"Seonghwa tolong beliin bubur di depan komplek dong"
"Hah? Coba ulang, aku nggak salah denger kan?"
"Enggak, beliin aku bubur di depan komplek"
"Sayang ini udah jam 12 ya udah nggak ada dong"
"Ihh tapi ini anak kamu kepengen banget" rengek ku kepada Seonghwa sambil mengelus perut ku yang membuncit.
Seonghwa tersenyum manis lalu mengelus perut ku dengan lembut.
"Hey jagoan! Kamu pengen makan bubur ya sayang? Tapi sayang jam segini pasti bubur nya udah nggak ada, Papah beliin di tempat lain aja ya mau nggak?" Seonghwa mengajak bicara calon anak kami yang masih ada di perut ku.
"Yaudah nggak apa-apa Pah, yang penting aku bisa makan bubur hihi" jawab ku dengan suara seperti anak kecil
Seonghwa menegakkan tubuhnya dan tersenyum manis kepada ku.
Chup~
Dia mengecup bibir ku.
"Yaudah aku cariin ya, kamu tunggu disini oke?"
"Iya" aku mengangguk semangat
Setelah nya Seonghwa memakai jaket dan mengambil kunci mobil lalu pergi. Semoga dapat.
🍂🍂🍂
1 jam aku menunggu Seonghwa tapi dia belum ada tanda-tanda sudah pulang. Oh ayolah anak mu sudah memberontak.
"Kenapa lama banget" keluh ku
Tak lama ada seseorang menekan bel rumah ku.
"Semoga Seonghwa" batin ku
Aku berjalan menuju pintu itu dengan hati-hati karena perut ku yang sudah agak besar. Aku membuka pintu rumah dan terkejut melihat siapa yang datang.
"Yeosang?"
"Hai Y/N"
"Ada perlu apa?" tanya ku ragu
Laki-laki di depan ku ini adalah mantan ku dulu sebelum aku bersama dengan Seonghwa.
"Ini aku bawain kamu bubur hehe" dia menyodorkan satu plastik berwarna putih berukuran sedang kepadaku.
Darimana dia tahu kalau aku sedang mengidam ingin bubur?
"Yeosang aku minta maaf bukannya aku nolak pemberian kamu tapi Seonghwa lagi beli buat aku" jawab ku dengan perasaan tidak enak
"Tapi Seonghwa belum pulang kan? Dia pasti lama, udah ini ambil aja"
"Maaf aku nggak bisa. Tapi Yeosang darimana kamu tau kalau aku lagi pengen bubur?" tanya ku yang membuat Yeosang menggaruk tengkuknya