Chapter 1

589 35 1
                                    

"Dunia kadang sulit, hanya dirimu yang mampu memegang kendali. Percaya pilihanmu meski akhir tak tentu"

n.y
.
.
Sore itu terlihat pria dan wanita menghistirahatkan pikiran di tepi sungai.

"Marga kita sudah sama, buat apa kita menikah? " canda wanita nya

Hwang hyunjin, Pria berparas bak idola tersebut masih saja mengungkit tentang pernikahan dengan sang kekasih yang sudah berpacaran semenjak 4 tahun lalu. Gadisnya, Hwang yeji yang belum siap menikah muda meski sudah sangat mencintai prianya itu.

"Sudah berapa kali? Kau selalu saja menganggap ini bahan bercanda" tukas Hyunjin

"Hyunjin, Aku belum siap menikah. Umur kita masih 19, masih muda untuk berumah tangga." elak Yeji

"Sebenarnya kau ini cinta atau tidak dengan ku?" Hyunjin selalu ragu dengan perasaan Yeji kepadanya,Hyunjin pria yang sangat sensitif bila berurusan tentang perasaan dan itu membuat sang kekasih kadang jengkel.

"Aku sudah bilang berapa kali sih, Aku cinta sama kamu lebih dari apapun,Kamu masih saja ragu sama perasaan ku? " tentu Yeji kecewa kepada sang kekasih yang selalu tak enggan-enggannya menanyakan tentang perasaannya

"Sudahlah, aku pergi saja, ada urusan yang harus aku selesaikan, Kau pulang di jemput siapa? "

"Oppa"

"Aku pergi"

Yeji menatap sendu kepergian sang kekasih tercinta  sampai sosok itu hilang di persimpangan jalan

people look at me~

Hp Yeji berbunyi, menampakkan nama "Oppa💘" , pemilik sebutan itu ialah kakak laki-laki nya, Hwang Minhyun, juga pria yang selama ini menyayangi dan menjaga Yeji setiap saat semenjak kedua orang tua kembali ke sang pencipta, kejadian itu terjadi beberapa bulan yang lalu

"Perlu oppa jemput? " ucap minhyun di sebrang sana

"Iyalah, bagaimana Yeji bisa pulang jika oppa tidak menjemput? "

Terdengar suara kekehan dari Minhyun

"Yasudah, tunggu oppa 10 menit lagi, jangan kemana-mana, ingat! "

"Yak, Aku bukan anak kecil lagi oppa"

"Ne...Ne...tunggu oppa Yejiku"

TUT

"Ck, dasar oppa menyebalkan" Yeji menggerutu akibat perkataan oppa -nya. Bagi oppa-nya itu dia tetap Yeji kecil-nya yang masih lugu dan polos, padahal Yeji sangat kesal dengan pemikiran Minhyun tentangnya itu

TIN...TIN

"Mau disini terus? " Suara itu mengagetkan Yeji yang sedang kesal

Yeji berjalan menuju mobil dengan menghentak-hentakkan kakinya dan bibir di majukan kedepan pertanda dia sangat kesal kali ini, Yeji memilih duduk di belakang karena masih merasa kesal dengan kakak nya

"Sekarang marah kenapa lagi? " Minhyun sangat hafal dengan perlakuan sang adik, jika dia duduk di belakang bisa di pastikan sang adik sedang marah kepadanya

"Masih tidak mau menjawab? Oppa terlalu lama ya? Maaf, tadi jalanan sangat macet" Yeji tetap gigih untuk diam dan memilih untuk membuang pandangan ke luar jendela

Minhyun menyerah, ia melajukan mobilnya. Bukan kerumah namun ke tempat favorit sang adik, begini cara Minhyun untuk membuat sang adik memaafkannya. Satu jam saja marahan dengan sang adik membuat Minhyun mati gila.

Sungai Han, Tempat yang selalu dikunjungi Yeji saat merasa kesal,sedih,marah,unmood. Yeji membuang segala keluh kesah nya di sungai ini.

"Ingin turun tidak? " tanya Minhyun, karena melihat sang adik tetap saja diam di kursinya, akhirnya Minhyun membukakan pintu tempat sang adik duduk, lalu berlutut di samping sang adik

"Oppa tau, Yeji marah kan. Makanya oppa minta maaf, mau tidak memaafkan oppa ?" Minhyun menatap Yeji dengan tatapan lembut seakan yang di depan-nya ini adalah berlian yang sangat berharga bahkan lebih

"Yeji kesal dengan oppa, Yeji sudah 19 tahun ,Yeji juga sudah berpacaran, oppa masih saja berpikir bahwa Yeji masih berumur balita." akhirnya Yeji unjuk bicara

Minhyun tersenyum, dianggap nya sang adik sangat menggemaskan saat begini
"Hanya itu? Yeji, kau tetaplah bayi kecil oppa, oppa akan selalu melindungi Yeji semampu oppa, karena hanya Yeji yang oppa miliki "

"Makanya cari pacar sana" ejek Yeji sambil beranjak dari kursi penumpang dan membuat Minhyun terhuyung kebelakang.  Lalu Yeji berjalan meninggalkan sang kakak.

"Dasar anak kecil, tunggu oppa, hey..." teriak Minhyun berlari menyusul sang adik

Kedua kakak beradik tersebut memilih duduk di pinggir danau dekat dengan pohon besar,  tempat yang selalu di incar orang karena tempatnya yang sejuk juga membuat pikiran dan hati tenang, sama halnya dengan Yeji sekarang.

"Ayolah....maaf kan oppa-mu ini" Minhyun terus saja merengek meminta maaf seperti anak yang meminta balon tetapi tidak dituruti oleh sang ibu

"Diamlah oppa, aku sedang menikmati ini" Memang sedari tadi Yeji terus melihat lurus kedepan mengabaikan sang kakak

"Maaf kan oppa dulu baru aku bisa diam"

"Sudah Yeji maaf kan daritadi, dasar lebay"

"Yasudah padahal kalau kau sudah memaaf kan ku ingin kubelikan matcha boba kesukaanmu, tidak jadi karena kata-katamu yang menjelekkanku" Minhyun pura-pura marah dan pergi mendahului Yeji ke mobil.

Yeji hendak ingin berdiri menyusul Minhyun, namun tak disangka dari belakang ada orang berbaju hitam membekap hidung serta mulut yeji dari belakang. Yeji sempat panik dan berteriak namun aroma menyeruak dari bius sapu tangan itu membuat Yeji lama-lama kehilangan kesadaran.

"Aku menemukan princess kecilmu, Hwang Yunseong"
.
.
.
•tbc
-----------------------------------------------------
Anyeong~
Wahai para kaum gabutku,bagaimana kah kegiatan gabut anda ?
Karya pertama nih jangan di hujat ya,peace✌
Maaf juga udah muncul konflik di part 1 ini
Semoga suka ya,jangan lupa tekan bintang di bawah pojok kiri, hari gini masih jangan jadi siders
Komen ya kalau ada kekurangan,maafin
ke typo -an author ✌
Update waktu mood baik, setia menunggu makanya wkwkwk

~lglty0195
   '852w

ʟ 'ᴀ ᴍ ᴏ ᴜ ʀ°//ʏᴇʟɪɴ [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang