Chapter 7

109 13 1
                                    

"entah mengapa saat mereka mulai berbisik,aku seperti mulai dibicarakan"

o.e
.
.

Aroma parfum vanila menyeruak memenuhi seisi ruangan kamar Yeji pagi ini. Dia sudah rapi dengan balutan kaos putih dan training kuning yang memberi kesan menggemaskan di diri Yeji. Tidak lupa dengan kucir kuda khasnya.

"Huft, aku harus mendekam di rumah, membosankan, ck" Yeji sedari tadi mendumal, karena hari ini dia tidak diperbolehkan keluar kemana-mana oleh kakaknya. Sedangkan Minhyun sudah berangkat kuliah sejak tadi pagi.

people look at me~

nomor tidak dikenal

"Siapa?" gumam Yeji sebelum mengangkat telfon itu

"Hallo" suara dari sebrang telfon mengagetkan Yeji

"Gaunlin"

"hey,Guanlin! Enak saja mengganti namaku"

"ah iya itu maksudku, bagaimana kau tau nomor ku?"

"Kak Ong"

"Kau mengenalnya?"

"Dia kakak sepupu ku"

"Oh begitu, ngomong-ngomong, bagaimana keadaanmu?"

"Benarkah? Benarkah kau sedang menghawatirkanku?  Kau kemasukan apa?" suara guanlin terdengar menjengkelkan, diringi suara kekehan seperti kekehan kuntilanak, dasar menyebalkan, batin Yeji.

"Kau benar-benar menyebalkan, aku berniat baik malah di kira tidak tidak"

" Selain jutek kau juga baperan ya, tidak tidak, aku sudah baik baik saja, terima kasih untuk semalam"

"Sebaiknya kemarin malam aku tidak bersikap seperti itu, kau terlihat lebih menyebalkan setelahnya"

"Kau menyesal? Ah, kau juga menyesal karena aku menciummu kan?"

"Tidak! Eh maksutku iya, aku ingin marah kemarin tapi tidak tega denganmu, bisa bisanya lelaki menyebalkan sepertimu mengambil first kiss ku"

" Itu juga First kiss ku asal kau tau, huh sudahlah aku ingin mencari udara segar, aku bosan dirumah sendiri, kau mau ikut tidak?"

" Kau mengajakku? memangnya kau siapa?"

"Teman, kita adalah teman mulai sekarang"

"Maaf ya aku tidak menerima teman seperti mu"

"Oh ayolah, kita sudah berpelukan bahkan berciuman, bukankah hal itu sudah berlebihan. Untung saja aku mengajakmu berteman, jika aku langsung melamarmu bagaimana?"

"Semakin kesini kau semakin tidak jelas"

"Memang, dan itu semua hanya untukmu"

"Terserah, terserah kau saja"

"Kau ikut tidak?"

ʟ 'ᴀ ᴍ ᴏ ᴜ ʀ°//ʏᴇʟɪɴ [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang