(VERSI NOVEL)
Cerita ini dalam tahap repost secara bertahap, jadi harap bersabar. Jika ingin membaca versi full bisa beli novel ini lewat Shopee Firaz Media 🤗Happy Reading Guys ❤️✨
***
Bagaikan seorang putri cantik dari keluarga kerajaan yang besar, gue terduduk diam didalam sebuah mobil mewah yang gue taksir harganya selangit dan nggak akan bisa gue beli sekalipun sudah menjual dua ginjal.
Yang gue lakukan sekarang bukanlah tanpa alasan, karena apa yang gue lakukan saat ini adalah menunggu sang pangeran yang sedang ada urusan di dalam kafe sana. Ya, pangeran itu adalah Devano. Cowok yang baru satu hari lalu jadi pacar gue.
Sedikit bercerita, kami baru saja pulang berkencan untuk yang pertama kalinya. Kencan yang biasa dilakukan oleh pasangan baru jadian seperti kami. Baru dua jam berkencan tepatnya pukul sepuluh malam seseorang menghubungi Devano dan berkata ada urusan dengannya dan keberadaan gue di sini sebab sedang menunggu Devano menyelesaikan urusannya tersebut.
Gue sengaja tinggal di mobil karena berpikir mungkin aja urusan Devano itu bersifat pribadi, sebagai orang baru di kehidupannya gue tentu nggak boleh ikut campur. Lagian untuk sekarang gue belum siap jika Devano mengenalkan gue pada teman-temannya sebagai pacarnya, takutnya yang menghubungkannya itu adalah temannya Devano.
Rasa sakit tiba-tiba menyerang perut bagian bawah gue. Awal bulan biasanya waktu dimana gue kedatangan tamu merah.
"Aduh ... please jangan sekarang. Nanti aja dong pas udah di kost." Keringat dingin mulai membasahi kening gue karena rasa sakit yang luar biasa. Jujur gue panik, pasalnya jika udah kayak gini pasti bakal keluar banyak.
Posisi gue sekarang benar-benar bahaya, gue nggak bawa pembalut dan gue juga nggak tahu Devano kapan selesainya.
Gue mengambil handphone dari dalam tas untuk mencoba menghubungi Devano, menanyakan kapan dirinya selesai. Namun, merasa pintu mobil bagian pengemudi terbuka, gue langsung menoleh. Rasa terkejut melihat orang lain dan bukanlah Devano membuat gue hampir teriak.
"Lo siapa?!" Kira saling bertatapan dan menunjuk.
Orang itu adalah sosok laki-laki berjaket putih dan memakai topi yang dibalik kebelakang, menatap gue tajam dan dingin.
"Seharusnya gue yang tanya, lo siapa dan kenapa ada di dalam mobil gue?" Tanyanya sinis.
Apa? Mobilnya? Merasa nggak terima dengan pengakuan palsunya, gue lantas membela diri.
"Mobil lo? Nggak usah ngaku-ngaku! Jelas ini mobil pacar gue, Devano namanya! Lo past maling kan?" Tuduh gue membuat cowok itu naik pitam.
"Maling dari mana! Ini mobil gue dan apa lo bilang? Lo pacarnya Devano?"
"YA!" Sentak gue ngegas. Perut gue kembali sakit, gue sampai meringis menahan sakitnya. Dan detik itu pula gue merasa ada yang keluar dibawah sana, sontak gue panik bukan kepalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD HUSBAND (TAMAT)
Ficción General(Sudah Terbit dan tersedia di Shopee Firaz Media) Story 1 Jodoh itu seperti kelopak bunga yang masih mengkuncup, yang belum diketahui wujudnya. 💙 Nindya tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dilamar secara mendadak oleh seseorang yang tak terdu...