Part 26

22.5K 1K 71
                                    

••••••

"Ayo Dion.. kembali ketempat dudukmu"

"No"

"Ayolah Dion"

"No"

"Daddy harus pergi"

"No..daddy gak boleh pelgi"

"Why"

"Kalau daddy pelgi..daddy gak au agi belbicala engan ion"

2 pria yang sedang berdebat ini tiada lain kalau bukan alex dan dion.

Mereka berada di ruangan meja makan. Alex duduk di kursi utama sedangkan dion berada di pangkuan alex.

Mereka berdua sedang memperdebatkan dion tidak ingin duduk di kursinya melainkan duduk di pangkuan alex sambil memeluk alex begitu erat sehingga seakan-akan alex menghilang dari pandangannya seperti dulu.

Mengingat kejadian beberapa kejadian dulu. Saat itu dion benar-benar tidak bisa di kontrol. Dion benar-benar aktif hingga tidak mendengarkan perkataan alex.

Hingga suatu hari alex sikap alex kepada dion berubah. Biasanya alex selalu memberi perhatian kepada sang anak. Yang biasanya memperhatikan sang anak paling utama dalam sekejab berubah tidak memperdulikan dalam beberapa waktu lama.

Hal hasil dari ketidak pedulian alex membuahkan hasil. Alex tidak melakukan kekerasan atau berkata kasar ke pada sang anak melainkan tidak berbicaranya alex berhasil membuat dion takut. Apa lagi kata-kata keramat  yang alex ucapkan.

"Dion tidak sayang daddy lagi"

Walaupun terdengar sepele tapi berhasil membuat dion sangat takut.

Jadi sekian lama tidak mendengar kalimat tersebut di ucapkan oleh sang daddy. Membuat dion mengingat kejadian dulu dan untuk kali ini dion tidak ingin terulang kembali seperti kejadian seperti dulu.

"Bukankah itu mau mu.. daddy tidak bisa berbuat apa-apa kalau kamu sendiri tidak bisa menurut kata daddy"

"Tapi-tapi ini cemua calah daddy"ucap dion ingin membela dirinya.

Sedangkan alex mendengar cetukan anaknya mengatakan bahwa ini semua kejadian tadi adalah salahnya. Seketika alex bingung kenapa ini semua salahnya.

Apa alex salah dengar dengan perkataan dion?

"Apa salah daddy" tanya alex ke pada dion untuk menyakinkan pendengaranya.

Dion mengangguk bahwa dion menyakini bahwa semua masalah ini adalah salah sang daddy.

Sedangkan Alex terheran di mana letak salah alex. Bukankah sang anak sendiri yang keluar dari kamarnya dan membahwa hampir semua mainan keruang tamu dan di bantu para pelayan adalah keinginanya sendiri. Jadi di mana letak kesalahan alex.

"Daddy pelgi emput mommy lama cekali..ion bocan..ion uga kecel ama daddy belcenang-belceng sendili belsama mommy..ion gak di ajak"ucap dion memprotes kepada sang daddy bahwa apa yang di katakan sang daddy tidak adil pada dirinya.

Mendengar akan hal itu shiren yang mendengarnya langsung  tersedak dan terbatuk-batuk saat dirinya sedang minum.

"Uhuk...uhuk"

Yap bukan hanya dion dan alex di ruangan ini. Jangan lupakan shiren juga ikut serta di sekitar mereka berdua.

Shiren mendengarkan jawaban bocah laki-laki tersebut terkejut dengan alasan seakan tepat sasaran untuk alex.

Sedangkan alex terdiam mendengar jawaban sang anak. Bagaimana bisa bajingan kecilnya bisa tau apa yang di lakukannya di luar.

Alex tidak pungkiri apa yang di lakukan alex bersama shiren cukup menyenangkan untuknya.

My Husband Duda MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang