasakan bajuku basah, aku tahu pasti Jungkook menangis.

"Hiks.. Hiks.. Taetae hyung bogoshippeo Hiks.. "

"Nado bogoshippeo Kookie-ah" aku menepuk punggungnya dengan sangat pelan.

"Hyung kajima eohh" aku hanya tersenyum mendengar perkataan Kookie.

Kulepaskan pelukkan kami lalu menghapus air matanya.

"Ne Kookie" kulihat ia tersenyum.

"Yoongi hyung tidak ingin memelukku?" kualihkan ke Yoongi hyung. Ia pun langsung memelukku, ia juga menangis.

"Bogoshippeo Taehyung-ah"

"Nado Hyung, Hmm.. Hyung. Lalu keluargaku pindah kemana sekarang?" tanyaku sambil melepas pelukkan kami.

"Mereka sudah pindah ke Daegu tapi, minggu depan Jin hyung dan Namjoon akan kemari. Mereka akan tinggal beberapa bulan untuk mengurus pekerjaan mereka disini" ucap Yoongi hyung.

"Hmm.. Kalau Jimin apa kabar Hyung?"

Kulihat raut wajah Yoongi hyung dan juga Jungkook berubah menjadi sendu. Pikiranku pun tak tenang apa yang terjadi kepada sahabatku.

"Hyung! Kookie! Jawab aku" aku panik seketika.

"Jimin hyung sudah 3 kali bunuh diri karna ia merasa bersalah atas kepergianmu Hyung" jawab Jungkook.

Bagaikan disambar petir aku sangat terkejut, kenapa Jimin melakukan itu? Padahal dia tidak bersalah sama sekali. Ini hanya takdir saja.

"Jigeum.. Jimin-ah eodiseoyo?" tanyaku.

"Dia dirawat dirumah sakit Tae, mungkin sekarang sudah pulang ke rumah" jawab Yoongi hyung.

"Aku harus menemuinya Hyung" aku pun bangkit dari atas kasur.

"Tapi Tae, kau masih lemah" cegat Yoongi hyung.

"Gwaenchana Hyung, aku harus menemuinya"

"Hmm.. Baiklah, tapi ingat kau harus kembali kesini. Kau boleh tinggal disini sampai Jin hyung dan Namjoon kembali kesini" ucap Yoongi hyung.

"Ne... Aku pamit Hyung, Kookie"

Aku pun berlari, aku tak sabar ingin bertemu dengan sahabatku. Sampailah dipersimpangan jalan, aku melihat sosok sahabatku ada disebrang sana.

Aku melihat ia menangis, rasanya sesak sangat menyakitkan melihat ia menangis.

"Bogoshippeo Jimin-ah" gumamku.

Air mataku pun mengalir lalu dengan cepat kuhapus. Aku pun tersenyum, jimin juga tersenyum walau sangat tipis.  Aku pun memanggilnya,

"Chim" kulihat ia masih diam berdiri disana menatapku.

"Chim... Chim" kupanggil lagi namun ia masih diam disana dan tak menyahutiku sama sekali.

Ingin rasanya aku memukuli kepala. Namun kuurungkan karena jarak kami cukup jauh. Akhirnya aku pun menghampirinya.

"Chimmie... Saengil Chukhahae" ucapku, aku tersenyum ke arahnya.

Flashback off

Ia masih saja diam, aku pun langsung memeluknya.

"Aigoo... Apa kau sekarang telah melupakanku Jiminie?"

Taehyung pov end


--------------------

Oke sampai disini dulu hehe...

Bonus pelukkan hangat dari VMIN 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bonus pelukkan hangat dari VMIN 😊😊😊

One YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang