"MOMMY..."teriak semangat dion sambil mengangkat kedua tangannya untuk di gendong.
Gadis itu hanya tersenyum dan langsung menghampiri dion. Gadis itu tiada lain shiren yang baru saja mencuci mukanya di toilet.
"Good morning sayang mommy"ucap shiren lalu menghampir dion dan langsung menggedongnya.
"Molning uga mommy"balas dion
"Sudah bangun tidur"tanya ara sambil mengelus kepala dion dengan lembut.
"Iya ion cuda angun tidul"
"Kok wajah mommy bacah"tanya dion saat melihat wajah shiren sedang basah.
"Mommy baru selesai saja selesai cuci muka sayang..karena mommy sebentar lagi mommy akan pulang"ucap shiren seketika dion cemberut sambil memajukan bibir mungilnya kedepan.
"Mommy angan pelgi"
"Jangan seperti itu sayang..bukannya dion sudah janji kepada mommy tadi malam"
"Iya tapi Ion gak au mommy pelgi"ucap dion sedih hampir ingin mengeluarkan air mata.
Membuat ara tidak tega melihat genangan air mata di pelipis dion.
"Hey jangan nangis sayang..mommy sudah janji sama dion.. setelah pulang sekolah mommy langsung kemari"
"Iya tapi-"ucap dion terpotong saat alex menghentikannya.
"Jangan seperti itu sayang.. anak kesayangan daddy harus menepati janji..biarkan mommy pergi..mommy shiren kan sudah janji sama dion setelah pulang sekolah langsung kesini"bujuk alex mencoba menghentikan drama bajingan kecilnya.
Dion diam sejenak dan akhirnya mengangguk setuju permintaan dadynya.
"Kemarilah sayang sini daddy gendong"
"Dan shiren sebaiknya kamu bersiap-siaplah aku yang akan mengantarmu pulang"
"Ta-tapi bagaimana dengan dion"
"Dion akan di jaga sahabatku yang berkerja di sini jadi bersiap-siaplah aku akan yang mengantarmu pulang"ucap alex dan shiren langsung di geleng-gelang kepalanya pertanda menolak.
"Tidak kak..tidak perlu mengantarku..kak alex tetap di sini saja... lagi pula sebentar lagi aku akan di jemput oleh seseorang"ucap shiren.
Seketika membuat wajah alex menjadi suram.
"Siapa"tanya alex yang sedang menahan emosinya.
"Maksud kakak"ucap shiren bingung.
"Siapa yang akan menjemputmu??"
"Jay yang akan menjemputku"
"Ooh maksudmu pria bernama jay yang baru saja yang menelponmu itu"
"Benar"jawab cepat shiren
"Batalkan..bilang padanya aku yang akan mengantarmu..jadi hubungi kembali jay jangan datang kemari"ucap alex tapi langsung di tolak oleh shiren sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tidak bisa"
"Kenapa"
"Jay kemungkinan sudah hampir sampai kesini"
"Biarpun begitu tinggal bilangkan kepada jay bahwa kamu tidak jadi di jemput"
"Tetap tidak bisa aku tidak enak dengan jay"
Mendengar jawaban shiren membuat alex semakin geram.
"Apa hubunganmu dengan pria bernama jay sehingga kamu menolak aku antarkan.. apa pria bernama jay begitu sepesial untukmu"
Mendengar perkataan alex shiren langsung tersenyum dan langsung mengangguk kepalanya bahwa perkataan alex benar.
"Benar...jay sangat sepesial bagiku...aku sangat menyayanginya..karena jay adalah-"ucap shiren terhenti saat seseorang mengetuk pintu.
Tok...tok...tok...
Alex yang sejak tadi penasaran apa jawaban hubungan shiren dan jay. Seketika menjadi kesal saat seseorang menganggunya.
"Ganggu aja"batin alex
" Biar aku saja yang bukakan pintunya"ucap shiren dan langsung di angguki oleh alex.
Tok...tok...tok..
"Iya tunggu sebentar"ucap shiren. Lagi-lagi seseorang di balik pintu mengentuk kembali.
Ceklek...
Saat pintu terbuka lebar dan melihat siapa yang mengetuk pintu tiba-tiba..
Ggrreebb...
Tubuh shiren membeku sedangkan alex seketika membulatkan matanya bertapa terkejutnya alex melihat seorang pria langsung memeluk shiren dengan begitu erat.
"Siapa pria itu?? Berani-beraninya memeluk shiren"batin kesal alex
"Ohh akhirnya aku bisa menemukanmu"ucap pria itu yang masih memeluk shiren.
Shiren yang tadinya membeku karena terkejut seketika merasa tenang dan mengukir senyuman. Shiren tau siapa sosok pria yang tiba-tiba datang dan langsung memeluknya.
"Tenanglah jay...aku tidak apa-apa"ucap shiren
Ternyata pria tiba-tiba memeluk shiren adalah jay orang yang di anggap sepesial bagi shiren
"Aku sangat khawatir padamu baby setelah mendengar kabar dari riri bahwa kamu dalam bahaya"ucap cemas jay.
Sedangkan shiren mulai melepaskan pelukan dari jay. Karena begitu erat jay memeluknya.
"Lihat..sudah ku bilang aku tidak apa-apa.. jadi tenanglah"ucap shiren sambil memutarkan tubuhnya kekiri dan kekanan.
"Apa kamu yakin baby..tapi aku masih ragu kita harus periksa lagi ke dokter mungkin saja bagian tubuhmu ada yang terluka tanpa kamu sadari"
"Sudahlah jay hentikan.. sudahku bilang aku tidak apa-apa aku baik-baik saja"ucap shiren mencoba menenangkan jay yang masih cemas kepadanya.
Jay menghembuskan nafasnya pelan-pelan untuk menenangkan emosinya.
"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja..tapi ingat kalau dalam ke ada bahaya segera hubungi aku..karena aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa.. oke"
"Oke"ucap shiren langsung setuju dengan ucapan jay. Karena Shiren tidak ingin panjang lebar membahasnya lagi. Setelah berkata seperti itu tiba-tiba.
Cup...
Shiren menegang Satu ciuman mendarat mulus di kening shiren. Siapa lagi pelaku kalau bukan jay.
"Hemm..hemm.. jangan melakukan adegan pertunjukan 18+ di sini.. apa kalian berdua tidak menyadari anak umur di bawah 5 tahun sedang menonton pertunjukan kalian berdua"
Ucap kesal seseorang dari seberang sana melihat pertunjukan adegan 18+ di depannya.
Mendengar suara itu sontak membuat shiren terkejut dan membalikan tubuhnya kebelakang.
Shiren seketika mengutuk dirinya saat menyadari ada orang lain di ruangan ini. Apa lagi shiren lupa ada bocah umur 3 tahun yang tengah bersandar di dada daddynya.
"Sial!!!"batin shiren mengutuk kebodohannya
Siapa lagi bocah umur 3 tahun tiada lain kalau bukan dion yang tengah menatap polos ke arah shiren dan jay.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Duda Mafia
RomanceApakah ini di sebut keberuntungaan? aku menikah dengan duda beranak satu di umurku 17 tahun. Pria duda sangat posessive.