Part 17

25.7K 1.1K 35
                                        

Tttrrriinngg..ttrrriinngg...

Waktu sudah menujukan pukul 14.00 siang. Suara bunyi bell terdengar nyaring. Pertanda semua murid di boleh pulang. Sama hal dengan gadis canti dan manis ini. Dirinya harus bersiap-siap dan segera mengemasi buku-buku pelajaran ke dalam tas.

"Ren.. kita pulang dulunya..bye.."ucap teman gadis manis tersebut.

"Oke.. bye..."balas shiren sambil membalas dengan senyuman.

Yap gadis cantik dan manis tersebut tiada lain kalau bukan shiren.

Shiren melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukan Pukul 14.05 siang. Dirinya harus segera pergi ke rumah sakit untuk bertemu dion sesuai janjinya.

Tapi sebelum kerumah sakit dirinya berniat mampir sebentar di mini market untuk membeli sedikit bahan-bahan makan yang akan shiren olah nanti.

Mungkin kalian pikir kenapa tidak membeli yang praktis saja misalnya membeli makan di restoran yang sudah jadi dan tidak repot-repot untuk memasak??.

Pertama di dalam ruangan perawatan dion tersedia dapur dan perlengkapan masak.

Yang kedua Shiren hanya berniat untuk masak-masakan yang ringan terutama untuk dion.

Yang ketiga shiren teringat sewaktu kecil shiren sakit. Shiren termasuk anak yang cerewet menerima makan yang tidak sesuai dengan seleranya.

Apalagi orang tua kandungnya kurang peduli terhadap dirinya dan kakak shiren dulu. Hanya peduli urusan masing-masing.

Mengakibatkan Membuat dampak dirinya semakin drop.

Sehingga kakaknya shiren berusaha merawat shiren seadanya dan membuat shiren tetap makan dengan segala cara sehingga shiren membuka mulutnya untuk makan.

Membayangkan masa-masa itu shiren hanya bisa senyum sinis kenangan tersebut. Seakan kenangan itu memberi mimpi indah dan menjadi kenangan buruk bagi shiren.

Shiren selalu menunggu dengan janji kakaknya yang tidak meninggalkannya terlalu lama dan segera menjemputnya dan tidak akan berpisah lagi saat perpisahan dulu.

Tapi janji itu menjadi pudar seiringan waktu berputar hingga sekarang shiren menjadi gadis remaja.

Janji itu shiren menganggap janji pemberi harapan palsu hanya untuk seorang gadis kecil yang selalu percaya dengan kata-kata orang dewasa.

Skip..

Shiren mulai melangkah dan berjalan kearah pintu kelas untuk keluar. Shiren melewati setiap pintu kelas yang mulai sepi dari para murid yang berada di setiap kelas.

Shiren berjalan dengan santai tanpa ada gangguan yang menghalanginya.

Mungkin dari beberapa dari kalian bertanya kemana si jay??  Laki-laki yang mengaku sebagai kekasih shiren.

Jay saat ini berada di tempat latihannya (lapangan basket). Walaupun jay berniat ingin pergi menemani shiren kerumah sakit. Tapi jay mengurungkan niatnya karena di sebabkan jadwal latihan semakin mepet mendekati hari pertandingan antar sekolah tingkat provinsi.

Tidak terasa Shiren sebentar lagi hampir sampai di depan pintu gerbang. Tapi dirinya harus melewati tempat pakir kendaraan yang berada di dekat pintu gerbang. Karena jarak pakiran sekolah cukup pajang dan besar sehingga memakan waktu sedikit untuk sampai di pintu gerbang.

Namun siapa sangka dalam perjalanan shiren terlihat dari kejahuan terlihat para murid berkumpul. Seakan mereka melihat sesuatu yang menarik.

"KKKYYYAA.. Kakak itu tampan sekali"

My Husband Duda MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang