Terungkap!

1.9K 260 348
                                    

Warn! Part ini panjang pake banget, jadi aku harap kalian sabar dalam bacanya. Bonus buat kalian soalnya kemarin udah spam komen UwU. Dan buat yang nunggu sampai detik ini, makasih banyakkk kalian luar biasa🖤

Happy reading —✨































Jineul berjalan pelan di koridor rumah sakit sembari membawa Minhyun dalam gendongannya. Di belakang, mengekor dua anak manusia yang tak lain dan tak bukan adalah Youngna dan Eunsang.

Pagi ini adalah pagi yang sibuk bagi Keluarga besar Kim. Semalaman, Jennie didera oleh rasa sakit yang luar biasa akibat kontraksi berkepanjangan dan sampai pagi ini, bayi yang masih dikandungnya itu sepertinya belum mau keluar untuk menyapa dunia. Tentu saja hal ini memicu kepanikan semua orang, tak terkecuali Sungjin yang biasanya selalu kalem di situasi apapun. Dan katanya, jika sampai jam 10 pagi nanti Jennie tak kunjung melahirkan walaupun ketuban sudah pecah, tim dokter terpaksa melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan calon cucu ke sembilan ayah Mingyu dan bunda Mina itu.

Dalam hati, Jineul berdoa dan berharap semoga kakak iparnya itu dilancarkan dalam melahirkan. Soalnya, nyawa yang jadi taruhan jika begitu adanya.

"Kita mau kemana, mama?" Tanya Eunsang  lelah karena mengikuti langkah Jineul yang sudah dua kali berkeliling rumah sakit.

Sebenarnya Jineul pun tidak tau harus kemana karena ia tidak punya tujuan pasti. Ia berjalan-jalan hanya untuk menenangkan Minhyun yang menangis akibat terbangun gara-gara kerusuhan yang Jae dan Dowoon buat.

Dan karena kerusuhan itulah mereka semua diusir tadi oleh Sungjin, soalnya menggangu ketenangan Jennie. Dan yang boleh berada di kamar rawat hanya ada Ayah Mingyu, Bunda Mina, Sungjin, Ayah Jinyoung dan Mami Ciel saja.

Yang lain pun kini entah kemana, setelah diusir mereka malah berpencar.

Jihyo dan Wonpil memilih untuk mencari sarapan untuk mereka semua. Katanya, Kim family itu suka jadi rese kalau lapar. Padahal itu alasan mereka saja ingin jalan-jalan berdua, dasar.

Jae, Yuko, dan Dowoon melakukan kegiatan rutin mereka jika sedang di rumah sakit. Yaitu berwisata kuliner. Mulai dari gorengan sampai nasi goreng di depan rumah sakit. Jimin juga malah pulang ke rumah untuk membawa perlengkapan baju anak-anak.

Dan Jineul yang malang ditinggalkan bersama 8 anak kecil. Yang secara tidak langsung, mereka semua menyuruh Jineul untuk mengasuh anak-anak. Sumpah yah, jika tau begini, Jineul lebih memilih untuk kabur duluan ikut dengan Wonpil. Mana Dowoon tidak bertanggungjawab lagi, sudah tau anaknya menangis, malah kabur dan melimpahkan tugasnya pada Jineul.

"Aunty, Una lelah." Keluh Youngna.

Jineul menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan menatap kedua anak manusia itu dengan wajah berpikir. Salah mereka berdua juga sih malah mau ikut dengan Jineul di saat yang lain memilih untuk tidur.

"Yasudah, kita duduk disini. Istirahat dulu"

Jineul duduk di depan ruangan bertuliskan 'Ibu hamil dan anak' dan membuat mata mengantuk nya itu langsung terbuka lebar.

Ia terkekeh senang. Tidak menyesal karena memilih untuk beristirahat di depan ruangan bersejarah itu.

"Jadi inget waktu mama hamil dulu" celetuk Eunsang yang sudah duduk di samping ibunya itu. Ia lalu menarik tangan Youngna agar ikut duduk dan meluruskan kaki mereka.

"Emang kenapa?" Tanya Jineul pura-pura tak tau,

"Tempat ini kan tempat mama berburu cogan."

Jineul diam-diam tersenyum, entah apa maksudnya.

[✓] Genbrok!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang