Pernah dengar suami ngidam?
Ya itulah yang terjadi pada suami ku, Jung Wooyoung.
Aku sedang hamil dan usia kandungan ku baru berusia 10 minggu. Selama kehamilan aku tidak pernah merasakan mual atau pun ngidam karena yang merasakan itu semua adalah Wooyoung.
Seperti sekarang ini, Wooyoung sedang memakan buah mangga muda yang dibeli nya tadi di pasar.
"Bunda mau?"
"Enggak deh, buat ayah aja"
"Oh ya bun"
"Iya?"
"Nanti tolong bunda simpen di kulkas ya, 20 lagi ayah mau ke kantor"
"Iya"
"Maaf ya jadi ngerepotin bunda"
"Enggak kok yah"
"Hehe makasih bun"
Drrtt.. Drrtt..
Ponsel Wooyoung yang ada diatas meja bergetar menandakan ada panggilan masuk.
"Siapa?" tanya ku
"San" Wooyoung tersenyum padaku dan mengangkat panggilan nya.
"Ada apa?"
"..."
"Kenapa bisa? Aku masih dirumah tuan Choi San"
"..."
"Menyebalkan"
"..."
"Iya iya"
Wooyoung mematikan panggilannya dengan kesal.
"Kenapa?" tanya ku
"Meeting nya dimajuin jadi satu jam lagi, huhh kebiasaan"
"Loh? Yaudah sana ayah siap-siap, baju ayah udah bunda gantung di belakang pintu"
"Bentar lagi ya?"
"Ayah"
"Iya bun iya" Wooyoung memakan satu potongan buah mangga nya dan mengangguk pasrah.
Sambil mengunyah Wooyoung berjalan ke kamar dengan wajah cemberut. Aku selalu ingin tertawa jika melihat Wooyoung yang sudah seperti ini.
Aku membereskan meja makan dan memasukan sisa buah mangga nya ke dalam kulkas.
"Udah abis" gumam ku
Aku melihat bahan-bahan yang ada di kulkas sudah menipis itu artinya waktu nya berbelanja.
"Bun, ayah berangkat dulu ya. Bunda hati-hati dirumah"
Aku berbalik dan melihat Wooyoung yang sedang memakai dasi nya. Aku mendekati Wooyoung dan membantu memasang dasi nya.
"Ayah, bunda ijin ke supermarket ya? Bahan-bahan di kulkas udah abis"
"Iya, mau ayah anter?"
"Nggak usah, ayah kan lagi buru-buru. Bunda bisa naik grab kok"
"Yaudah nanti pulang nya ayah jemput ya?" aku mengangguk.
"Selesai" aku merapihkan kerah kemeja Wooyoung.
"Makasih bunda"
Chup..
Wooyoung mencium bibirku sekilas.
"Udah sana nanti telat"
"Iya dadah bunda"
Wooyoung memakai jas hitam nya dan pergi, aku terkekeh melihat tingkah nya itu. Baru beberapa langkah aku melihat dia berbalik.