Bagian 20

719 78 102
                                    

*PERTH POV*

Aku merasa ada yang salah dengan diriku. Ya, aku rasa ini salah. Tapi aku tidak bisa mengatakannya kepada kalian. Mungkin aku harus menemui Plan lebih dulu untuk membahasnya. Jadi di sini lah aku, ruang latihan menari sekolah kami. Jangan tanya kenapa malam-malam seperti ini ruangan ini masih bisa digunakan oleh kami.

"Mean, dimana Plan?"

"Tepat di samping mu..." oh...sepertinya aku terlalu terburu-buru masuk hingga tidak memperhatikan sekitar ku.

"Mean, kemarikan tanganmu sebentar," perintahku dan dia hanya menatapku heran tanpa menghentikan gerakan beladirinya.

Merasa tak sabaran, kuhampiri dia dan ku tarik cepat sebelah tangannya. Menggenggamnya dengan perlahan dan sedikit remasan di sana. Tapi tidak ada yang aneh kurasakan. Maka dengan cepat kuhempaskan tangannya dan mendekat kearah Plan.

"Tangan yang kasar."

"Yak!"

"Plan, aku butuh bantuanmu..."

"Alai?" tanyanya tidak begitu tertarik saat aku mulai duduk bersila di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alai?" tanyanya tidak begitu tertarik saat aku mulai duduk bersila di depannya.

"Ini tentang Saint-"

"Saint? Bagaimana? Ada kemajuan? Apa yang ingin kau bahas?" tanyanya bertubi-tubi dan mulai menutup buku bacaannya dengan cepat di hadapan ku. Dia pun mulai memusatkan semua perhatiannya padaku. Aku pun hanya bisa tersenyum pias akan responnya yang sedikit berlebihan seperti itu. Namun Plan memang akan seperti ini jika aku sudah mulai membahas tentang Saint akhir-akhir ini.

Sebelumnya aku melirik kearah Mean sebentar yang masih sibuk berlatih di sana. "Ini gawat..." bisik ku.

"Apa yang gawat? Kenapa dengan Saint?" ada nada khawatir di sana dan aku sedikit tidak suka. Tapi aku segera mengubris rasa itu. Lalu menggenggam tangannya, sama seperti yang kulakukan pada Mean tadi.

"Kenapa rasanya hambar?"

"Hambar?" Plan menaikkan sebelah alisnya tak mengerti.

"Ya, saat aku menggenggam tangan Saint, entah kenapa rasanya begitu campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, saat aku menggenggam tangan Saint, entah kenapa rasanya begitu campur aduk. Sedangkan tanganmu terasa...hambar," Plan langsung menunjukkan death glare nya. Namun itu tidak berlangsung lama. Setelahnya dia malah tersenyum aneh kearah ku. Sukses membuatku merasa merinding sesaat.

4.[END] Why I Don't Get Your Love (PinSon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang