Bagian 22

613 78 108
                                    

"Saint, kau salah paham. Dia hanya teman lama ku da-dan, dan, dan dia memelukku karena kami sudah lama tidak bertemu, kau harus mempercayai ku na..." wajah Perth terlihat begitu takut dan kusut setelah berhasil mengejar Saint yang tiba-tiba saja kabur saat dia menyadari keberadaan pria manis ini di depan Restoran seorang diri tadi. Tidak tahu bagaimana caranya sosok manis ini berada di sana dengan baju lengkapnya. Perth pun sebisanya menjelaskan dan membuat Saint-nya percaya. Dia tak ingin Saint membencinya karena kesalahpahaman ini.

"Krab Ai'Perth...aku percaya padamu." Perth, pria yang lebih pendek membelak kaget saat mendapatkan kata maaf semudah itu dari kekasihnya. Bahkan sang kekasih kini tersenyum tipis kearahnya. Jika itu dirinya, dia pasti sudah marah besar dan mengamuk tetapi tidak dengan kekasihnya. Saint seperti malaikat tak bersayap di depannya saat ini. Memaafkannya seakan dia betul-betul sudah mempercayainya lebih dari seratus persen. Sekali lagi Perth bersyukur di sini.

Grep.

Langsung dibawanya Saint ke dalam dekapan hangatnya sambil terus mengucapkan terimakasih tanpa tahu Saint diam-diam tersenyum pias dibelakanganya.

"Perth mencintaiku...Perth hanya akan mencintaiku krab," kata-kata itu disebutkan oleh Saint berulang-lang di dalam hati, sebagai mantra untuk menghilangkan pemikiran buruknya saat melihat untuk pertama kalinya Perth-nya memeluk seorang gadis selembut dan penuh akan rasa seperti tadi.
.

.

.
Perth bilang gadis itu hanya teman lama, tak ada yang spesial diantara mereka. Itulah yang dibilang Perth tapi tidak dengan gadis tersebut. Dia yang dikenal namanya dengan Plai Patnicha ternyata adalah seorang guru magang di sekolah mereka. Gadis cantik yang membuat geger seantriot sekolah, tak segan-segan menunjukkan perhatiannya yang sedikit lebih spesial kearah Perth. Dia juga terus bercerita betapa dia begitu akrab dengan Perth semasa dulu di setiap kelas yang dimasukinnya termasuk kelas Saint dan Perth tentunya.

Saint pastinya merasa risih. Siapa coba yang mau mendengar cerita masa lalu kekasih mu dengan teman wanitanya harus diungkit kembali? Itu sama saja dengan menaruh bumbu cemburu nantinya. Namun Saint sebisanya tetap bertindak rasional dan memilih untuk tetap diam. Sedangkan Perth, entah kenapa malah dia lah yang merasa terganggu dan memilih untuk menemui Plan segera. Kenapa harus menemui Plan?

*PLAN POV*

Kalian pasti sudah tahu nama ku siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian pasti sudah tahu nama ku siapa. Bukan, tolong jangan memanggilku sama seperti Mean. Walaupun aku menyukainnya tapi tidak semua yang dilakukan olehnya aku akan menyukai seutuhnya. Persetan dengan kata cinta yang membutakan semua hal. Aku tidak termasuk dalam katagori itu.

Aku menyukainya tapi tidak sampai segila itu. Karena sesungguhnya ada sosok lain yang tak bisa kuhilangkan dari hati dan pikiranku. Dia seorang perempuan dan sangat cantik juga baik. Perlakuannya begitu lembut dan rapi kepada banyak orang termasuk pada ku. Atau bisa dibilang aku mendapatkan sedikit keistimewaan dari perilakunya. Aku sungguh bahagia luar biasa jika akhirnya menjadikannya kekasih ku. Hanya milikku. Kesempurnaan pasti sudah ditanganku jika saja dia tidak datang dengan nama belakang yang sama dengan milikku.

4.[END] Why I Don't Get Your Love (PinSon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang