"Kau secercah cahaya, mampu menerangi namun juga mampu memberi kegelapan, karena siapa saja berhak untuk pergi "
n.y
.
.21 Januari 2019
Hwang Hyunjin, Kini hanya tertinggal nama saja. Tawanya kini tak lagi menghiasi hari-hari perempuannya, Hwang Yeji. Kini gadis belia itu hanya mampu menangis memeluk batu nisan diatas gundukan tanah.
"Dek, udah di cari dokter, kita balik yuk" Minhyun
mengangkat tubuh adik nya yang mungkin bisa saja terbang di terpa angin. Yeji hanya diam sedari tadi, lebih tepatnya menangis dalam diam. Bagaimana bisa lelaki yang paling dicintainya itu tega meninggalkannya sendiri. Apa yang harus Yeji lakukan tanpa Hyunjin?at Rumah Sakit
Yeji sudah kembali ke brankar ruangannya. Minhyun masih setia berada di sampingnya. Jujur, Minhyun sakit. Hatinya serasa teriris dan di hujani seribu palu, melihat sang adik kini bagai kehilangan separuh jiwa nya.
"Hyunjin udah gak sayang lagi sama Yeji. Hyunjin tega, Hyunjin jahat." Yeji kembali histeris, dengan sigap Minhyun merengkuh tubuh kecil itu kedalam dekapannya.
"sst...sst...Hyunjin gak mau Yeji-nya kayak gini, semua udah takdir, kita gak bisa lakuin apa-apa" Bukannya tenang Yeji malah semakin histeris, Minhyun kalang kabut.
"Kenapa gak Yeji aja yang pergi? Kenapa Hyunjin? Kenapa Hyunjin tega? Kenapa kak Jelasin ke Yeji, BAWA HYUNJIN KEMBALI KAKK!?" Memang Minhyun akui, ini sangat menyakitkan. Ia saja sulit menerima, apalagi adiknya yang 24jam selalu bersama Hyunjin, Hyunjin yang selalu ada di saat dia bahagia ataupun sedih, Hyunjin yang selalu perhatian, Hyunjin yang sangat-sangat menyayangi Yeji, kini apa? hanya tinggal kenangan. Hyunjin pergi tanpa sepatah kata, meninggalkan beribu kenangan yang indah namun menyakitkan untuk sekarang.
Minhyun masih setia mengelus surai hitam legam milik sang adik. Yeji sudah mulai tenang, namun menyisakan isakan yang memilukan. Minhyun merenggangkan pelukannya, ternyata Yeji sedari tadi tertidur di pelukannya. Memang semenjak ia kembali sadar, sekedar memejamkan mata saja sangat sulit.
"Sleep well, my litlle princess" Di iringi oleh kecupan manis dari Minhyun.
Ke esokan harinya~
"Kak, temenin aku ke taman" Suara Yeji memecah keheningan ruangan itu, Minhyun yang sedang berkutat dengan laptopnya,melepas kacamatanya dan berdiri menghampiri Yeji.
"Yeji bosen disini terus" Minhyun tersenyum, adiknya mulai berhenti menangisi keadaan.
"Mau pakai kursi roda atau jalan?" tanya Minhyun. "Jalan aja, kakak bawa infus ya" Minhyun mengangguk dan membantu Yeji turun.at Taman
"Kakak balik aja, aku mau sendiri dulu." Minhyun mendudukkan Yeji di sebuah ayunan.
"Nanti kalau ada apa-apa, telfon kakak" Minhyun mengusap pucuk kepala Yeji, dan melangkah pergi.Inget dia siapa, lo gak boleh kayak gini, sadar woi sadar , batin Minhyun
Author POV END
Yeji POV
"Hyunjin, aku harus apa? Kamu jahat, kamu tega ninggalin aku disini, aku sama siapa sekarang? nanti pulang sekolah kalau aku naik ojol trus drivernya genit ke aku, yang bakalan marah siapa? Hyunjin, aku kangen."
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟ 'ᴀ ᴍ ᴏ ᴜ ʀ°//ʏᴇʟɪɴ [17+]
Разное(刀.リ)ʷʰᵉʳᵉ ⁱˢ ᵗʰᵉ ᵖˡᵃᶜᵉ ᵗᵒ ˡᵒᵒᵏ ᶠᵒʳ ᵗʰᵉ ʰᵃᵖᵖⁱⁿᵉˢˢ ᵗʰᵃᵗ ᴵ'ᵛᵉ ᵇᵉᵉⁿ ˡᵒᵒᵏⁱⁿᵍ ᶠᵒʳ? ʰⁱᵐ ᵒʳ ˢᵒᵐᵉᵒⁿᵉ ᵉˡˢᵉ? ©ᵂᵃʳⁿ ⚠ ⁽¹⁷⁺⁾ ᶠᵒˡˡᵒʷ ⁱᵍ: @ˡᵍˡᵗʸ⁰¹⁹⁵ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ:²⁷/¹²/¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ: 9/04/20