Chapter 9 🌚

305 17 1
                                    

Sebelum membaca,ayo baca istigfar dulu kawan-kawan, yang masih bocah minggir sahaja,dosa nak:")

= ̄ω ̄=

[17+]

"Siapa yang pandai bermain muka belum tentu bisa bermain pikiran, kamu misalnya"

n.y
.
.

"Yang ini gimana?" Sudah banyak sekali toko yang di datangi Yeji dan Taeyong, namun masih saja Teyong belum puas dengan pilihan Yeji.

"Hmmm, yaudah itu aja"

"Ok" Yeji tersenyum lebar, dia sudah begitu lelah berkeliling mencari baju untuk kado Taeyong.

Setelah membayar, mereka cepat-cepat keluar dari toko itu.

"Mau makan dulu?" Taeyong bertanya kepada Yeji

"Nggak usah deh kak, udah sore nanti dicariin kak Minhyun lagi"

"Tenang, gue udah ijin kok"

"Beneran?"

"Iya lah, yaudah makan dulu yuk"

Mereka makan di KFC, karena itu yang paling dekat dengan tempat mereka tadi.

"Kamu mau pesen apa?"

"Samain aja deh sama kakak"

"Yaudah, kamu tunggu sana aja"

"okey kak" Yeji pergi mencari tempat duduk.

Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang. Mereka makan dengan suasana hening, memang sudah tidak ada lagi topik yang akan di bicarakan.

Makanan Taeyong sudah habis, tapi Yeji belum. Taeyong menyempatkan untuk membuka hpnya, ternyata ada pesan masuk dari Jaehyun.

Jung Jaehyun
|l dmn?
read

Taeyong
Di mall|
Lagi sama yeji|
Bawa sekarang?|
read

Jung Jaehyun
|Jangan gegabah
|Lo masih punya banyak waktu
untuk bersenang-senang!
read

Taeyong
Pintar|
read

Taeyong tersenyum tipis.

"Kak aku udah nih" Suara yeji mengambil alih

"Yaudah yuk pulang"

"Ayo" mereka beranjak pergi. Jelasnya Taeyong akan mengantar Yeji kerumahnya.

Kedua sejoli itu akhirnya sampai di depan rumah bercat abu-abu itu.

"Kakak mau mampir dulu?" Yeji membuka suar sebelum membuka pintu dan keluar dari mobil

"Panggil Taeyong aja apa susahnya sih?"

"Iyaa iyaa maaf, Taeyongg"

"Good, baby girl"  Kali ini seringai dari mulut Taeyong membuat Yeji bergidik. Bisikan kotor terlintas di pendengaran Taeyong. Tentu saja, hal yang terjadi selanjutnya merupakan hal yang jauh melenceng dari apa yang Yeji pikirkan, wajah Taeyong sudah berjarak hanya kurang 5 cm dari wajahnya sekarang, tanpa dia sadari.

"T-taeyong mau apa?" alih-alih menjawab taeyong malah memandangi bibir peach Yeji.

"Tae gak usah aneh-aneh deh, apaan sih?" Yeji mendorong dada Taeyong sekuat tenaga, bukannya menjauh malah semakin dekat. Jika bergerak sedikitpun, mungkin bibir mereka akan saling bertautan. Belum selesai membatin, bibir kenyal Taeyong sudah mendarat di bibir Yeji.

ʟ 'ᴀ ᴍ ᴏ ᴜ ʀ°//ʏᴇʟɪɴ [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang