Special chapter ; Magic color

1.7K 224 59
                                    

Ignix Glacias, Kerajaan dari pesisir timur yang terkenal akan kekuatan prajurit tempur nya itu kini tengah di terpa masalah besar. Permaisuri dan pewaris tahta tiba-tiba menghilang entah kemana membuat Sang Raja panik, sampai-sampai ia membuat sayembara tentang 'Siapa yang bisa menemukan Ratu dan sang pewaris tahta, maka ia akan diangkat menjadi bangsawan tingkat 2'.

Gosip tak tentu mulai berhembus jika keduanya diculik oleh sang penguasa hutan terlarang yang mempunyai dendam pada sang raja. Dan hal itu menggegerkan semua kalangan masyarakat. Banyak orang yang mencoba mencari dua orang penting di kerajaan itu namun tak sedikit dari mereka pulang dengan tangan kosong.

Tak sedikit juga dari mereka yang hanya diam berdoa, berharap keajaiban muncul dan menyelamatkan sang ratu dan pewaris tahta yang hilang bak ditelan bumi.

••••

Akademi sihir Glacias kini terlihat ramai. Biasanya siang begini, para murid tengah mengikuti kelas sihir namun hari ini karena tak ada kelas, membuat mereka berkeliaran bebas di sekitar akademi dan asrama.

Di koridor asrama akademi itu, terlihat gadis berjubah merah muda tengah berjalan dengan setumpuk buku di tangan nya. Ia berbelok dan mempercepat langkahnya saat matanya menangkap siluet orang yang ia kenali. Yaitu 6 orang dengan jubah berbeda warna tampak berjalan dengan tongkat sihir masing-masing.

"TEMAN-TEMAN! KALIAN MAU KEMANA?" Teriaknya membuat lima dari enam orang menoleh.

"Una, hati-hati, kau tidak perlu berlari seperti itu" tegur seseorang yang menggunakan jubah biru. Tampak raut kekhawatiran tercetak di wajahnya saat melihat gadis itu berjalan tidak santai ke arahnya.

"Dia memang seperti itu Ziu, biarkan saja sampai ia jatuh dan menangis" balas orang di sebelahnya, yang menggunakan jubah berwarna merah. Wajahnya tampak tidak perduli saking lelahnya memperingati.

"Kau memang selalu tidak perduli pada Una, Zei. Dasar tsundere" ejek orang yang berdiri paling ujung, orang yang memakai jubah berwarna hijau, Taenam namanya. Dan hal itu membuat Zei, mendelik tak terima.

Youngna, nama gadis berjubah merah muda itu akhirnya sampai di hadapan mereka. Ia tersenyum lebar, membuat Ziu tak tega untuk mengomeli gadis itu.

"Kalian mau kemana?" Tanya Youngna penasaran, jarang sekali ia melihat teman-teman beda warna nya ini berkumpul seperti ini.

"Kami mau ke kantin, stok makanan di kamar sudah menipis" jawab Junee, si jubah putih yang tampak tenang tak terusik.

"Kelas sihir ku batal hari ini, semua Mahaguru dan guru pergi mencari permaisuri dan pewaris tahta. Apa kalian juga sama?" Tanya Youngna, 6 orang lainnya mengangguk karena memang begitu adanya.

Kelas-kelas dibatalkan, akademi diliburkan, para murid tingkat akhir diterjunkan langsung ke lapangan membuat akademi menjadi tak teratur karena tidak ada seorangpun yang mengarahkan.

"Apa kalian merasa ada hal mengganjal?" Youngna mendekatkan diri dan berbisik sembari melihat sekeliling. "hilangnya permaisuri dan pewaris tahta berbarengan dengan hilangnya mahaguru Jineul dan senior tingkat 6 Eunsang."

"Dan katanya, ada sebuah ramalan tersembunyi yang bisa menyelamatkan mereka. Aish, semoga saja mereka segera ditemukan dan ujian kenaikan tingkat kita segera dimulai" keluh Youngna. Padahal ia sudah belajar seminggu terakhir ini namun ujian kenaikan tingkat malah diundur gara-gara adanya kejadian ini.

Minhyun, si jubah hitam tiba-tiba mengangkat tongkat sihirnya dan menghentakkan kayu dengan permata hitam itu ke tanah. Membuat ia dan enam teman lainnya berpindah tempat pada sebuah ruangan yang tampak temaram karena hanya hanya ada obor lilin yang menerangi ruangan dengan banyak rak buku itu.

[✓] Genbrok!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang