Bagian 14

762 95 147
                                    

Ada yang terkejut?🤭
Happy reading all^^
.

.

.

Semalam dan hari ini, kembali Perth tak pulang ke kamar asramanya. Niat hati agar Saint dapat tidur dengan nyaman di kasurnya sendiri dikarenakan Bass berada di kamar mereka sejak kemarin. Sayangnya niat baiknya itu disimpulkan lain oleh Saint. Ia pikir Perth terlalu kesal padanya semalam itu karena terus mengkhawatirkan Bass dan berakhir menjauh kembali. Jadi dia tak ada keberanian untuk memulai obrolan dengan sosok tersebut di kelas atau di mana pun saat berpapasan.

Saint pun entah kenapa merasa begitu kesal, apalagi saat dia bertanya tentang NO2 lewat pesan chat dengan Perth dan hanya di-read oleh sang sahabat.

"Phi~ ini aku belikan makanan untuk mu sebagai ucapan terima kasih karena sudah merawat ku selama dua hari ini," Bass datang dengan nampan besar di sebelah tangannya. Dia terlihat kuat seperti itu karena sebelah tangannya yang harus di perban karena memar besar akibat terlalu banyak melayangkan pukulan kemarin. Senyum lebarnya membuat Saint menerima saja perlakuan baik junior manisnya itu.

Setelah meletakkan makanan di atas meja, Bass pun mengambil posisi duduk tepat di samping Saint. Benar-benar disampingnya, bahkan terlalu dekat hingga kedua bahu mereka sampai bersentuhan.

"Aw~"

"Kau kenapa Nong Bass?" tanya Saint begitu khawatir saat Bass memekik kesakitan. Bass pun hanya menggeleng, tak ingin memberitahu Saint bahwa dia tadi sempat tersenyum terlalu lebar saat memikirkan posisi mereka yang berdekatan seperti ini. Menimbulkan bunga-bunga kebahagian yang tak bisa dia sembunyikan.

"Ya udah mari makan-"

"Boleh aku gabung, meja lain penuh," Saint langsung menengadah menatap ke asal suara. Betapa terkejutnya dia saat tahu sosok itu ternyata adalah Perth. Belum sempat keduanya menjawab apa pun, Perth sudah meletakkan nampan dan duduk seenaknya dihadapan Saint.

"Ayo dimakan, Phi," ajak Bass yang langsung membuat Saint sadar dari kegiatannya yang sedari tadi ternyata terus menatap Perth yang sibuk menyerup mie dengan sumpit di dalam mangkoknya.

"Krab," Saint menatap makanannya dan langsung menyesal mengiyakan saja tadi makanan yang dipesan oleh Bass padanya tanpa melihatnya lebih dulu.

Ayam krispi pedas dengan nasi yang dimasak dengan aneka kacang-kacangan. Tentu itu adalah menu makanan sehat tapi Saint tidak suka dengan kacang-kacangan dan dia tidak tahan dengan makanan yang terlalu pedas seperti ini. Sehingga bibirnya sudah manyun saat menyendok kan sesendok penuh nasi dari piringnya.

Tak!

"Eh? Apa yang kau lakukan?" mata Saint membola tampak terkejut saat Perth dengan cepat menukar makanan mereka. Kini di depannya sudah ada mie milik Perth dan nasinya sudah ada di hadapan pria dingin itu. Saint pun hendak protes namun Perth lebih dulu bangkit berdiri dan melahap nasi yang ada di genggaman sendoknya dan kembali duduk dengan santainya.

Kembali mata Saint dibuat membola terkejut dengan perbuatan Perth barusan. Lain halnya dengan Perth yang terlihat biasa saja,"Sudah makanlah..." perintahnya pada Saint agar segera makan saja.

"Kenapa Phi memakan makanan pesanan ku untuk Phi Saint !" protes Bass mulai tak suka. Apalagi saat melihat Saint yang menurut saja dengan perbuatan Perth barusan.

"Dia tak suka kacang-kacangan, bocah parasit dan lagi ayam ini terlalu pedas untuknya," jawab Perth enteng dan kembali melanjutkan makannya.

Sedangkan Saint diam-diam tersenyum simpul saat Perth masih mengingat dan memperhatikannya seperti ini. Hatinya berdesis hangat seketika, namun cepat-cepat dia menggeleng dan langsung mengambil sumpit untuk segera memakan mie milik Perth. Dan Bass yang melihat itu semua merasa gagal kembali.

4.[END] Why I Don't Get Your Love (PinSon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang