[S2] Surprise!

953 187 240
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
.
.
.
•••

"Jadi? Alasan kalian kabur itu apa? Sampai tidak izin segala, hm? Tanpa izin, tanpa pengawasan, kalian kabur begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi? Alasan kalian kabur itu apa? Sampai tidak izin segala, hm? Tanpa izin, tanpa pengawasan, kalian kabur begitu saja. Ingat, walaupun ini di Jepang, tetap saja ini sudah malam dan kita gak tau apa yang bakalan terjadi kalau kalian berkeliaran saat tengah malam, ditambah berburu hantu lagi. Kalau ada apa-apa, siapa yang akan tanggung jawab?" Yuko menatap satu persatu wajah dari enam anak yang kini sedang berdiri sembari menjewer telinga masing-masing.

Setelah adanya laporan tentang si kembar yang terlibat perkelahian di kedai ramen dari salah satu bawahannya di kantor, Yuko yang ditemani Eunwoo langsung menyusul anak-anak pulang sebelum kejadian yang lebih besar terjadi. Terlebih karena Ziu hampir mengeluarkan Zeus, Taenam sudah mengeluarkan jampi-jampi dan Junee hampir meruqyah Takuma jika saja Youngna, Zei dan Alex tidak melerai.

Sungguh, keributan yang hampir membuat kedai ramen roboh.

Keenam anak yang menjadi tersangka itu menunduk, walaupun masih sempat saling melirik satu sama lain untuk memberikan sinyal-sinyal percakapan tak kasat mata dan juga menyusun rencana.

Yuko berdiri lalu berjalan mengelilingi keenam anak itu sembari bersidekap dada dan memasang wajah galak yang baru pertama kali anak-anak lihat— kecuali Nakamoto bersaudara, dan cukup membuat mereka merasa terintimidasi.

Di kursi, sudah ada Sungjin dengan dan Wonpil yang malam ini menjadi penyidang kasus. Dan tentu saja mereka berdua memakai senjata sapu dan kemoceng. YoungK, Jae dan Dowoon hanya diam di belakang dua penyidang sembari memakan popcorn sisa cemilan menonton tadi.

Mereka tidak mau ambil pusing untuk ikut menyidang karena sudah terlalu lelah dengan tingkah anak-anak mereka, dan memilih untuk menjadi bagian mengompori. Mereka melimpahkan masalah ini pada Yuko dan Sungjin agar setidaknya anak-anak merasa kapok.

"Ziu, apa tidak cukup hukuman yang tou-san berikan kemarin? Kenapa kamu selalu mencari masalah dan terus saja berkelahi? Tak cukup semua ikan mu tou-san goreng, hm? Lupa dengan kata-kata tou-san tentang jangan berkelahi? merasa jagoan kamu? Jika kamu sudah terluka seperti ini, siapa yang rugi? Kamu sendiri kan? Lalu apa tidak kasihan kamu sama kaa-san yang khawatir di rumah? Kenapa kamu selalu mengedepankan otot dibandingkan otak? Perkelahian tidak bisa menyelesaikan masalah, itu hanya memupuk dendam. Istighfar nak, kamu tuh kebiasaan selalu bertindak tanpa berpikir panjang."

[✓] Genbrok!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang