.
.
.
.
.
.
.
.
Gagal bukan lah menjadi penyesalan yang mendalam. Gagal bukan lah menjadi ketakutan yang harus dipendam. Bukankah gagal ada sebagai peringatan bahwa kau masih harus berjuang?Dengan kau yang diam, maka kegagalan itu akan menjadi nyata bagimu. Membuat mu terobang-ambing dalam sakitnya kegagalan tanpa kau tahu ada sebuah titik penerangan yang menunggu mu datang. Dia tentu tak jauh di depan sana.
Kenapa kau terus merasa takut terhadapnya? Kenapa kau selalu memilih mundur?
Kau terus menutup kedua mata lelah mu yang selama ini menjadi saksi dirimu yang berjuang. Apakah orang sekitar yang mengajari mu seperti itu? Kalau ya, jauhi mereka!
Kau hanya perlu berpikir tanpa ada tekanan dari siapa pun. Kau hanya perlu berpikir agar kau memiliki sedikit saja kekuataan untuk melawan rasa sakit itu.
Lemah?
Tidak ada yang menjadi lemah kalau dia terus berpikir secara optimis.Susah?
Tentu susah. Tapi kau hanya akan mengatakan itu karena kau belum menikmati proses didalamnya.Mengecewakan?
Siapa yang akan berani mengatakan hal itu saat tahu sudah seberapa lelah dirimu menangisi setiap proses yang gagal kau taklukkan.Jadi ku mohon...sekali lagi lawan rasa takut akan gagal itu karena hidup memang harus merasakan gagal untuk berdiri kembali dan menjadi lebih baik.
Kau harus gagal untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
»»»
Pulau Deokjeokdo adalah sebuah pulau dengan pantai pasir yang indah dan jarang didengar oleh para wisatawan saat mencari tempat-tempat wisata keren di Korea. Wisatawan akan lebih sering menyebutkan pulau Jeju sebagai tempat wisata tujuan mereka. Padahal pulau ini lebih besar dari pulau Jeju dan pulau indah lainnya. Namun sudah lebih dari empat tahun lamanya Saint tinggal di salah satu desa pinggiran pantai, jauh dari negara asalnya. Dia menetap di sebuah rumah sederhana yang letaknya sedikit lebih jauh dari pantai. Namun tiap harinya dikala senja datang, ia akan menyempatkan diri untuk pergi ke pantai seorang diri. Hanya untuk melihat jauh ke arah laut luas di depannya dari arah bibir pantai yang air nya seakan terus menjilati kedua kakinya. Saint suka melakukannya walau tak pernah ada kata yang akan terucap di sana. Dia hanya akan memikirkan banyak hal dengan perasaan merindu yang memuncak di tiap harinya.
Saint memang tinggal seorang diri di sini, tapi dia tidak merasa begitu sepi. Dia merasa nyaman dan betah dengan suasana yang ada di tempat ini. Satu hal yang membuatnya nyaman adalah karena di sini tidak ada yang tahu bahwa dia adalah seorang Gay. Dan lagi tempat ini tidak terlalu menentang hal seperti itu. Terlihat mengabaikan tapi Saint merasa seperti dia diterima di tempat ini. Apalagi saat tak jarang dia bertemu serta saling menyapa dengan pasangan Gay yang datang berlibur kedaerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
4.[END] Why I Don't Get Your Love (PinSon)
Romance"Aku sudah pernah mengalaminya membuatku tak ingin merasakan perasaan yang sama itu kembali. Apakah aku dapat menolaknya?" -Saint "Kamu adalah sosok menawan yang kucintai dalam diam." -Daily "Dia sahabat terbaikku, Saint. Dan orang yang sangat kusuk...