[RS] Bangun sahur

1.5K 248 275
                                    

Dowoon membuka sedikit pintu kamar yang di dalamnya ada Yuko, Sungjin, YoungK, Jae, dan Wonpil yang sedang tertidur. Semalam mereka (para pria kecuali Mingyu) berkumpul dan berencana akan begadang untuk bermain game, namun hal tersebut berakhir wacana karena jam 11 Jae sudah tumbang disusul oleh Wonpil. Dan yang tersisa belum sampai jam 1 malah sudah tertidur meninggalkan Dowoon yang benar-benar begadang sampai sahur, sendirian.

Ia masuk dengan berjinjit untuk meminimalisir suara yang dihasilkan kakinya. Di tangannya sudah terdapat galon bekas dan stik drum yang sengaja di bawa dari dapur tadi. Dilihatnya para kakak dan adik iparnya yang sedang tertidur pulas di atas lantai yang dilapisi karpet dengan sarung berserakan dimana-mana. Sungjin dan Yuko tidur meringkuk dengan saling berhadapan, sedangkan Jae dan Wonpil menjadikan tubuh YoungK sebagai bantalan. Tidur mereka pulas sekali, membuat Dowoon bersemangat untuk membangunkan mereka.

"Satu, dua, tiga..—" gumamnya mengintruksikan diri sendiri. Ia menarik nafas dalam-dalam dan memasang ancang-ancang memukul galon.

"Kalo lo teriak, gue lempar toa" sebuah tangan terangkat lengkap dengan toa yang entah di dapat dari mana membuat tubuh Dowoon mematung. Jae mengubah posisinya yang semula tertidur di perut YoungK menjadi duduk. Kedua mata si sulung itu masih terpejam dengan poni yang menutupi matanya. "Jangan macem-macem lo, Adek gue lima, bar-bar semua."

"Lo udah bangun, bang?" Tanya Dowoon takjub, rasanya aneh saja melihat kakaknya sudah bangun saat akan dibangunkan.

Tidak ada jawaban dari Jae. Si sulung itu terdiam lalu tiba-tiba menunduk dan dengkuran halus terdengar, toa yang sebelumnya terangkat pun tergeletak tak berdaya di lantai sampai menimbulkan suara. Dowoon menghela nafas panjang, ternyata Jae mengigau dalam tidurnya.

Baiklah, Dowoon akan memulai kembali kegiatannya yang sempat tertunda.

DUK DUK DUK

"SAHURRRRRRR SAHURRRRR~." Seru Dowoon heboh sembari memukul galon bekas yang ia pegang. Ia mengelilingi tempat para kakaknya tidur itu dengan langkah kaki yang sengaja dihentakkan agar menimbulkan suara.

DUK DUK DUK

"SAHUR ORA SAHUR SAKAREPMU ~. SAHUR HENTE SAHUR KU MA MANEH~."

DUK DUK DUK DUK

"SAHUR WOE SAHUR. IBU NEGARA UDAH PADA NUNGGU DI BAWAH."

Tiga dari lima orang yang sedang tertidur itu tampak terganggu dalam tidurnya. Sungjin mengerang tak nyaman dan menutup telinganya dengan bantal yang sedang dipakai Yuko sampai membuat kepala ayah si kembar itu terantuk lantai. Dan Wonpil yang posisi nya tepat di samping galon yang dipukul Dowoon pun langsung terusik dan mencoba menendang sang adik dengan mata masih terpejam.

Melihat bahaya yang datang, Dowoon segera menghindar dari tendangan Wonpil sembari tertawa dan semakin keras memukul galon. "SAHUR WOE SAHUR"

"DOWOON! BERISIK!"

BRUAGH

Sebuah bantal terlempar dan tepat mengenai wajah Dowoon. Anak kelima Kim itu terdiam beberapa saat dengan bibir melengkung ke bawah. Entah siapa yang melempar bantal karena Dowoon tidak melihat, tapi ia curiga pada Yuko karena hanya pria itulah yang mempunyai banyak bantal di sekitarnya.

"Akhirnya diem juga" ucap Yuko lega lalu melanjutkan tidurnya dengan merebut bantal yang Sungjin pakai.

"bagus, wahai adik ipar" puji Sungjin dengan mata terpejam dan tangan yang sibuk berebut bantal dengan Yuko.

Dowoon mengusap dada sabar sembari menghembuskan nafas panjang, mencoba menenangkan diri agar tidak terpancing emosi di waktu sepagi ini. Ia menyimpan galon dan stik drum yang ia bawa ke lantai lalu mulai menggulung lengan baju nya. Ia mempunyai rencana lain untuk membangunkan mereka.

[✓] Genbrok!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang