Sebelum baca, vote dulu ya kesayangannya Lee 😉
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sedikit diluar rencana, tapi...bagus sekali..."
..
.
Perth menggerutu kesal sedari tadi. Sambil terus melangkah gusar mengelilingi ruang latihan menari yang sempat diisi oleh dirinya dan kedua temannya Mean dan Plan. Tangannya pun tidak tinggal diam. Sesekali terlihat terlipat di depan dada, lalu beralih sibuk memeriksa pesan baru pada ponselnya dan tak jarang tangan itu digunakan untuk menyibak rambutnya ke belakang.Dia merupakan tipe orang yang tidak sabaran, apalagi saat Plan mengatakan butuh waktu untuk mencari tahu siapa orang yang menulis surat itu untuk dirinya. Membuatnya semakin merasa panik karena mulai termakan ancaman dari surat tersebut. Jangan sampai Perth lengah lagi kali ini. Dia akan bertindak sebelum si pengancam bergerak.
Sebenarnya Perth ingin sekali menggunakan orang-orangnya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Namun dia takut hal itu malah akan terlihat semakin mencolok nantinya. Dan membuat si pengancam menjadi semakin terlihat berbahaya. Perth semakin yakin pelaku adalah orang yang sangat mengenalnya.
Sekarang dia hanya bisa bersabar menunggu informasi terbaru dari Mean yang sedang mencari tahu siapa pelaku dari pelemparan bole basket yang mengenai Daily pagi tadi. Oh iya Daily, Perth ingin sekali menjenguk dan melihat keadaan sosok itu secara langsung. Menurut informasi yang dia dengar, gadis itu tidak mengalami luka serius, hanya pingsan akibat benturan kuat pada kepalanya saja.
"Hufff..biarlah, yang penting kekasihnya sudah ada di sana..." Ya Saint ada di sana menemani Daily. Darimana Perth tahu hal yang satu ini? Kalau itu, dia melihat dengan mata kepalannya sendiri, Daily memeluk erat tubuh Saint sambil menangis sesunggukan. Sepertinya dia begitu takut dan terkejut akan kejadian yang menimpanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
4.[END] Why I Don't Get Your Love (PinSon)
Romance"Aku sudah pernah mengalaminya membuatku tak ingin merasakan perasaan yang sama itu kembali. Apakah aku dapat menolaknya?" -Saint "Kamu adalah sosok menawan yang kucintai dalam diam." -Daily "Dia sahabat terbaikku, Saint. Dan orang yang sangat kusuk...